Tolong

6 0 0
                                    

"Ra, ayo pergi" ajak Alde dengan nada dingin

"Bara, kamu mau ke mana?" teriak felly namun tak digubris oleh alde, yang ada Alde dan Ara semakin jauh saja dari pandangannya.

Oke kalo mau kamu aku nglakuin hal gila Bar, kita liat aja apa yang akan terjadi selanjutnya, dan siapa yang bakal dapetin kamu. Aku? Atau cewe lemah itu?! Batin Felly dengan senyuman liciknya

"Al, lepasin!" bentak Ara ketika mereka sampai lorong sekolah

Alde hanya menurut apa kata gadis itu, dan menunggu apa yang akan gadis itu keluarkan dari mulutnya.

"Al, kenapa sih lo selalu ngehindar kalo ketemu itu cewe? Kenapa selalu gue yang lo jadiin objek biar lo bisa lolos dari dia?" tanya Ara to the point. Jujur ia lelah dengan semua ini. Ini lelah dengan permainan yang mungkin telah alde ciptakan.

"Sorry, gue ngga maksud"

"Terus maksud lo apa? Hah?! Gue capek al, gue lelah, gue kepengen hidup dengan semestinya aja. tanpa ribet kya dikejar maling gini kalo tiap temu itu anak! Kalo emang lo suka sama di..." belum selesai ara berbicara dan memaki nya, dengan cepat alde menyambar

"Gue suka sama lo ra! Sorry kalo selama ini gue pengecut banget. Gue ngga bisa nyatain perasaan gue ke lo, bahkan buat ngakuin kalo gue punya rasa ke lo aja gue ngga berani! Gue tau gue banci yang cuma bisa nyembunyiin rasa suka gue dari gadis yang selama ini diam diam udah masuk ke hati dan pikiran gue sendiri. Gue sadar akan hal itu, but sorry gue bener bener takut buat ngaku kalo gue jatuh Cinta sama lo ra. Dari pertama kita ketemu, gue ngerasa ada yang beda tapi gue selalu tentang hati gue. Gue tau gue bukan cowo yang kuat yang tiap waktu bisa ngelindungin lo dari apapun, but i always try to keeping you safe, make you laugh, make u feel comfort when u with me, and the last i want u happy 'cauze me!! Sekarang di depan lo sendiri gue Aldebara Putra Atmaja nyatain bahwa gue sayang sama lo, gue suka sama lo. Will u be my girlfriend?" Ara yang mendengarnya benar benar tak percaya, Alde mengucapkan kata kata semanis dan sepanjang ini. Oh Tuhan, tolong hentikan waktu untuk detik ini, agar ia bisa menikmati semua kata kata yang membuat kupu kupu diperut nya berterbangan

"Al, ngga ada kata kata lain yang bisa gue gunain buat jawab pertanyaan lo ini" ucap Ara sesegukan

"So?" tanya Alde dengan was was

"Yes, i will Aldebara Putra Atmaja" ucap Ara dengan memeluk Alde, ia sangat bahagia sekarang. Akhirnya ia dan Alde bisa bersama. Tak sia sia perjuangannya selama ini

"Aku pengen bilang makasih sama Tuhan, karena udah menghadirkan seorang laki laki hebat seperti kamu. Aku bakal dengan bangga cerita ke mamah, papah, bang vano, bahkan semua orang yang aku kenal kalo aku bahagia bisa milikin kamu. Aku sayang kamu Al." bisik Ara lirih

"Me too cil" balas Alde dengan menangkup kedua pipi Ara.

Lihatlah, ara begitu menggemaskan pikirnya . ara terlihat seperti bayi yang menangis karena tak mendapat permen. Pipinya yang gembul dan sedikit merona, matanya yang Indah dan teduh, serta mulutnya yang mungil membuat Ara semakin terlihat lucu saja.

"Udah jangan nangis, nanti makin jelek" ledek Alde yang membuat Ara mengerucutkan bibirnya

"Jangan gitu, nanti gue khilaf" ucap Alde datar

"Khilaf kenapa?"

"Ngga. Udah yok ke kelas" ucap Alde dengan menggandeng tangan Ara

Sampai dikelas Ara terus saja tersenyum, mungkin bibirnya sedang error, hingga ia terus tersenyum
"Woe buk, ngapa senyum mulu coba?" tanya Lisa heran

"Lagi seneng aja"

"Kenapa si? Cerita lah nyet. btw udah mau pulang nih bel bunyi tinggal 5 menit lagi. yok siap-siap"

"Ngga tau, gue lagi seneng aja. Pengen ketemu mama, terus makan, terus bobok aaaa enak banget kya nya, ga sabar pengen mencet bel pulang sendiri rasanya" elak Ara yang menimbulkan tanda tanya di benak lisa

tettttttt
bel yang ditunggu akhirnya berbunyi, semua siswa siswi SMA nusantara buru-buru untuk meninggalkan area sekolah.

"Tungguin Ra!!" teriak Lisa yang tertinggal di belakang

Drtt drtt
Ara yang merasa hp nya bergetar langsung melihatnya, ternyata makhluk kutub yang menelfonnya.

"Assalamualaikum Al, ada apa?"

"Waalaikumsalam. Gue tunggu diparkiran sekarang "

"Ntar ya, gue mau..."

"Sekarang"

"Iya, tunggu otw ke situ. Assalamualaikum"

"Hm, waalaikumsalam"

"Sa, lo duluan aja. gue harus nyamperin alde diparkiran soalnya."

"oh gitu ya ra? yaudah deh gue balik dulu. bye ara"

"ati ati lo" teriak Ara sedikit kencang, yang diteriaki hanya mengacungkan jempol saja, dasar lisa.

Sambungan telfon tadi terputus begitu saja, lalu Ara dengan semangat menuju tempat parkiran. Entah kenapa Alde membuat mood nya semakin naik sekarang.
Ara terus menyusuri lorong sekolah yang sudah lumayan sepi agar cepat sampai di tempat parkiran.
Ia yakin alde tak akan bisa menunggunya lama-lama. laki-laki dengan paras nyaris sempurna itu wajahnya akan sedikit memerah karena kepanasan. Ara merasa lorong ini begitu panjang hingga membuat ia lelah dan sesekali mengehela nafas panjang.

"lama banget sih jalan gue, kasian alde kan kalo nunggu lama" monolognya kesal

srek

"AAAAAAAA"

Tubuh kecil ara tiba tiba di tarik oleh seseorang dari arah samping kamar mandi. Ara terkejut bukan main. Tubuhnya terasa lemas, karena rasa takutnya.

"l—lo ngapain tarik-tarik tangan gue?"

"Masih nanya kenapa gue tarik tangan lo? ngaca anjing! lo kan yang ngrebut bara dari gue?" ucap wanita itu kasar.
"Ngaco! awas gue mau balik" balas Ara sok berani. ia tak mau terlihat lemah di depan wanita satu ini, ya siapa lagi kalo bukan felly

"Berani ya lo!" tangan kanan felly langsung ia gunakan untuk menampar pipi Ara

Plakkkk

Byurrrr

sangat menyedihkan melihat kondisi ara yang sekarang. Mulut yang sedikit robek, pipi yang merah akibat tamparan, serta badan yang basah karena guyuran. sudah sebisa mungkin ia tahan untuk tidak menangis. namun gagal, ia menangis sekarang sakit sekali rasanya.

"Bangun lo cwe murahan! bangun gue bilang" bentak felly dengan menarik kerah seragam ara yang sudah basah

"u—udah fel, gue mau p—pulang" balas ara gemetar

"Ga segampang itu lo lepas dari gue bitch!"

tanpa aba-aba, felly langsung membenturkan kepala Ara pada tembok kamar mandi. Ara semakin pusing sekarang, belum ditambah jambakan felly yang tak mau lepas dari rambutnya.

"fel gu—gue udah ca—pe. tolong lepasin. sshh" ucap ara memohon.

"oke, inget jauhin bara atau idup lo akan sengsara kayak gini. bahkan gue bisa lakuin yang lebih dari ini" ucap felly lalu meninggalkan ara yang masih menangis di dalam kamar mandi.

Ia mencoba berdiri, namun gagal. tubuhnya benar benar lemas kali ini. ia hanya berharap seseorang bisa membantu nya saat ini.

next part?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RadarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang