[20] SERIOUSLY?

86 14 0
                                    

"Chanyeol?" Kini pandanganku menatap sosok bertubuh besar tengah duduk di lantai sembari menenggelamkan wajah diatas kedua lipatan tangannya. Ia tampak buruk! Ada apa dengannya? Mengapa dia menjadi seperti ini? Oh Chanyeol, you made me worried!

Segera saja aku menghampirinya. Lalu berlutut dihadapannya. Aku yakin pasti Chanyeol mendengarkanku ketika memanggilnya tadi. Tapi mengapa ia sama sekali tidak meresponku?

Kutundukkan wajahku, "Ya? Kau kenapa?" Tanyaku dengan lembut sembari mengelus lengan pria itu. Aku benar-benar khawatir dengannya sekarang. But No Respon! Ia hanya terdiam tanpa bergerak sedikitpun, dan itu membuat rasa khawatirku padanya meningkat secara otomatis.

"Chanyeol-a? Kau dengar aku, kan?" Kini aku mengelus bahunya dengan sedikit cepat untuk memastikan bahwa ia masih sadar. Namun masih sama, tak ada respon apa-apa.

"Chanyeol-ah!!!" Karena sudah sangat khawatir, aku pun mengguncang tubuhnya yang kekar itu. Dan tanpa sadar, cairan bening telah mengalir begitu saja dari mataku. Kuangkat wajahnya agar dapat kulihat dengan jelas. Pria itu masih sadar, tapi kenapa ia tidak mau menjawabku? Keringat bercucuran di keningnya.

"Apa kau sakit?" Tanyaku dengan lembut sembari menangkup wajah Chanyeol. Namun ia hanya terus menatapku tanpa menjawab pertanyaanku. Aku mengela nafasku sudah lelah melihat Chanyeol yang tak pernah sekalipun bersuara.

"Ya! Jangan buat aku khawatir seperti ini! Jawab aku Chanyeol-ssi!!" Kini suaraku sudah sedikit meninggi. Dan cairan bening itu telah mengalir dengan begitu deras. Bibir tipis Chanyeol bergerak membentuk senyuman tipis.

"Bisakah kau memelukku?" Akhirnya pria itu bersuara meskipun itu pelan namun setidaknya rasa khawatirku berkurang. Nada bicaranya terdengar begitu tulus dan jujur hatiku seakan tersentuh mendengarnya. Sesuai permintaannya, aku pun menenggelamkan Chanyeol yang bertubuh kekar itu kedalam pelukanku. Semoga saja dengan memeluknya bisa membuatnya sedikit merasa nyaman.

Kini jantungku telah berdegup dengan kecepatan dua kali lipat. Dan mungkin pria ini dapat mendengarkannya. Oh Tuhan, kenapa rasanya hatiku tenang bisa memeluk pria ini? Kenapa rasanya aku enggan melepaskan pelukanku? Dan kenapa aku bisa sekhawatir ini padanya yang jelas-jelas selalu membuatku kesal setiap harinya?

Setelah memeluknya cukup lama, akhirnya aku melepas tubuh besar pria itu, "Sebenarnya kau kenapa? Tolong beritahu aku, Chanyeol!" Tanyaku dengan lembut sembari menangkup wajahnya.

Ia melepaskan tanganku dari wajahnya perlahan, "mian....untuk sekarang aku belum siap menceritakannya padamu, tapi asal kau tahu, kedatanganmu dan pelukan darimu telah membuatku merasa lebih tenang sekarang.." Chanyeol terdengar tulus mengatakan kalimat yang akhirnya membuatku bernafas lega itu.

"Syukurlah kalau begitu.. Tak apa jika kau belum siap menceritakannya!" ucapku dengan bibir yang menyunggingkan senyuman.

"Tapi tunggu, kenapa kau bisa ada disini? Siapa yang menyuruhmu?" Kini mimik muka Chanyeol telah berubah lagi. Senyumanku seketika itu berubah mengerucut setelah mendengarkan pertanyaan yang terdengar sinis itu. Wah, pria ini benar-benar memiliki 2 kepribadian, belum semenit sikapnya berubah lagi.

"Ya!!! Kau pura-pura lupa? Jelas-jelas kau yang mengirimiku pesan singkat dan menyuruhku datang kesini!" Kutepuk dengan cukup keras lengannya. Alhasil ia meringis kesakitan.

"Tidak.. Kapan aku mengirimimu?" Kini wajah Chanyeol mulai tampak serius. Aku jadi ragu, apa benar-benar bukan dia yang mengirim pesan singkat itu? Kalau bukan, lantas siapa?

DAMN! I've Fall In Love ( Park Chanyeol )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang