[BHW7] Seseorang dari masa lalu

6.6K 662 17
                                    

"Kenapa aku harus mewarnai rambutku Demian?" wajah cantik yang sangat kesal menatap pengawal pribadi Pangeran Edric degan tajam. Rambut indahnya harus berubah menjadi warna blonde, walaupun sisa kecokelatan masih terlihat.

"Salah satu syarat untuk menjadi pengasuh Tuan Muda Ethan." Demian menjawab dengan wajah kaku, ia sama sekali tidak berniat menatap Lady Collins karena tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Syarat? Maksudmu syarat khusus untukku?" Abigail kini mengerti maksud dari Demian memaksanya untuk pergi ke salon sebelum berangkat menuju pusat kota.

"Iya, karena Pangeran meminta saya untuk membuat perbedaan yang mencolok antara anda dan Lady Hedwich." Jawab Demian yang melipat koran dan berdiri. "Saya akan tunggu di depan."

Abigail berdecak kesal ketika Demian pamit. "Orang gila!"

〰⚜〰

(Pakaian resmi keluarga kerajaan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Pakaian resmi keluarga kerajaan)

"Benar-benar berbeda." Elaine bergumam pelan memandang kesibukan orang-orang yang menyiapkan pesta kenaikan tahta Pangeran Enrique.

"Apa yang beda?" tanya Edric yang menemaninya berkeliling.

"Pesta ini. Baru pertama kali aku melihat pesta yang begitu sederhana untuk keluarga bangsawan terhormat seperti kalian." Mata Elaine melihat sebuah panggung di halaman belakang, tidak berlebihan dekorasinya.

Edric setuju dengan pendapat Elaine. Memang pesta kali ini lebih terlihat sederhana dibandingkan pesta yang sebelum-sebelumnya dibuat Harper, mungkin bagi yang biasa menghadiri akan berpikir bahwa keluarga mereka kehabisan dana untuk pesta kali ini. Tapi sebenarnya tidak, Putri Harper hanya tidak berniat menghabiskan dana untuk kenaikan tahta suaminya.

"Mungkin momma sudah tidak ada ide untuk konsepnya." Edric menjawab asal, lalu ia berhenti dan menarik Elaine hingga mendekap kepadanya.

"Maafkan saya, My lady, saya benar-benar tidak melihat." Seorang pelayan membungkukan tubuhnya hingga ke bawah karena merasa bersalah atas kelalaiannya, yang beruntung minuman yang ia bawa tidak membasahi gaun sang putri.

"Kau! Apa kau tidak bisa beker -"

"Tidak apa-apa. Lanjutkan pekerjaanmu, Dean." Edric menyela ucapan Elaine dan tersenyum menyuruh sang pelayan tersebut segera pergi. Hal tersebut tentu saja membuat Elaine geram dan menatap Edric tajam, sikap Edric yang terlalu baik sangat ia benci.

"Aku sedang bicara dengan pelayan itu, Pangeran!" kata Elaine.

Mata Edric memeriksa seluruh tubuh Elaine. "Apa kau terluka?"

Ucapan Edric semakin membuat Elaine geram. "Kenapa? Kenapa kau bersikap seperti itu kepada orang yang bersalah? Kau ingin dinilai sebagai pangeran baik?"

4. Be His Wife [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang