Vote dulu yuk sebelum baca!
Bel pulang yang telah ditunggu-tunggu akhirnya terdengar juga. Erick saem seorang guru Kimia yang killer akhirnya keluar juga dari kelasku. Huh cukup menegangkan tadi saat dia mengajar. Pria paruh baya itu selalu saja menunjuk muridnya kedepan untuk mengerjakan soal yang susahnya minta ampun. Tapi syukurlah, guru itu tidak pernah menunjukku. Aku mulai memasukkan alat buku ku kedalam ransel. Kulirik jam yang tergantung diatas papan tulis, 03:00 p.m.
"Hyena-ya! Apa kau akan dijemput?" Tanya Yein sembari merapikan bukunya.
"Tidak. Aku bawa sepeda!" Jawabku lalu bangkit dari kursiku. Yein langsung menatapku kaget.
"Seriously? Kau ke sekolah menggunakan sepeda? Apa kau tidak takut?" Tanyanya. Aku terkekeh pelan.
"Takut? Takut dengan apa?" Tanyaku balik. Memangnya apa yang perlu ditakutkan? Penculik? Apakah ada penculik ditengah kota yang ramai ini ini?
"Maksudku kau kan perempuan, harusnya kau diantar-jemput!" Yein memakai ranselnya lalu bangkit dari kursinya.
"Dari SD aku sudah terbiasa pergi dan pulang sekolah sendiri, lagipula jarak rumahku dan sekolah tidak jauh. Tidak ada yang perlu ditakutkan Yein-ah. Kau ini terlalu parno!" Jawabku sedikit tertawa. Aku dan Yein pun berjalan meninggalkan kelas.
"APAA??!! TADI KAU BERDUAAN DENGAN LUHAN SEONBAE DI UKS??!!!!!" Teriak Yein saat kami masih berjalan di koridor sekolah. Murid yang ada disekitar kami langsung menoleh menatapku tajam. Aku segera membekap mulut Yoo Na yang ternyata sama bahayanya dengan bom itu.
"Jangan teriak-teriak! Nanti kalau fans dia tahu aku bisa mati dicekik!" Bisikku. Yah, aku menceritakan 'moment' itu pada Yein. Tapi kalau waktu bisa diputar kembali, aku tidak akan pernah mau memberitahu gadis bermulut speaker ini. Yein mengangguk, aku pun menurunkan tanganku.
"Mian Hyena-ya.." Bisik Yein. Aku memutar bola mataku. Ia lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling kami.
"Jadi... Kau jatuh cinta dengan Luhan seonbae?" Yein mendekatkan wajahnya ketelingaku. Kedengarannya seperti sebuah ledekan.
"A-ani! Ka-kau bagaimana sih? Bukannya tadi kau menjadi saksi kalau mulai sekarang aku tidak akan mengagumi EXO lagi? Ap-apa kau lupa?" Jawabku. Sial! Kenapa mulutku jadi terbata seperti ini?
"Yakin?" Yein menatapku dengan ekspresi jahilnya. Lagi-lagi jantungku berdegup kencang! Tuhan, Ada apa lagi dengan jantung bodoh ini!
"Heol! Wajahmu merah! Aaah... Kau jatuh cinta, kan??" Yein menoel pipiku. Dengan refleks aku menjitak kepalanya dan alhasil, gadis itu meringis kesakitan dan mengelus bekas jitakanku.
"Itu jemputanmu! Daritadi supirmu memanggil-manggil, tahu tidak! Sudah cepat sana!" Aku mengalihkan pembicaraan. Untung saja supir Yein langsung datang dan memanggil-manggilnya, kalau tidak pasti Yein masih terus menggodaku.
"Okey, Bye calon pacar Luhan seonbae!" Bisik Yein. Aku sangat geli mendengarnya. Aku hendak menjitaknya lagi namun langkah kakinya lebih cepat dariku, gadis itu telah masuk kedalam mobilnya. Lalu mobil itu pun melaju.
Rasa geli bercampur senang kurasakan saat mendengar bisikan Yein. Kenapa ada rasa senang dihatiku? Apa perkataan Yein benar? Tidak! Tidak boleh! Ingat sumpahmu Kim Hyena! Apa kau mau menjilat ludahmu sendiri? Kau harus tetap dalam pendirianmu! Kau tidak boleh jatuh cinta kepada siapapun member EXO. Bahkan sekalipun dia baik kepadamu!
Aku membuang jauh-jauh pikiran itu lalu berjalan menuju parkiran untuk mengambil sepeda kesayanganku. Setibanya, aku pun menaiki sepeda itu lalu mulai mengayuhnya dengan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMN! I've Fall In Love ( Park Chanyeol )
FanfictionBagaimana perasaan kalian jika berada di sekolah yang sama dengan sang idola? Kaget bercampur dengan senang bukan? Itulah yang dirasakan gadis berusia 17 tahun, Kim Hyena pada awalnya. Rasanya mimpi, setelah mengetahui bahwa beberapa member dari boy...