xii. wEirD

94 36 13
                                    

"jung elah, jangan marah kek, tega banget lo sama gue," sanha mengguncang bahu yoojung untuk yang kesekian kalinya, sedangkan yang diguncang cuma melirik tak minat.

"ya lo tega banget sama gue, nyebarin yang ngga ngga," ketus yoojung.

"ye anjir kan gue cuma mau mastiin temen gue ngga ngapa-ngapain sama si pacil." gerutu sanha.

"mastiin kan bisa nanya gue," balas yoojung dengan bergumam.

"mana kepikiran," sanha merutuki dirinya sendiri karena telah membuat hubungan pertemanannya dengan yoojung sedikit goyang.

"gue sih nggapapa, bukan nggapapa digosipin ciuman sama jinyoung, duh gimana ya, ah taulah anjir salah lo nih!" yoojung mengacak rambutnya gusar.

sanha yang semula menyandarkan kepalanya diatas meja, kini menatap yoojung dengan bibir melengkung kebawah.

"maafin gue kek jung,"

yoojung mendengus. paling males kalau sanha udah sok imut didepannya.

"gue kepikiran eunbin, bego." yoojung memutar bola matanya. "jangan sampe nyebar keluar kelas."

sanha mengangguk dengan mata berbinar, "gue pastiin deh."

__

seminggu lagi pekan olahraga. pengurus kelas 2a2 berinisiatif mengadakan rapat yang bertujuan membahas lebih lanjut kegiatan mereka dihari itu.

"ini gue buat suporternya gimana? make spanduk nggak?" tanya haechan, sekretaris dua yang agak useless.

"bentar koornya siapa?" tanya yoojung sambil mengerutkan alisnya.

"hyunjin," jawab jinyoung.

"gue mau ikutan jadi suporter ah," gumam yoojung pelan.

"lo jaga stan, sama gue," sahut jinyoung yang membuat yoojung menoleh tak percaya kearahnya.

"kenapa harus gue sama lo?" yoojung menunjuk dirinya sendiri.

yoojung terdiam. memikirkan alasan yang pas, "ya.. kan lo bendahara, biar gampang ngurusin uangnya."

"gamau, cari anak lain sana. gue mau menikmati pekan olahraga terakhir," tolak yoojung sambil menatap langit-langit kelas dengan senyum kecil.

"dih, emang lo kelas dua belas kemana jung? ngerencanain nggak masuk pas pekan olahraga?" tanya yeri.

yoojung menghela nafasnya pelan, kemudian tersadar dengan apa yang baru saja ia katakan, "kan siapa tau pas pekan olahraga taun depan gue sakit... ya.. gitu..."

kelima orang yang ada disana mengangguk singkat, kecuali jinyoung. dia menatap yoojung dengan mata menyelidik.

"ini hyunjin nggak ngasitau dia butuh apa aja?" tanya yoojung ke haechan. berusaha mengacuhkan jinyoung yang masih menatapnya.

"ntar," haechan membuka kunci ponselnya, kemudian menunjukkan ruang obrolannya dengan hyunjin.

yoojung menggulir kebawah layar ponsel haechan, sedetik kemudian raut wajahnya berubah.

"jorok anjir," celetuknya. membuat nancy, yeri, jinyoung, haechan dan heejin melirik kearah yoojung. terutama haechan.

"apanya yang jorok?" haechan langsung menarik ponselnya, kemudian memastikan isi obrolannya dengan hyunjin.

yoojung mengangkat bahunya sambil bergidik geli.

"jadi ini yang beli perlengkapan buat suporter, gue atau hyunjin?" tanya yoojung.

"bagi dua aja," kata nancy, membuat kelima pasang mata fokus kearahnya.

"yang gampang-gampang lo yang beli. yang susah, biar hyunjin aja," sambungnya.

yoojung mengangguk-angguk, "gue beli karton, spidol sama pita aja kalau gitu," ucapnya.

"ngada-ngada nih boncel! mana ada jorok?!"  sahut haechan sedikit tidak terima.

yoojung memutar bola matanya santai. dia hanya mencoba membuat haechan kesal.

"terus yang jaga stan besok siapa?" tanya heejin.

"lo sama jinyoung, gimana jin?" tanya yeri.

heejin mengangguk setuju, "terus ntar duitnya gue kasih ke yoojung diakhir?"

yeri mengangguk, "iya. nah sekarang yang beli bahan buat bazarnya minggu depan dua anak aja, biar ntar gantiin uangnya nggak ribet."

"gue aja, sama yoojung," sambar jinyoung.

lagi-lagi yoojung menoleh kaget kearah jinyoung, "gue lagi??"

"kalau sama yoojung sih ngga pinjem namanya, langsung pake uang kas." sahut haechan. "bisa aja bapak modusnya."

"biar nggak ribet gantiinnya, jadi gue sama yoojung yang beli bahannya." terang jinyoung, berusaha tenang.

nggak peduli gimana pandangan yang lain terhadap dirinya, jinyoung cuma mau berdua sama yoojung.

hadeh

yeri mendengus pasrah menatap yoojung yang sudah memberi kode minta tolong daritadi.

"yaudah, fix ya, ok, gue pulang dulu," kata nancy sambil beranjak dari duduknya, diikuti yang lain, kecuali yoojung.

selagi yoojung membereskan alat tulisnya yang tadi dipinjam untuk menulis kebutuhan kelas, jinyoung menatap yoojung dari pintu kelas.

serem.

"ngapain sih? bukannya pulang," sewot yoojung begitu melewati jinyoung.

"jung," kata jinyoung yang membuat yoojung menoleh.

"gue anterin pulang," sambungnya sambil langsung mengamit lengan yoojung tanpa izin.






head over heels ✓ • yoojung jinyoungWhere stories live. Discover now