[BHW18B] Kamu milikku, selalu milikku!

4.4K 433 17
                                    

"Berhenti!" Elaine berteriak ketika tangan pria tersebut meraba bagian sensitifnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berhenti!" Elaine berteriak ketika tangan pria tersebut meraba bagian sensitifnya.

"Aku tidak tahu ada seorang pelacur yang bisa memerintahku untuk berhenti mengambil hakku." Bisik Edric yang menarik kembali tangannya dan meraba wajah mulus Elaine.

"Aku mohon lepaskan aku," mohon Elaine. "Aku akan ganti uang yang kau keluarkan demi membeliku."

Sebuah seriangai terukir di wajah Edric, walaupun tentunya Elaine tidak dapat melihat bagaimana wajah tampan itu berubah menjadi mengerikan. "Sayangnya aku tidak butuh uangmu. Aku tidak peduli kau menolak atau bahkan tidak mengijinkanku menyentuhmu, aku akan tetap melakukannya."

"Jangan!" Elaine mencoba berontak dan berhasil mendorong Edric.

Edric tidak terima dengan perlakuan tersebut, ia turun dari ranjang dan melangkah mengambil sesuatu. "Kau tahu, sayang?" suara Edric menggema dalam ruangan gelap tersebut. "Semakin kau menolak, maka aku semakin menginginkanmu, melakukannya tidak dengan lembut."

Elaine terkejut ketika kedua tangannya diikat oleh pria tersebut, tidak hanya itu saja karena kedua kakinya juga terikat kuat. Pria itu kembali menindihnya dan dengan aura mendominasi mengusap wajahnya, ada sebuah tato dipergelangan tangannya dan dia ingat itu dalam kepalanya sebagai acuannya untuk membalas dendam.

Edric benar-benar melakukannya tanpa peduli penolakan Elaine, ia mengontrol semua kendali atas tubuh Elaine. Melakukannya dengan kasar dan berulang kali meskipun air mata Elaine membasahi wajah serta bantal putih di bawah kepalanya. Edric sama sekali tidak mengerti mengapa tubuh perempuan ini sangat nikmat hingga ia terus menerus melakukannya dengan berbagai gaya, tubuh itu bagaikan obat candu yang membuatnya kehilangan akal sehat.

Seharusnya ia tidak melecehkan gadisnya, harusnya ia menjaga sampai waktunya tiba untuk dirinya menikahi gadis itu, namun ia tidak sanggup menahan rindu yang selama ini tertimbun di dalam dirinya untuk memiliki gadis tersebut ditambah dengan kenyataan bahwa Theodore berani membuat gadisnya terjerumus dalam dunia itu yang mati-matian ia lindungi. Ini kesempatannya untuk memiliki seutuhnya gadis tersebut.

"Aku sangat merindukanmu, Elaine." Bisik Edric, ia mencium leher Elaine dan memberikan tanda kepemilikannya.

"Aku akan membunuhmu!" ujar Elaine pelan karena tenaganya telah habis dan membiarkan Edric tertidur di bawahnya tanpa melepas penyatuan mereka.

"Itu tidak akan pernah terjadi, sayang." Edric menyelipkan rambut cokelat itu ke belakang, ia ingin melihat bagaimana wajah wanita tersebut.

〰️⚜〰️


Elaine terbangun dan semua ikatan sudah terlepas, hanya saja tubuhnya terasa mati rasa dan tidak memiliki tulang karena kelakuan pria bajingan itu semalam. Ia berusaha menyandarkan tubuhnya, sebuah bercak darah berbekas diatas kasur putih tersebut. Ia tersenyum miris, harga dirinya telah tiada dan bahkan ia sudah tidak layak menjadi seorang putri bangsawan calon istri seorang Pangeran Theodore. Mengingat kenyataan bahwa Theodore tidak menolongnya sama sekali semakin membuatnya sedih. Sebenarnya Theo menganggapnya apa? Calon istri atau hanya barang?

4. Be His Wife [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang