mulai hari ini

12 1 0
                                    

Hari ini Alde, Ara, Vano, dan Rio tak bisa masuk sekolah sebab mereka mengantarkan bunda dan mama papa nya ke bandara.

"Nda, berapa lama?" tanya Alde pada bundanya

"Tenang dek, bunda cuma ke Kalimantan ngga jauh jauh kok. Paling cuma 1-2 minggu" jelas bundanya dan hanya anggukan yang ia dapat dari Alde

"Nda, ati ati ya. Yah dirumah sepi dong kalo cuma sama sicurut ini. Mana ayah masih 1 bulan lagi tugasnya" ucap Rio mengungkapkan isi hatinya

"Haha ngga papa lah, kan lagian bunda uda bilang kalo kalian bakal tinggal ber 4 bareng Ara bareng Vano, jadi abang ngga kesepian" jelas bundanya

"Hmm, hati hati nda" ucap Rio akhirnya dan menyalami serta memeluk bundanya

"Iya, jaga Alde ya Yo, ajak makan kalo dia belum makan. Takutnya sakitnya kambuh lagi. Kamu juga jaga diri kamu baik baik selama bunda ke Kalimantan" pesan bundanya kepada Rio selaku Abang dari Alde

"Iya nda siap. Jangan lupa kirim uang jajan ya nda hehe" ucapnya dengan cengiran khas seorang Rio

"Iya iya" jawab bundanya lagi

"Nda, hati hati ya" ucap Alde akhirnya. Ia melakukan apa yang Rio tadi lakukan

"Iya Al, jaga diri kamu baik baik ya, jangan sampe sakit. Jaga abang kamu juga, kalo dia nakal bilang ke bunda."

"Iya nda"

"Pokoknya kalian harus saling jaga satu sama lain oke?"

"Iya nda" itu hanya suara Rio, sedang Alde hanya menganggukkan kepala dan tetap memasang muka datar

Setelah itu bundanya masuk kedalam pesawatnya. Dan mereka memutuskan untuk kembali kerumah.

Sedang dilain sisi ada Ara dan vano yang juga sedang melakukan hal yang sama, yaitu mengantarkan kedua orang tuanya

"Ma, pa hati hati. Itu pesawatnya uda mau berangkat" ucap Ara

"Take off sayang" benar ayahnya, searaya mengacak rambut Ara

"Iya iya yang pilot hmm" sungut Ara dengan wajah dibuat buat

"Udah yok pa naik, mama sama papa naik dulu ya. Inget pesan mama tadi ya Van, Ra" ucap mama nya lalu memeluk dan kedua anaknya bersalaman dengan kedua orang tuanya.

Setelah mama dan papanya masuk mereka segera keluar bandara dan pulang.

"Bang, Ara ngga yakin bisa idup tanpa mama"

"Jangan manja"

"Huft dinginnya kumat hmm"

"Mianhae Ra"

"Santai bang"

Hening, hanya ada suara klakson kendaraan karena Jakarta yang macet. Ara merasa ngantuk, langsung tidur, hmm dan lagi lagi abangnya harus menggendong Ara hingga kamarnya.

"Sehat terus cil, abang sayang kamu. Maaf kalo abang cuek. Abang ngga bisa gila kalo ngga dekat orang orang tertentu" ucap abangnya lalu mencium pucuk kepala Ara dan menyelimuti Ara hingga sebatas dada.

Vano turun dari ruang kamar Ara, ia mulai berkemas untuk pindah kerumah Rio dan Alde, dekat memang tapi ia tak mau kerepotan, jadi ia bawa beberapa barangnya. Sedangkan Ara kemarin sepertinya ia sudah sibuk menata barangnya yang dibantu oleh sang mama.

Vano merasa capek ia ingin segera istirahat, namun tiba tiba ponselnya berdering menandakan ada sebuah pesan masuk dari line.

VionaArazky
Van, bisa ketemu di cafe biasanya?

RadarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang