[BHW9] Pemintaan dan Permainan

6.7K 698 15
                                    

(Elaine Hedwich)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Elaine Hedwich)

"Bisa kita bicara?"

Edric mengangkat kepalanya dari tumpukan pekerjaan yang telah ia diamkan sejak dua puluh menit yang lalu. Di sana berdiri Elaine dengan anggun, wajahnya sedikit berubah sejak kejadian beberapa waktu lalu. Lalu ia melirik Demian untuk meninggalkan tempat, pengawal pribadinya itu mengangguk dan melangkah keluar.

Kini hanya ada dirinya dan Elaine dalam ruang kerjanya, Elaine melangkah mendekati meja kerjanya. Ia tak bergerak dan berpura-pura sibuk dengan pekerjaannya, padahal kenyataannya saat ini otaknya tak bisa berkerja sejak kejadian itu dan menyebabkan pekerjaannya semakin menumpuk.

"Aku ingin membicarakan surat perceraian," kata Elaine.

Seketika gerak tangan Edric berhenti, namun segera ia lanjutkan. "Baiklah. Aku juga sudah meminta ahli hukum kerajaan untuk meng-"

"Aku membatalkannya." Sela Elaine sebelum Edric menyelesaikan ucapannya. Hal itu tentu saja membuat Edric terkejut dan menatap Elaine tak percaya. "Aku tahu ini gila, tapi aku masih membutuhkan perlindunganmu."

Sebelah alis Edric terangkat, ia memangku kepalanya dengan kedua tangannya. "Setuju."

Kali ini Elaine yang terkejut, matanya melebar. "Be-benarkah?"

Edric berdiri dari kursinya lalu berbalik membelakangi Elaine, matanya menatap keluar jendela. "Aku tidak akan pergi darimu sebelum kau mengusirku, Elaine. Kau lupa?"

Kedua alis Elaine menyatu, matanya bergerak menandakan dirinya sedang mengingat sesuatu. "Sepertinya aku melupakan bagian itu."

Edric terkekeh pelan, lalu berbalik badan dan menghampiri Elaine. "Tapi ini hanya menguntungkanmu, Elaine. Untukku apa?" perlahan Edric mendekat dan mencoba memojokan Elaine.

Langkah Edric terhenti ketika tubuh Elaine menabrak meja kerjanya, wanita itu tidak bisa bergerak mundur lagi kecuali menaiki meja tersebut. Elaine merasa Edric terdesak dan risih ketika Elaine harus merasa sedekat itu, terlebih dalam daerah kekuasaan Edric. Tiba-tiba tangan Edric menyentuh lehernya, membelai rambutnya dengan pelan dan mendekat ke telinganya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
4. Be His Wife [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang