[BHW20] You should be happy

3.6K 546 42
                                    

Ethan memakan sandwich favoritnya dengan malas-malasan, bahkan untuk bangun tidur saja ia tidak niat dan ingin lebih lama tidur. Sudah hampir dua minggu ia tidak bertemu dengan mamanya, bahkan setiap ia bertanya pada papanya ia selalu mendapat jawaban bahwa mama sedang meditasi untuk kecantikan. Bukankah itu jawaban yang tidak masuk akal walaupun dirinya masih kecil setidaknya otaknya lebih berkembang pesat dibandingkan otak papanya yang selalu menjawab asal.

"Nanny," panggilnya pada pelayan, lalu meletakkan kembali sandwich yang belum habis itu. "Siapa yang membuat sandwich ini? Aku sangat benci dengan tomat!"

"Maaf, aku memasukkan tomat."

Ethan langsung menoleh karena mendengar suara yang sangat tidak asing di telinganya dan melihat perempuan cantik dengan rambut yang panjang dan wajahnya yang terkena beberapa tepung. Perempuan yang ia rindukan berdiri di sampingnya dengan tatapan bersalah.

"Mama!!" teriaknya dan langsung menghampiri Elaine. "Aku sangat merindukanmu."

Elaine tersenyum ketika merasakan pelukan dari putranya, entah kapan terakhir kali ia memeluk putranya sendiri. "Aku juga merindukanmu, Ethan."

Ethan terkejut mendengarnya, lalu ia menatap Elaine. "Coba panggil namaku sekali lagi, Ma."

"Ethan?" kata Elaine yang menuruti permintaan putranya dengan tatapan bingung.

Ethan semakin memeluk Elaine dengan erat. "Finally, i heard you call my name, Mam."

Elaine tersenyum miris mendengarnya, dia merasa sangat jahat dan tidak pernah dengan tulus menyayangi Ethan karena rasa bencinya dulu pada Edric sehingga bersikap dingin. Mendengar Ethan yang senang ketika ia memanggil namanya membuat Elaine tersadar, sangat simple membuat putranya bahagia.

"I'll call you as many names as you want." Jawab Elaine.

Pintu ruang makan terbuka dengan kasar, Elaine dan Ethan menoleh tanpa melepas pelukan mereka. Seorang pria tampan dengan penampilan yang sangat berantakan menatap mereka berdua atau lebih tepatnya menatap Elaine tanpa berkedip. Tanpa diduga pria itu langsung bergabung memeluk, membuat Elaine merasa sesak karena pelukan itu semakin kuat.

"I was missing you everyday, Elaine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I was missing you everyday, Elaine..." pria itu berbisik tepat di telinga Elaine, nada suaranya terdengar putus asa.

"Ah... aku tidak bisa bernafas." Gumam Elaine.

"Papa, you're not gonna kill her, are you?" Ethan mendorong Edric ketika mendengar keluahan Elaine, wajahnya terlihat kesal karena ia juga merasakan betapa eratnya pelukan Edric.

Edric tersenyum dan menggaruk kepalanya. "Sorry..." katanya dan melirik Elaine, namun wanita itu segera berdiri.

"Aku akan menyiapkan sarapan untukmu." Kata Elaine yang langsung berdiri.

Edric tidak berhenti menatap Elaine, ia memerhatikan setiap Elaine bergerak membuatkan sarapan walaupun dalam otaknya berpikir racun seperti apa yang akan dibuat Elaine karena mengingat wanita itu tidak pernah menyentuh dapur. Tak berapa lama Elaine datang dengan sebuah makanan, ternyata wanita itu membuat sandwich dan orange juice.

4. Be His Wife [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang