vi. eunbin

131 46 8
                                    

"asik banget yang barusan jalan sama jinyoung," kata doyeon begitu yoojung masuk kelas.

"dih, apaan. orang cuma ke gramed doang, lagian biasa aja." jawab yoojung sambil menyerahkan segulung karton hitam dan perlengkapan membuat mading lain.

"biasa aja ya hmm," doyeon senyum-senyum nggak jelas.

"apaan sih lo, udah sana," yoojung menunduk menyembunyikan mukanya sambil mendorong doyeon pelan.

doyeon ketawa kenceng. bahkan yoojung terlihat lucu di mata doyeon.

"gemes banget sih uuuu" doyeon
mencubit pipi yoojung keras.

"apaansih yeoon udah udah sakiit," yoojung mukul tangan doyeon yang masih betah nangkring di pipinya.

mereka berdua jalan menuju bangku mereka.

tapi, baru yoojung menempelkan pantatnya di kursi, sudah ada sosok lain yang bersiap mengusik hidupnya lagi.

"jung, kata mama lo obatnya jangan lupa diminum." kata sanha dengan muka datar yang nggak biasa.

"hah? obat apaan?" yoojung mengerutkan alisnya bingung. pasalnya, dia merasa nggak sakit dan mamanya nggak nitipin obat apapun.

"obat hati." pandangan sanha tertuju pada jendela disamping yoojung sambil mengerahkan kelima jarinya puitis untuk menunjuk

jinyoung dan eunbin.

hati yoojung mencelos melihat jinyoung mengacak-acak rambut eunbin sambil tertawa, sedangkan eunbin terlihat memanyunkan bibirnya.

rasanya baru tadi jinyoung bikin yoojung geer, tapi udah jatuh lagi. 

seharusnya yoojung tau kalau jinyoung nggak ada niat apa-apa tadi.

"apaan sih lo, drama banget, orang gue biasa aja." yoojung ketawa kecil sambil mendorong bahu lebar sanha pelan.

sanha ikut ketawa kecil, dia tau sahabatnya yang pernah ketemu saat kecil ini sedang menjadi aktris amatir.

__

"dah, nah ini ujung-ujungnya bakar aja biar kaya kertas lama, tuh lilinnya," somi nyerahin lilin ke haechan yang tumben-tumbennya mau ikutan repot di acara kaya gini.

"som som minjem lem dong lem"

"di jinyoung, ambil aja jung," jawab somi yang bikin yoojung langsung sandaran ditembok lemas.

males aja ketemu jinyoung.

"yaudah, ntar aja ngelemnya." gumamnya sambil beralih menggunting kertas.

"jinyoung!" sebuah suara keras di depan pintu kelas membuat hampir separuh kelas menoleh hanya untuk mendapati eunbin yang terkenal judes, tersenyum lebar kearah jinyoung yang sibuk ngerjain mading dipojok kelas.

jinyoung berdiri, menghampiri eunbin, "apa bin?"

"woy tutup kek pintunya, ac nih ac!" teriak sanha dari belakang kelas setelah sedikit melirik eunbin. matanya masih fokus di layar handphone nya.

eunbin mendengus, kemudian menarik jinyoung keluar kelas.

diam-diam yoojung mendengus lega. setidaknya dia nggak harus ngeliat dua orang itu lebih lanjut.

dia lanjut mengerjakan tugasnya dengan muka yang dibuat biasa aja. 

"jEN JEN WOY JANGKRIK"

"SABAR ANJIR SAN GUA JUGA MASIH DIKEPUNG"

"TOLONGIN GUA BEGO"

"IYA IYA SABAR"

haechan noleh kearah temen-temennya yang sibuk sama hadphone ditangan masing-masing. dia mau kabur kearah jeno sama sanha, tapi takut dipukul somi.

"som aku--"

"nggak." 

haechan langsung nyender ditembok pasrah. 

haechan keliatannya aja yang tengil, tapi kalau udah sama somi tuh dia jadi nurut.

maksudnya bucin.

yoojung yang liat diem-diem ketawa.

"nggak usah ketawa lo bocil, tuh kapten lo lagi sama ratunya." haechan melempar yoojung potongan kertas.

"kapten lo kapten lo apaansi. orang gue biasa aja." yoojung menatap haechan sewot.

"eh bukan kapten sih, pawang ya?" 

"diem gak lo?!" yoojung udah siap-siap ngelempar gunting ke haechan. 

haechan cuma cengar-cengir ditempatnya. dia tau yoojung nggak bakal berani ngelempar haechan gunting beneran.

"chan apaan sih, diem." somi mendelik ke haechan.

"hii galak," haechan manyunin bibirnya.

"hEH YA AMPUN KESEL BANGET GUE ADA GUNTING LAGI NGGAK JUNG?!" kata somi brutal.

nah kalau yang ini haechan takut beneran.

"eEEH NGGA NGGA SOM AKU KAN BECANDAAA" haechan nyilangin tangannya diatas kepala, perlindungan diri.

ditengah kegaduhan kelas yang nggak karuan, jinyoung masuk kelas dengan tenangnya. tiba-tiba dia berhenti di dekat yoojung yang lagi sibuk ngetawain haechan-somi.

"nih," kata jinyoung sambil nyerahin teh kotak.

"apaan?" yoojung mendongak menatap jinyoung.

"teh kotak."

"yA NENEK NENEK RABUN JUGA TAU ITU TEH KOTAK, BEGO." kata sanha dari belakang kelas yang sengaja dikencengin.

jinyoung noleh kearah sanha.

"JEN JEN TEH KOTAK BERHENTI DEPAN TURRET TUH, MANA DIEM LAGI." sambung sanha yang sempet ngelirik jinyoung.

sayup-sayup terdengar, "mana ada yang namanya teh kotak?"

"udah afk tadi." 

oke, kembali lagi ke yoojung jinyoung yang mannequin challenge.

"dari eunbin," jinyoung goyangin tangannya, "pegel nih."

yoojung nerima teh kotak yang dibawa jinyoung tadi, "oh makasih hehe, dalam rangka apa neh?" suara yoojung nggak menyembunyikan fakta bahwa dia bingung.

iyalah orang dia nggak kenal eunbin.

"katanya dia mau temenan sama lo," jinyoung ngegaruk tengkuknya, ngerasa agak ragu sama jawabannya sendiri, "gue lanjut lagi ya, yang bener lo ngerjainnya." kemudian ngacak rambut yoojung.

seakan nggak inget kalau dia baru aja ketemu sama pacarnya.

baru aja yoojung mau nusuk sedotan ke lubangnya, sanha tiba-tiba udah lari kearahnya dan ngerebut teh kotaknya, "aus nih, makasih ya jung."





head over heels ✓ • yoojung jinyoungWhere stories live. Discover now