4. Be His Wife [On-going]

[BHW13] Kehadiran Max

Menjadi salah satu menantu kerajaan dan berstatus sebagai istri dari Pangeran Edric, hanya dirinyalah yang menjadi sosok paling misterius selama delapan tahun dan kerap menjadi pertanyaan-pertanyaan publik tentang sosoknya. Kini akhirnya ia muncul untuk memenuhi keinginan publik, berdiri di samping Pangeran Edric dengan status istri calon pewaris kerajaan dan akan menjadi ratu di masa depan.

Namun Elaine tidak bangga dengan hal itu, baginya sekarang ia sudah menyelam di permukaan neraka ketika memutuskan menikah dengan Pangeran Edric. Sejak awal pernikahannya dengan Pangeran Edric, tidak ada satu orang pun yang mengetahui hal tersebut karena ia yang meminta agar pernikahan ini tidak tersebar. Pangeran Edric setuju dan membantunya keluar dari dunia hitam yang akan ia masuki, setelah menikah kejadian tidak diinginkan oleh Elaine terjadi yang menyebabkan Ethan hadir. Hal tersebut membuatnya membenci Pangeran Edric dan tak bertemu selama setahun.

Melalui asisten kerajaan, Pangeran Edric memberikan fasilitas kepada Elaine untuk membesarkan Ethan dibawah pengawasan kerajaan dan tetap tidak muncul di depan wanita itu seperti permintaannya. Ketika Ethan berumur hampir empat tahun, Pangeran Edric memutuskan menemui Elaine dan mengajukan penawaran bahwa Elaine harus bertemu dengan orang tuanya. Tentu saja Elaine menolak, dia bahkan memberikan Pangeran Edric surat cerai untuk pertama kali.

Hingga akhirnya ia menyetujui ketika Pangeran Edric memberikan tawaran perlindungan dan berbagai kesulitan yang menimpa keluarganya bahkan mengembalikan status kebangsawanannya dengan syarat mereka tinggal satu rumah. Dan akhirnya tanpa sadar ia melakukan hal yang dulu tidak ingin ia lakukan, yaitu berdiri di samping Pangeran Edric sebagai istrinya.

“Akan ada atlet kesukaanmu,” bisik Pangeran Edric ketika acara baru di mulai, di awali dengan sambutan dari ketua acara amal tersebut.

Senyum Elaine masih terukir, mau tidak mau ia harus melakukan itu dan tentunya tanpa memandang sang pangeran. “Siapa?”

“Obrey Hepburn.” Jawab Edric yang menatap ke arah penonton.

Ucapan tersebut berhasil membuat Elaine menoleh dengan pandangan tidak percaya, matanya berbinar bahagia. Edric menyadari tatapan tersebut, respon yang menakjubkan berasal dari Elaine yang berdiri begitu menawan dengan dress berwarna biru muda, wajahnya terlihat muda dibandingkan umurnya, tatapan mata yang sangat jarang dilihat Edric kini semakin menyihir pria tersebut. Edric tersenyum malu karena melihat reaksi Elaine.

“Jangan menatapku seperti itu,” kata Edric. “Kau bisa membuatku menciummu di depan umum.”

Mendengar hal tersebut membuat Elaine buru-buru membuang muka dan mengalihkan pandangannya, sinar matahari yang sejuk terasa panas ketika Edric menggodanya. “Kau tak akan berani.”

“Aku berani.” Jawab Edric lagi. “Nanti, setelah aku berpidato. Siapkan dirimu, Elaine.”

Elaine melihat Edric berjalan di depannya, menolehkan kepala dan masih sempat mengedipkan sebelah mata kepadanya. Hal itu sukses membuat Elaine buang muka dan melihat wajah Eleazer yang berdiri di sampingnya.