[BHW19] Sebuah Keputusan

3.5K 497 29
                                    

"Setelah kau lupa ingatan, kalian menikah dengan sederhana," Max menyelesaikan secara singkat bagaimana kejadian itu berlangsung beberapa tahun yang lalu. "Kau hidup bahagia sampai Ethan berumur dua tahun."

"Bagaimana bisa ingatanku kembali?" tanya Elaine yang cukup terkejut karena tidak semua ingatan itu kembali sempurna dalam ingatannya.

"Saat itu kau mengalami kecelakaan karena kau berdebat hebat dengan Edric entah karena apa,"

"Ah itu karena aku melihat dia bersama wanita," ingat Elaine ketika kecelakaan itu.

"Mungkin seperti itu," Max mengangkat bahunya tak peduli. "Karena kau sudah tertutup rasa cemburu akhirnya kau mengendarai mobil sendiri dan dengan percaya diri membawa dengan kecepatan tinggi."

Elaine terdiam untuk mencerna pelan-pelan informasi yang baru diberikan Max. Secara tidak langsung Max memberitahu bahwa ia dan Edric sudah bertemu ketika ia baru lulus sekolah. "Jadi kau yang membuat keluarga kita jatuh miskin?" tanyanya.

Max mengangguk dan menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Aku melakukan itu sesuai perintah ayah. Dia meminta kita untuk membersihkan harta kotor itu dan hidup sesuai keinginan kita."

Tiba-tiba bel berbunyi, mereka saling menatap bingung karena seharusnya tidak ada yang tahu tempat mereka tinggal. Elaine membiarkan Max membuka sedangkan dirinya kembali diam, matanya menatap cincin pernikahannya yang masih melingkar di jarinya. Kini ia tahu dan sedikit memori yang hilang telah ia ingat, ia merasa bersalah kepada Edric dan terutama pada Ethan yang tidak mengerti apa-apa menjadi pelampiasannya selama ini.

"Lady Hedwich," panggilan itu membuatnya sadar dan menoleh. Demian berdiri dengan wajah datar dan membawa map cokelat, ia tebak itu map perceraian yang telah di tanda tangani Edric. "Ada sesuatu yang harus saya sampaikan kepada kalian."

Max kembali duduk di samping Elaine. "Ada apa? Aku sudah menceritakan semua kepadanya."

Demian menggeleng dan memberikan map tersebut. "Anda pasti tidak mengetahui kenapa keluarga Hedwich dimusnakan saat itu."

"Tahu," jawab Elaine. "Itu karena ayahku melakukan pekerjaan gelap kan."

Max mengangguk setuju, alasan keluarga Hedwich harus mengalami hal tersebut karena Ayah mereka melakukan pekerjaan gelap yang berskala besar atau bisa dibilang itu sama saja dengan mengkhianati kepercayaan pihak kerajaan terhadap keluarga Hedwich.

Demian terkejut mendengarnya, ia tidak menyangka jika kunci yang akan ia gunakan untuk membuat Lady Hedwich terpesona pada Pangeran Edric telah terbongkar. Ia berdeham mengatasi kecanggungannya.

"Oh kalian sudah tahu," ujarnya yang salah tingkah karena rencana kali ini gagal. "Kalau gitu, Lady Hedwich ini untuk anda."

"Hey!" Teriak Max ketika Demian membuka map tersebut. "Bukankah kau ingin membantu Edric agar tidak bercerai dengan kakakku?"

Demian menatap Max yang kesal, lalu melirik Lady Hedwich yang terkejut karena Max berteriak. "Ya, aku tidak ingin Lady Hedwich dan Pangeran Edric bercerai."

"Lalu kenapa kau tetap memberikan surat cerai sialan ini kepadanya?!" Max semakin kesal karena asisten bodoh Edric yang tidak beda jauh dengan tuannya itu tetap memberikan surat cerai itu.

"Saya tidak memberikan surat cerai," Jelas Demian dengan polos dan melanjutkan memberikan kertas tersebut. "Ini surat khusus dariku untuk Lady Hedwich."

Elaine menerimanya kembali dan menatap Demian dengan bingung, karena ia sangat jarang bicara dengan asisten Edric kecuali hal yang sangat penting.

"Lady Hedwich, saya Demian asisten pribadi Pangeran Edric yang telah bersamanya sejak kecil berharap agar anda berpikir ulang dan mencoba untuk mencintainya." Mohon Demian dengan wajah tanpa ekspresinya.

4. Be His Wife [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang