[14] MAKE PEACE?

89 15 0
                                    

Chanyeol's POV

Aku menurunkan Hyena yang masih pingsan itu dari mobilku. Lalu menggendongnya menuju pintu. Aku lalu mendudukkan Hyena pada sebuah kursi yang ada di halaman rumahnya.

Ting Nong!

Sudah beberapa kali aku menekan bel rumah Hyena. Namun tak ada yang membukakan pintu. Sudah pukul 1 dini hari. Wajar saja, sekarang semua orang pasti sudah tidur. Aku tidak tahu lagi apa yang harus aku lakukan. Aku juga tidak tega meninggalkan Hyena sendiri disini, pasti ia akan kedinginan. Setelah berpikir panjang, aku memutuskan untuk membawa Hyena ke apartemenku.

Aku membaringkan Hyena dengan perlahan. Lalu menarik selimut agar ia merasa lebih nyaman. Oh Tuhan, mengapa tiba-tiba aku menjadi sangat peduli dengan gadis ini? Aku memperhatikan setiap lekuk wajahnya. Benar-benar perpaduan yang sempurna. Tanganku bergerak perlahan mengelus pipinya yang chubby. Mengapa rasanya aku tidak bosan memandangi wajahnya?

"Aku mencintaimu Luhan!" Aku terlonjak kaget setelah Hyena menarikku kedalam pelukannya dan mengucapkan kalimat itu. Luhan? Jadi Hyena menyukai Luhan? Pantas saja dia datang ke pesta bersama Luhan dan tak pernah terpisah dengan pria itu.

Apa mungkin--kedatangan Veilin yang mengaku sebagai pacar Luhan yang menyebabkan Hyena patah hati dan pergi begitu saja? Lalu melampiaskan rasa kecewanya dengan cara meminum alkohol hingga membuatnya mabuk dan tak sadarkan diri seperti ini? Oh, kurasa dugaanku benar! Aku mengingat tempo hari saat Baekhyun memperlihatkan postingan Hyena, jadi senior yang ia maksud itu--Luhan? Aku yakin, dugaanku memang benar.

Aku melepas pelukan gadis itu, lalu memperbaiki selimutnya.

Chanyeol's POV Off.

Kubuka mataku dengan perlahan, samar-samar aku dapat melihat langit-langit kamar yang tampak asing dimataku. Setelah penglihatanku normal, aku mengedarkan pandanganku. Tempat ini benar-benar asing!

Aku ada dimana? Kubuka selimut yang menutupi tubuhku, syukurlah pakaianku masih lengkap. Tapi-- aku benar-benar tidak tahu mengapa aku bisa ada disini. Tempat ini terlihat begitu mewah. Siapa yang membawaku kesini? Aku berusaha mengingat kejadian semalam. Terakhir yang aku ingat hanyalah saat aku meminum 3 botol soju. Dan setelah itu aku tidak ingat lagi apa yang terjadi.

Aku bangkit dari kasur putih ini, tiba-tiba pandanganku tertuju pada sebuah foto yang ada diatas nakas. Sepertinya aku mengenal sosok yang ada dalam foto itu. Aku meraih foto itu.

"Chanyeol?!" Aku terlonjak kaget. Tunggu, apa aku berada di rumah Chanyeol? Tidak! Itu tidak mungkin! Mana mungkin aku berada dirumah pria yang menyebalkan itu? Tapi-- mengapa fotonya ada dikamar ini?

Ceklek!!

"Agassi sudah bangun?" Aku menoleh melihat seorang wanita paruh baya yang baru saja masuk kedalam kamar ini dengan membawa beberapa lembar roti dan susu.

"Sebenarnya aku ada dimana ahjumma?" Tanyaku sembari menghampiri ahjumma.

"Agassi sedang berada di apartemen tuan Chanyeol! Dia yang membawa agassi kesini semalam karena agassi pingsan!" Jelas ahjumma. Rasanya aku tidak percaya mendengarnya. Mengapa dia tiba-tiba menjadi peduli denganku? Bukankah selama ini pria itu senang jika melihatku menderita? Rasanya benar-benar seperti mimpi!

"Dimana Chanyeol, ahjumma?" Tanyaku pada ahjumma.

"Tuan Chanyeol masih tertidur diluar" Aku mengangguk lalu berjalan keluar dari kamar.

Aku mengedarkan pandanganku, namun aku masih belum menemukan pria itu. Aku berjalan menuju sofa yang ada didepan TV, dan benar saja! Chanyeol tertidur pulas disana. Aku mendekatinya, aku berlutut dan mensejajarkan wajahku dengan wajahnya.

Jadi semalaman ini Chanyeol tertidur di sofa? Karena ada aku didalam kamarnya? Aku ingat saat aku juga pernah tertidur disofa dan keesokan harinya badanku terasa sangat pegal. Ia tertidur dengan sangat pulas. Pasti ia sangat lelah semalam. Untuk pertama kalinya, aku merasa bersalah dengan pria menyebalkan ini.

Tiba-tiba pria itu bergerak. Aku segera menjauhkan diriku agar ia tidak salah paham. Chanyeol akhirnya terbangun lalu mendudukkan dirinya.

"Kau sedang apa?" Tanya Chanyeol dengan suara yang masih serak. Tiba-tiba aku merasa gugup. Ada apa denganku?

"Uhm--aku--aku ingin berterima kasih padamu! Karena kau sudah menolongku semalam, dan--aku juga-- ingin meminta maaf atas sikapku selama ini padamu!" Ucapku yang hanya terus menunduk. Chanyeol lalu terkekeh.

"Kau meminta maaf? Apa kau sudah gila?" Ucapnya dengan masih terus tertawa. Dan kurasa tawanya itu--adalah sebuah ledekan.

"Aniyo!! Aku benar-benar meminta maaf padamu!!" Ucapku. Pria itu terdiam sejenak. Sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu.

"Geurae.. Aku akan memaafkanmu! Tapi dengan 1 syarat!" Ucap Chanyeol dengan ekspresinya yang menurutku sangat mencurigakan. Syarat apa yang akan ia berikan padaku?

"Apa?" Chanyeol terdiam sejenak sembari menatapku dengan jahil. Melihat ekspresinya, membuat perasaanku tiba-tiba tidak enak.

"Kau harus menjadi---asisten pribadiku!!" Aku terlonjak kaget mendengarkan ucapannya. Asisten pribadi? Yang benar saja! Ia menyuruhku untuk menjadi pembantunya? Aku benar-benar tidak habis pikir.

"Bbooyah! Asisten pribadi??!!!" Refleks aku mendirikan tubuhku lalu berkacak pinggang. Pria itu mengangguk.

"Hanya sebulan!! Kau tidak usah khawatir!" Ucapnya dengan santai sambil menyalakan TV. Jujur saja aku sama sekali tidak ingin menerima persyaratan itu, tapi-- pria ini telah menolongku semalam, jika saja ia tidak menemuiku, aku tidak tahu lagi bagaimana nasibku sekarang.

"Bagaimana?" Chanyeol tersenyum miring. Aku menghela nafasku, setelah berpikir dengan matang, jawabanku adalah...

"Baiklah! Aku mau!" Ucapku. Dengan terpaksa aku menerima persyaratan konyol pria menyebalkan itu. Ia tertawa puas mendengar jawabanku.

"Bagus! Karena sekarang kau telah resmi menjadi asisten pribadiku sampai bulan depan, aku akan memberitahumu apa saja yang harus kau lakukan selama menjadi asisten pribadiku, yang pertama kau harus selalu ada disampingku, baik disekolah maupun diluar sekolah, kedua kau harus menuruti apapun perintahku, ketiga kau akan selalu ikut dalam acara fans meeting ku, keempat kau tidak boleh memprotes apapun yang aku katakan, kelima kalau sewaktu-waktu kau ada urusan penting yang tidak bisa kau tinggalkan kau harus mengatakannya padaku, keenam kau harus merahasiakan bahwa kau adalah asistenku, ketujuh kau harus bersikap manis dan tidak boleh marah-marah padaku, dan yang terakhir kau harus selalu jujur padaku! Mengerti?" Jelas Chanyeol. Oh Tuhan, Apa aku benar-benar harus mematuhinya? Peraturan-peraturan yang ia berikan padaku sangat berlebihan menurutku!

Aku berusaha meredam amarah ku, "Aku mengerti!!" Ucapku lalu tersenyum.

"Nice!" Ucapnya sembari bertepuk tangan. Kalau bukan karena ingin membalas budi, aku tidak akan pernah mau menerima persyaratan yang konyol ini!



#tbc

DAMN! I've Fall In Love ( Park Chanyeol )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang