4. Be His Wife [On-going]

[BHW8] Sebuah kejutan

Acara pengangkatan tahta kepada Enrique telah berakhir, dan secara resmi Enrique telah menjadi seorang raja menggantikan King Marques yang telah tiada. Selanjutnya adalah pesta yang berhak dinikmati oleh semua orang, gerbang istana terbuka bebas dan hanya berberapa akses yang dibuka secara umum untuk berkeliling istana.

Pangeran Edward beserta istri terlihat sibuk bersama masyarakat yang menikmati acara sulap di panggung, beberapa anak kecil tampak tertawa melihat badut, termasuk Tuan Muda Dom yang usianya sudah menginjak dua tahun. Tidak hanya Pangeran Edward, Putri Eleazer juga tampak bahagia bersama suaminya yang berbincang dengan para menteri di dekat stand makanan. Hanya Edric yang saat ini tampak cemas, tidak ada raut wajah bahagia seperti keluarganya yang lain.

"Apa tidak apa-apa membiarkannya seperti ini?" Demian kembali bertanya.

Edric diam tidak menjawab, ia masih berpikir bahwa idenya adalah yang paling benar. Namun ucapan Eleazer kembali teringat, semakin membuatnya bingung. Sebenarnya ide ini tidak buruk dengan membiarkan Elaine bersama Theodore dalam suatu ruangan tertutup, karena Elaine tidak tahu bahwa semua adalah rencananya.

"Pergi kau!" terdengar teriakan Elaine dari dalam ruangan, namun Edric masih diam tak bergerak sedikit pun.

"Pangeran." Demian menepuk pundaknya.

"Kubilang pergi! Aku tidak mengenalmu."

Apa ini benar? Bagaimana jika nanti Elaine semakin membencinya? Pikirnya.

"Jangan pernah menyentuhku dengan tangan menjijikkan milikmu!"

"Pangeran Edric!" Demian langsung menampar wajahnya, dengan begitu kesadaran Edric kembali sempurna dan tanpa peduli rasa perih dari Demian ia langsung masuk ke dalam ruangan.

〰⚜〰

Eleazer terus mengikuti langkah mommanya, beruntung Eugene mengerti dengan situasi saat ini sehingga bisa membiarkannya tinggal lebih lama di rumahnya. Wajah cantiknya terlihat sangat kesal, Harper tampak tak menghiraukannya yang sejak tadi mengusik apapun yang dilakukan Harper.

"Apa momma akan membiarkannya?" tanya Eleazer yang menjadi pertanyaan kesepuluh.

Harper tersenyum kepada tamu yang bertemu dengannya, acara masih berlanjut hingga malam dan menandakan semakin meriahnya nanti ketika penutupan acara. Tentu saja ia menyadari sejak tadi Eleazer mengikutinya dengan susah payah, bahkan anak perempuannya itu tidak peduli lagi dengan apa yang sedang digunakannya hingga mengangkat tinggi gaunnya.

"Kenapa? Kenapa momma selalu membiarkan apa pun yang dilakukan Edric?"

Kali ini pertanyaan Eleazer berhasil membuat Harper menoleh. "Kau tanya kenapa? Bukankah sudah jelas bahwa ini akan membuat Edric belajar."

"Belajar?" tanya Eleazer dengan wajah tidak percaya. "Pria yang mencampakkan Elaine masuk dengan bebas ke dalam istana bahkan calon penerus mempersilahkan istrinya bertemu dengan satu-satunya manusia rendahan itu. Apa kalian sudah gila? kalian ini masalah seperti Lucius kembali terjadi?"