☏ Kannan
☏ Aria22 November
22.50Incoming Calls
Kannan M.“Kenapa dimatiin deh? Gua 'kan masih belum ngerti.”
“Lo selama ini selalu masuk paralel 20-an kan, Nan?”
“Wah, merhatiin banget lo.”
“BUKAN!”
“Jangan teriak.”
“Nggak, gua bukan merhatiin, tapi nama lo selalu ada di atas nama gua!”
“Oh—”
“Like, always. All the time.”
“Ya t—”
“Harusnya otak lo lebih encer dari otak gua kan?!”
“Ya harusnya.”
“Terus kenapa lo nggak ngerti-ngerti?”
“Ngerti soa—Oh? Soal muka gua sama kayak muka Aga?”
“YA!”
“Astaga, Ar.”
“Apa?!”
“Nggak. Seenggaknya lebih tinggi gua dikit daripada Aga kan?”
“My point is, your face!”
“Ya namanya juga seiras. Mau gimana lagi?”
“...”
“Lagian, ini kan telepon bukan video call.”
“Gini deh, lo udah pernah lihat muka gua 'kan?”
“Ya iya, mas—”
“Terus, kalo lo nelepon gini, kebayang muka gua nggak?”
“Ya iyalah, gima—”
A/N:
Rekomen bacaan di wattpad dong (yang partnya pendek, ga seberapa ringan gapapa sih, tapi jangan tinpik yang babnya udah nyampe 50+ tapi masih on going ya pls hehe)
Jangan yang 21+ plz aing masih kecil :)
KAMU SEDANG MEMBACA
tell me it's okay
Cerita Pendek"KAN, GILA LO TAHU NGGAK?" "..." "Gini, tadi tuh, Pak Bowo udah hampir aja ngelihat gua ketiduran." "..." "UNTUNG AJA BEL BUNYI." "Salah sambung." "HAH?" ©2018 | cover by @worteloren