yoojung menyandarkan kepalanya diatas meja. hari senin, jam ke tujuh, kelas 2a2 kebagian pelajaran fisika. kepala yoojung udah mau meletup ngebaca rumus-rumus yang ada di buku catatannya.
guru-guru pada rapat di ruang guru, jadinya murid-murid cuma dikasih tugas.
"woy duduk dulu kek lo pada, gua mau kasih pengumuman!" kata jinyoung di depan kelas. kelas yang awalnya gaduh, langsung senyap setelah dengar suara tegas jinyoung.
"apaan young?" tanya yeri yang duduk di deret nomor dua dari depan.
"tanggal 15 maret mau diadain pekan olahraga. wajib ikut. cabangnya ada lari estafet, basket, marathon sama badminton. yang nggak ikut jadi suporter kelas." mata jinyoung menyusuri seisi kelas.
sampai retinanya menangkap teman sekelasnya yang duduk paling belakang, sedang menatap jendela dengan pandangan kosongnya.
dia auto senyum
"jadi, kita harus kerja ekstra buat nyiapin ini. mumpung waktunya masih sebulan lagi, siapin dari sekarang aja biar nggak repot pas mendekati hari-h," jeda sebentar. "ada usul, kita mau ngajuin siapa?"
"haechan haechan! biar nggak main ml mulu!" usul bomin.
"aPAAN ANJIR KOK JADI GUE??" kata haechan nggak terima sambil masih fokus pada handphone dihadapannya.
jinyoung terdiam didepan kelas. telinganya daritadi memang mendengar usulan-usulan teman-temannya, tapi fokusnya tertuju pada yoojung yang belum merubah posisinya daritadi.
"gua young gua, gua ikut basket," sanha ngangkat tangannya.
jinyoung masih diam di tempatnya. pandangannya masih kearah yang sama.
"gue ikut juga deh," renjun ikutan angkat tangan. disusul jaemin, dan anak-anak lainnya.
tapi jinyoung masih tetep diem ditempatnya.
"woy young, lo denger nggak?" kata sanha agak keras karena merasa diabaikan. jinyoung mengangkat wajahnya kalem, "apa?"
sanha sempat noleh kearah tatapan jinyoung sebelumnya, tapi dia hadap depan lagi. "gue mau ikutan basket. sekalian tebar pesona," kata sanha dengan gaya ngeselinnya.
"yaudah, jung, catetin dipapan kek," kata jinyoung dengan kalemnya.
beda dengan respon temen-temen sekelasnya,
"lah, yoojung ganti jabatan?!" haechan auto nengok ke yoojung yang masih dalam posisi awalnya.
"nancy kali wey, yoojung mulu lo!" woojin yang duduk depan ngelemparin kertas kearah jinyoung.
"cIAAA SI BAPAK, YOOJUNG MULU NIH AHAYy"
"uhuk uhuk batuk"
"jung tulis jung," doyeon yang duduk disamping yoojung nyenggol siku yoojung.
yoojung ngangkat kepalanya. yang bikin sekelas makin gaduh.
"yOOJUNG IDUNG LO BERDARAH!"
__
"yakin kan lo nggak papa gue tinggal?" tanya somi sambil megang lengan yoojung.
yoojung ngangguk, "iyaa buruan tuh, haechan nunggu tuh," yoojung nyenggol siku somi. "ati-ati kelewat batas." lanjutnya sambil senyum miring.
"ngacOooO" somi mukul lengan yoojung ringan.
"hehe. sana pergi, bosen gue liat muka lo." yoojung mengibaskan tangannya.
"yaudah gue tinggal. ati-ati lo, kalau ada apa-apa..." somi menggantungkan kalimatnya
"iya ntar gue telfon elo," sambung yoojung dengan sok taunya.
"dih ogah banget, telfon jinyoung lah!" lalu somi setengah berlari pergi ninggalin halte sekolah sebelum sepatu yoojung mendarat di kepalanya.
setelah seisi kelas heboh dengan yoojung yang mimisan, yoojung langsung dibawa doyeon sama somi ke uks. dia sebenernya juga bingung kenapa bisa tiba-tiba mimisan. padahal dia sebelumnya cuma pusing.
yoojung diam di halte sendirian, sambil sesekali ngeliatin motor yang lewat.
ditengah-tengah kegiatan melamunnya, tiba-tiba bahu kirinya menempel dengan sesuatu. yoojung menoleh
"nih," jinyoung menyodorkan minuman air kelapa dalam kemasan kesukaan yoojung.
"makasih," dia nerima minuman dari jinyoung sambil agak geserin duduknya.
"lo tadi kenapa?" tanya jinyoung. pandangannya sepenuhnya tertuju pada yoojung yang meminum air kelapa pemberiannya.
yoojung mengangkat bahunya, "gue juga bingung."
"jangan capek-capek, apalagi badan lo kecil." dia ngacak rambut yoojung.
"emang apa hubungannya?" katanya sebal tapi disertai semburat merah dipipinya.
jinyoung tersenyum miring, cewek tuh emang suka gengsi gini kali.
"ya nggak ada sih.."
lalu diam. halte yang isinya cuma mereka berdua menambah keheningan diantara mereka.
mereka berdua sama-sama ingin melontarkan kata-kata, namun enggan mengucapkan.
sampai akhirnya,
"young, ayo pulang," eunbin, masih dengan seragam cheerleader nya tiba-tiba muncul di hadapan mereka.
jinyoung menoleh kearah yoojung, mengangkat alisnya, mengisyaratkan kalau dia akan pergi.
yoojung mengangguk ragu.
selanjutnya, hal yang bisa dilakukan yoojung adalah mengamati jinyoung yang merangkul eunbin sambil perlahan menjauh dari hadapannya.
__
YOU ARE READING
head over heels ✓ • yoojung jinyoung
Fanfiche loves her, but another her just so cute. ©doyoungsih, 2018