☏ Kannan
☏ Aria23 November
22.46Incoming Calls
Kannan M.“Hey?”
“...”
“Ngapain nelepon?”
“Sweet escape.”
“...”
“Akhirnya nggak sejutek kemarin.”
“Daripada gua buang-buang tenaga jutekin lo, tapi nggak kapok-kapok, mending dibuat belajar ujian.”
“Ah, kalo begini mah, mau ujian mulu nggak pa-pa deh, Aria-nya jadi nggak jutek.”
“HEH SEMBARANGAN LO!”
“Yah, siapa tahu dalam waktu seminggu lo udah lupa gimana caranya jadi jutek.”
“Cukup jangan jadi nyebelin.”
“Cukup adil.”
“Baguslah kalo lo sadar selama ini udah senyebelin itu.”
“...”
“Ya udah. Giliran gini, ngapain diem?”
“Bentar. Bentar.”
“...”
“By the way, gua ganggu lo belajar, ya?”
“Udah tau, pake nanya.”
“Ya udah, mending ngobrol dulu. Biar otak lo dingin.”
“Tau dari mana lo otak gua panas? Dih.”
“Emang nggak panas belajar geografi?”
“Merkurius, Venus, Bumi, blah, blah.”
“...”
“Ngapain ketawa, Annan?!”
“Ya, lo, kayak benci banget.”
“Lo sadar nggak sih kita tuh, kayak semut yang bisa diinjek kapan aja. Without warning. Pikiran yang sering muncul waktu belajar soal gempa, tsunami, lempeng-lempeng.”
“Your thoughts scared you.”
“Oh yeah. Bye.”
KAMU SEDANG MEMBACA
tell me it's okay
Short Story"KAN, GILA LO TAHU NGGAK?" "..." "Gini, tadi tuh, Pak Bowo udah hampir aja ngelihat gua ketiduran." "..." "UNTUNG AJA BEL BUNYI." "Salah sambung." "HAH?" ©2018 | cover by @worteloren