Grais Town [IV]

89 17 8
                                    

Cerita ini hanya fiksi belaka, dan murni buatan saya. Jangan disama-samakan dengan cerita/game lain.

† † †

Sesaat setelah Rattle dan Flora berlari menuruni lereng bukit, dalam sekejap tanpa pemberitahuan tiba-tiba bukit terjal itu menjadi hamparan padang rumput hijau yang datar.

Flora terhenti selama beberapa detik, hingga akhirnya memilih lari lagi.

"Kau tahu sesuatu tentang ini?" teriak Rattle yang berada tepat di belakang Flora.

Flora menggeleng cepat, "Tidak," jawabnya. "Tapi aku yakin kedua gadis itu tahu."

"Noriko dan orang yang mirip dengannya...?"

Masih berlari selagi berbicara, Flora memastikan jarak mereka saat ini. Jika ketinggian mereka sebelumnya hanya berjarak beberapa kilometer, itu artinya dalam dataran seperti ini jarak mereka adalah sepuluh kilometer.

Sial, masih jauh! Decih Flora dalam hati.

"Namanya Lavatera. Setengah NPC kelas pemanah yang dikontrak secara illegal oleh Noriko, dia berasal dari Map Terpencil, Atheron."

Rattle yang sedang berlari selagi mendengarkan penjelasan Flora. Membuka layar virtualnya, masih tidak bisa, batinnya. Pesan yang seharusnya bisa sampai kepada Darkblackid dan yang lainnya sejak ia sampai di bukit ini seolah tidak berfungsi lagi.

"Apa maksudmu dengan kata ‘setengah NPC’?"

Flora memandang Rattle beberapa detik. "Inilah yang palsu dari dunia ini," ucap Flora. "Tidak seorangpun dari kita akan selamat..." lanjutnya yang membuat Rattle bertanya-tanya.

"Dan saat ini...Noriko sedang menyelamatkan sekaligus mengutuk kita dari kematian."

*

Taman bunga edelweiss yang secara misterius itu muncul. Membuat pikiranku sekejap mulai memikirkan beberapa kemungkinan. Apakah ini jebakan dan hanya manipulasi, ataukah hal di luar akal sehat lainnya?

Daripada semua itu...kenapa Peach girl ada di tempat ini. Sial, banyak hal yang tidak bisa kupahami saat ini.

"Ini kesekian kalinya aku melanggar aturan dunia." suara Noriko samar-samar terdengar dari ketinggian, tapi dari caranya menggunakan kata pertama tidak formal, sudah pasti Lavatera yang bicara saat ini. "Terakhir kali adalah dua tahun yang lalu,"

Dua tahun yang lalu? Batinku mulai bertanya.

"Menurutmu kemana para pemain dua tahun yang lalu menghilang? Siapa yang menggerakan para pemain dalam satu tahun belakangan ini,"

Suara Lavatera menggema dari langit, tidak, aku tidak sebodoh itu hanya mendengarkannya saja tanpa berbuat sesuatu. Sejak tadi aku sudah menganalisa tentang apa yang terjadi dan bagaimana menghentikan semua ini. Kenapa bunga edelweiss tiba-tiba muncul dan cahaya apa yang menyelubungi tubuh kecil Peach Girl. Terlalu banyak yang tidak aku ketahui sementara waktu terus berjalan tanpa henti.

"Kau tidak datang setahun lalu, itulah kelemahanmu. Berbeda dengan rekan-rekanmu, pengetahuanmu masih sangat minim tentang dunia ini."

"Jangan bicara seolah-olah kau sangat memahami dunia ini! Aku tidak tahu siapa kau sebenarnya, tapi menggunakan orang lain demi tujuan pribadi semata. Hah, aku tidak pernah percaya harus melihat orang serendah dirimu sekarang."

Lavatera berdecak kesal tanpa niat membalas. Dari tangannya setangkai bunga edelweiss mulai mekar dan memancarkan warna putih yang silau. Semakin bercahaya hingga lembar kelopaknya perlahan-lahan jatuh.

Altarnia Kingdom [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang