Aku ingetin lagi yah readers sayang, jangan lupa vote and comment :**
"Dek, bunda masuk boleh?" ucap bundanya diluar pintu kamar cowo itu
"Silahkan bunda" ucapnya hangat
"Dek, ikut bunda yok malam ini. Kita main kerumah sahabat bunda."
"Dimana?"
"Rumahnya deket kok, nanti kita kesana bareng ayah sama bang Rio juga"
"Iya nda"
"Yaudah kamu siap siap ya, nanti abis sholat maghrib kamu turun trs ikut bunda. Kalo gitu bunda keluar dulu ya dek"
"Iya nda"
Siapapun itu, Alde tak pernah pandang bulu, ia akan tetap dingin. Meskipun pada keluarganya sendiri.
-kapan kamu tidak berbicara sesingkat itu pada semua orang dek? Bunda sama ayah perasaan tidak pernah mempunyai gen seperti itu- batin sang bunda yang pusing memikirkan anaknya yang satu itu
***
Setelah sholat maghrib sesuai janjinya pada bundanya tadi, alde keluar daro kamarnya dan menuju ruang tamunya. Ia berpakaian seadanya, hanya memakai celana jeans pendek ditambah kaos berwarna hitam pendek. Memang tadi bundanya tak menyuruhnya berdandan formal, jadi dia rasa tak perlu menggunakan jas pada saat seperti ini."Eh adek, udah siap? Ayok, dari tadi kita cuma tinggal nunggu adek lo" ucap bunda raya
"Maaf bunda, ayah, bang"
"Udah yok berangkat," ajak ayahnya
"Ayok yah, abang ngga sabar buat ketemu sama si vano lama banget ngga liat dia, secara sekolah kita aja beda"
"Kan abang juga sering main kesana, walaupun ngga tiap hari" ucap ayahnya heran
"Hehe iya sih yah, yaudah yok berangkat" ajaknya sekali lagi dengan semangat dan menggandeng tangan ayah bundanya. Sedangkah Alde? Dia hanya mengikuti saja, jujur ia tak begitu minat dengan acara ini .
Tok tok tok
"Assalamualaikum Ta," ucap bunda Raya kepada mama Lita ketika pintu itu terbuka
"Waalaikumsalam Ya, ayok masuk udah ditunggu diruang makan" jawabnya sembari mengajak keluarga Alde menuju ruang makan
"Ma, adek belum turun?" tanya papa dhirga
"Bentar ya pa, mama panggilin" ucap sang mama lalu menuju kekamar Putrinya itu. Tak butuh waktu lama bagi mama lita untuk mengajak Ara turun.
"Assalamualaikum tante, om, bang" ucapnya pada tante raya, om Devan dan bang Rio. Setelah itu ia duduk kembali ketempatnya.
Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat cowo itu didepannya
"Loh? Kok lo ikut si? Nyebelin dasar" ucap ara begitu saja yang tentu saja membuat semua orang bertanya-tanya"Kamu kenal dia dek?" tanya bunda Raya pada Alde
"Kenal nda"
"Dimana? Kok bisa?"
"Sekolah. Pingsan"
"Hah? Kamu kenal dia gara gara dia pingsan? Emang kenapa kok bisa pingsan? Jangan bilang kamu yang bikin dia pingsan dek?" tanya bundanya bertubi tubi
"Bukan nda. Dia lari puterin lapangan"
"Loh ra? Kamu sempet pingsan? Kenapa ngga cerita sama mama? Jangan jangan waktu kamu alasan cape abis dihukum itu ya? Pantes muka kamu pucet banget" ucap mama lita mengintrogasi ara
KAMU SEDANG MEMBACA
Radar
Ficțiune adolescenți"Aldebara Putra Atmaja, gue benci sama lo" ucap gadis mungil itu "Me too Cil" balas Alde *** Gimana rasanya Ketika seorang laki laki yang kalian benci, yang kalian anggep troublemaker dihidup kalian ternyata yang bikin...