Sang Bunga yang Dicari

293 32 4
                                    

Cerita ini hanya fiksi belaka, dan murni buatan saya. Jangan disama-samakan dengan cerita/game lain.

† † †

Para pemain berada di ruang konferensi antar guild. Dalam keadaan yang seharusnya sebulan atau dua bulan sekali ini gadis itu berhasil mencetak sejarah baru...

"Itu bukan sesuatu yang bisa kau banggakan." sela Seiz melihat senyum kasar Rahsya yang menjelaskan kalau gadis itu sedang membanggakan dirinya.

"Terimakasih untukmu yang sudah mengumpulkan orang-orang," pujinya dengan bangga. Seiz menghela nafasnya dan membuka layar virtual di tengah-tengah berukuran raksasa. Sebenarnya tempat ini tidak cocok dengan mereka ,rata-rata usia yang menghadiri rapat ini berkisar tiga puluh tahun ke atas. Jarak yang fantastis dalam perencanaan.

"Memulai konversi data..."

"Data completed, membuka dari folder EF."

Layar biru itu menampilkan bayangan bunga dengan tanda tanya, karena tak seorangpun tahu bagaimana bentuk bunga tersebut. Keadaan di mana guild yang diwakili Rahsya menjadi tuan rumah karena awal mula konferensi ini memang dibuat terawal dari ketua guild sebelumnya.

Secara rinci dalam layar itu dijelaskan beberapa kemungkinan tentang Bunga Edelweiss, semua yang hadir nampak mengamati dengan tenang. Pada saat seperti inilah gadis itu bisa serius.

"Tidak akan ada banyak basa-basi di sini. Aku sudah menerima setiap data dari masing-masing guild. Satu hal yang aku sarankan, persiapan, dari delapan belas guild yang terhubung aku hanya melihat empat file yang penuh,"

"Pertemuan mendadak ini seharusnya sudah kalian perkirakan sebagai opsi. Tapi untuk kali ini bisa kutolerir."

Klik!

"Membuka data... Memuat...

Data kesimpulan berhasil dibuka, pemindahan ke bentuk ruang.

Selesai."

Bagai kotak peraga yang akan dijual secara massal, Rahsya menunjukkan detail bagian dan perencanaan kedepannya. Tangannya yang lebih mungil dari orang di tempat itu justru terlihat garis tegas layaknya pemimpin.

Tidak seorangpun yang tahu siapa gadis itu di dunia pertama.

"Ada banyak prediksi cara yang baru saja diperbaharui saat ini, untuk persentasenya aku mendukung sebanyak 42% ide dari guild C,"

Rahsya mengarahkan proposal itu. Isinya adalah kejadian yang menyebabkan hilangnya orang-orang awal tanpa jejak. Lalu kedua pendeskripsian membuat bunga Edelweiss dari pengamatan kekuatan khusus job yang berhubungan dengan cahaya.

"Mengkofirmasi sidik jari.."

"Kita bisa mengeluarkan bunga itu kalau berhasil mendapat item dengan unsur cahaya. Letak itemnya ada di dungeon yang belum terjamah oleh kita. Dungeon level 50."

Seorang wanita dengan rambut blonde mengangkat tangannya, "Bukankah penelitian ini tidak didukung fakta? Tidak seorangpun dari kita mencapai lebih dari level 40."

"Terimakasih atas pendapatmu, Nona Prithvi. Tapi sejak awal kita menganalisis data dari info yang ada di dunia ini, kita mencari dugaan dari sisa-sisa yang ada dunia ini. Dari awal memang tidak disertai hal yang mutlak ada, di sini kita bersatu untuk membuktikannya."

"Aku mengerti, maaf mengganggu."

"Aku penasaran daritadi, di mana Leela?" tanya Rahsya dengan nada heran. Leela adalah seorang gadis yang biasanya bersama wanita itu, dia cukup ceria dan menghacurkan ketegangan setiap rapat.

Altarnia Kingdom [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang