awal dari rasa?

7 0 0
                                    

"Ra, bangun. Hari ini senin loh" teriak mamanya dari bawah.

Ara mendengarnya, memang mama adalah alarm terbaik sedunia. Setelah itu ia melirik jam dinakas nya masih jam 5 pagi,

Sholat subuh itu yang Ara lakukan terlebih dahulu. Setelah itu ia segera mandi, memakai baju sekolahnya dan turun kebawah untuk sarapan bersama mama, papa dan abangnya. Papanya memang melakukan flight selama 3 hari saja kemarin, sehingga hari ini sudah berada di rumah.

"Selamat pagi semua" ucapnya dengan riang.

"Pagi sayang" balas papa dan mamanya

"Pagi too toa" fix itu pasti jawaban abangnya.

"Ish abang mah" rajuknya sebab ia kesal dengan abangnya. Sedangkan abangnya malah tertawa lirih.

"Udah udah jangan berantem, yok makan" ajak mamanya.

"Berdoa dulu kalo mau makan vin" ingat papanya sebab vino langsung saja ingin menyendokkan sesuap nasi kedalam mulutnya

"Hehe iya pa, maaf"

Setelah semua berdoa mereka sibuk dengan makanan masing masing.

"Vin, Ra mama mau ngomong" tiba tiba mamanya berbicara ketika mereka sedang sarapan.

"Ada apa ma? Kok serius banget kya nya?" tanya Ara

"Gini, mama sama papa mau liburan ya kya honeymoon gitu xixixi. Jadi kalian ntar mama titipin ke rumah tante Raya"

Prangg
Bak sebuah piring yang pecah dan bunyinya mengalahkan bom, mereka -Ara dan Vano- terkejut dengan pernyataan mamanya.

-Dititipin? Dirumah tante Raya? Berarti rumahnya Alde? Gila- pikir ara dalam hati.

"Berapa lama?" tanya Vano

"Mungkin 2-3 minggu, soalnya ntar mama juga mau tengok oma sama opa kalian dulu. Mama uda rindu. Kan mumpung papa ambil cuti, mama juga gitu. Jadi ya buat qtime ber 2 aja. Hehe ngga papa kan?"

"It's okay ma, have fun" ucap Vano lagi. Sedang Ara hanya diam saja, bagaimana mungkin ia akan 1 atap dengan Aldebara Putra atmaja yang dinginnya mengalahkan kutub Utara dan Selatan itu.

"Ra kalo kamu gimana?" tanya papanya

"Eh iya pa ma, it's okay. Kan ada bang vano juga yang jaga Ara, jadi kalian ngga usah khawatir. Have fun" ucapnya selancar mungkin.

"Papa sama mama akan berangkat lusa, kalian jangan nakal. Vano jaga Ara dengan baik. Kamu Ara jangan kecapean, jangan lupa makan juga bahaya. Vano juga " ucap papanya

"Siap bos" seru keduanya.

Setelah itu mereka menyudahi acara sarapan bersamanya dan melangkah menuju garasi untuk segera masuk ke mobil dan berangkat menuju sekolah.

Diperjalanan begitu Hening
Hingga tiba tiba ara teringat perkataan mamanya

"Bang, masak iya kita satu rumah sama si es kutub sama bang Rio? Kalo bang Rionya sih Ara ngga masalah ya, kan bang Rio sifatnya kek Ara hehe"

"Gue juga ngga masalah kalo sama Alde, kan dia ngga jauh beda sama gue" celetuk abangnya

"Ih abang mah, beda kali abang mah masih ada jail jailnya, masih ada sayang sayangnya, masih ada care carenya, masih ada cerewetnya juga,ya walaupun kadang dingin juga. Lah ini si Alde diem mulu, bicara juga 2-5 kata aja. Kan ngebosenin bang"

"Demi papa sama mama dek, jangan egois ya cil" ucap abangnya sembari mengacak acak anakan rambut Ara

"Hmm, Ara mau"

RadarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang