[25] BULLY

76 15 0
                                    

"Aku berangkat dulu!" Aku membangkitkan tubuhku setelah selesai menikmati sarapanku. Lalu melakukan rutinitasku sebelum berangkat yakni mengecup pipi eomma.

Hari ini aku sangat bersemangat menuju sekolah. Mood ku pagi ini benar-benar baik. Dan semoga tidak ada lagi yang mengancurkan mood baikku itu.

"Yaaa!!!!"

Mataku membelalak seketika setelah melihat kondisi sepedaku sekarang. Ban nya bocor.

"Eotteohge??"

Mungkin kali ini aku harus berjalan kaki menuju sekolah. Karena appa ku telah berangkat ke tempat kerjanya 15 menit yang lalu.

"Ya! Ada apa?" Sahut Taehyung dari arah belakangku dan aku menoleh sekilas padanya. Pria itu berdiri diambang pintu sambil memandangiku dengan bingung.

Aku menghela nafas dengan gusar, "Ban sepedaku bocor!" Ucapku dengan nada lemah.

"Kalau begitu aku akan mengantarmu!" Kepalaku dengan refleks menoleh menatapnya tak percaya setelah mendengarkan kalimat yang diucapkannya tadi.

"Jinjja?" Tanyaku dengan sumringah. Kini pria itu telah berjalan santai menuju garasi.

"Iya! Ayo cepat, nanti kau terlambat!" Ucapnya dengan santai sembari membuka pintu mobil sedan putihnya. Dan langsung saja aku bangkit dan berjalan cepat menyusul Taehyung yang mulai menghidupkan mobilnya itu.

"Whoah, kau libur selama sebulan? Aku jadi iri!" Aku menghadapkan tubuhku kearahnya yang sedang fokus menyetir itu.

"Membosankan! Kalau aku libur kan aku tidak bisa menyapa para fansku disekolah!" Ucapnya dengan sombong.

Oh Tuhan, benar-benar tidak habis pikir dengan sepupuku ini yang kurasa tingkat rasa percaya dirinya telah melebihi batas maksimum. Aku memutar bola mataku dengan malas lalu mengalihkan pandanganku kearah deretan gedung yang kami lewati. Aku benar-benar sudah muak mendengarkan bualan pria ini tentang 'ketampanan'nya.

Ekor mataku menangkapnya yang menoleh sekilas padaku, "Aku hanya bercanda!" Taehyung tergelak lalu merauk mukaku sekilas.

"Ya!!" Tak terima dengan perlakuannya itu, aku lalu membalasnya dengan memukul lengannya dengan keras. Dan alhasil, Taehyung merintih kesakitan.

Tibalah mobil sedan Taehyung didepan gerbang Kwan Seung. Kubuka seat beltku lalu memasang ranselku dengan baik.

"Gomawo!" Ucapku dengan ketus. Taehyung malah menertawaiku. Uh, kucekik juga ya pria ini! Langsung saja aku keluar dari mobil sedan putih itu sebelum tanganku benar-benar mencekiknya.

"Hyena-ya!!" Pekik seseorang dari belakangku sebelum aku memasuki gerbang. Dan yah, dia adalah pria menyebalkan tadi. Aku membalikkan tubuhku. Dan Taehyung turun dari mobilnya lalu berjalan menghampiriku.

Setibanya dihadapanku, "Kau pulang jam berapa?" Kini nada bicaranya terdengar serius.

"Jam 3!" Jawabku dengan datar. Ia lalu mengangguk sekilas.

"Okey, aku akan menjemputmu!" Ucapnya dan diangguki olehku.

"....kalau ada seseorang yang menyakitimu disana, cepat beritahu oppamu ini! Mengerti?" Lanjutnya sembari menunjuk dirinya sendiri.
Aku terkekeh pelan melihat tingkahnya.

"Iya Iya!" Ucapku diakhir tawaku.

"Bagus! Kalau begitu-- Bye!" Taehyung menjepit pelan hidungku sebelum pria itu berlari cepat menuju mobilnya untuk menghindari tinjuanku. Dan setelah mobil sedan Taehyung telah hilang dari pandanganku, aku pun melanjutkan langkahku.

DAMN! I've Fall In Love ( Park Chanyeol )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang