4. Be His Wife [On-going]

[BHW22] New Life

"Bagaimana jika kita mengadakan pesta?"

Semua orang terdiam ketika mendengar suara yang begitu antusias dari seorang Harper, istri dari Enrique yang masih cantik itu terlihat begitu semangat tanpa peduli tata krama yang seharusnya tidak memperbolehkan mereka bicara sebelum makanan selesai. Namun memang sejak Harper menjadi Ratu di istana utama semua peraturan di dalam istana banyak dirubah olehnya, termasuk berbincang ketika di meja makan.

"Habiskan dulu makanmu, Harp." Enrique menegur istrinya tanpa melirik sedikit pun dan fokus menghabiskan makan siangnya. Tiba-tiba ia tersedak ketika kakinya digesek dengan sengaja dan tentu saja pelakunya adalah Harper yang menunjukan wajah cemberut menghabiskan makannya, melihat hal tersebut Enrique benar-benar tidak habis pikir. "Kau ingin mengadakan acara apa?"

Harper menoleh dengan wajah yang kembali ceria, percis seperti anak kecil yang diperbolehkan menghabiskan semua permen hallowennya. "Pesta untuk Elaine, official sebagai istri Edric. Bukankah kita belum mengadakannya secara khusus?"

"Mom," Edric yang ikut makan siang bersama keluarganya tampak tidak tertarik. "Aku tidak ingin menunjukkan istriku kepada publik."

Sebuah pukulan mendarat di kepala Edric, kali ini saudara perempuannya yang tampak kesal menatap Edric. "Kau calon pewaris tahta! Bagaimana bisa menyembunyikan calon ratu? Kau berniat mencari banyak istri, ha?"

"Benar apa yang dikatakan Eleazer," kali ini keluar dari suara Edward, pria itu masih sibuk dengan makanannya namun menanggapi pembicaraan yang heboh dimeja makan. "Ini sangat baik untukmu, Edric. Kau bisa mencari relasi dalam pesta itu, entah untuk istana atau dirimu sendiri."

Makan siang khusus yang dihadiri ketiga anaknya terlihat berjalan lancar, sejak semua anaknya sibuk dengan keluarga masing-masing Harper merasa kesepian dan ini untuk pertama kali setelah mereka berkeluarga bisa berkumpul seperti dulu. Harper menatap kagum kepada ketiga anaknya, tidak ada yang sempurna dan bahkan lebih terlihat bodoh ketika mereka bertiga jatuh cinta. Sangat mirip dengan Enrique.

"Apa yang sedang kau pikirkan, mom? Kau tidak berpikir akan meminta kami untuk tinggal di sini kan?" Edward melihat Harper yang terdiam dengan puppy eyesnya.

Harper tersadar. "Aku hanya berpikir bagaimana bisa ayahmu membuat anak dengan kebodohan yang sama. Tidak ada satupun kepintaranku menurun pada anak-anakku."

"Apa maksudmu, Mom?" tanya Eleazer dengan emosi, wanita itu memang selalu meluap-luap seperti kelebihan ekspresi.

"Hanya teringat betapa bodohnya kalian ketika jatuh cinta saja, bahkan kalian tidak bisa menggoda pasangan kalian ketika kalian menyukainya." jawab Harper geli, ternyata sekarang dia benar-benar merasa tua.