Sore ini ara berencana kerumah Alde, sebenarnya ia mau minta maaf dan berterimakasih telah di beri tumpangan. Tapi ternyata mamanya juga mempunyai niat yang sama yaitu meminta tolong ara untuk mengantarkan sup iga ke rumah Alde.
Lumayan buat basa basi sama alesan batin ara sembari cekikikan
"Ma ara nganterin sup iga nya dulu. Assalamualaikum" pamitnya dengan sedikit berteriak
"Tapi ini kan baru jam 2 dek, kenapa ngga nanti sore aja?" tanya mama nya
"Gpp ma, ara ada perlu juga sama alde" jawab ara dan langsung keluar dari rumahnya
Ara mengetuk pagar rumah alde, syukurlah pak satpam selalu siap untuk membukakan pintu.
Setelah masuk, ara benar benar terkejut dengan pemandangan yang telah dilihatnya,
alde dan bang rio ngapain si? Berdiri disitu panas panasan lagi. Ini kan masih jam 2, mana matahari nyengat banget lagi -batin Ara heran"Bang, bunda ada di dalem ngga?" sapa nya basa basi
"Ada, masuk aja" jawab rio malas
"Btw, kenapa lo berdiri disini kya orang kurang kerjaan gini bang?" tanya Ara heran
"Dihukum sama ayah, udah lo masuk aja temuin bunda. Trs bilang juga kalo gue sama alde udah ngga kuat dijemur kya gini, panas banget" keluh Rio pada akhirnya
"Oh gitu" jawab Ara sekenanya dan langsung masuk. Sebenarnya ia bingung kenapa wajah alde memar semua, dan hidungnya juga mimisan. Tapi ia tak mau ambil pusing, niatnya hanya minta maaf dan setelah itu ia harus move on.
Sepeninggal ara, rio menengok sebelah kanannya. Alde begitu pucat. Ah ini semua salahnya, kenapa ia begitu tega menyakiti adeknya itu.
"Al, lo ngga papa?" tanya Rio datar namun masih ada nada khawatir disana
"Hm"
"Kalo ngga kuat masuk aja, biar gue yang lanjutin hukuman lo" ujar Rio serius. Ia benar benar tak tega melihat alde seperti ini. Mimisannya saja belum berhenti, ditambah panas matahari yang begitu menyengat ini.
Alde diam tak menyauti, ia capek, ia pusing, ia ingin tidur di kamar. Semua badannya terasa sakit , tapi ia lelaki ia harus kuat. Namun semakin dipaksa semakin sakit saja.
Ara hendak pulang dan memberi cibiran terlebih dahulu ke rio. Dia sangat menyukai moment ini.
Ketika hendak mendekat pada Alde, ara gugup setangh mati. Haruskah ia meminta maaf?"Al" panggil ara pelan tepat di depan wajah alde
"Hm"
"Gue mau minta maaf soal yang tadi, gue tau gue ngga jelas banget tadi. But it's okay I'll try to..." ucap nya sedikit bergetar
Belum selesai ara bicara, tiba tiba tubuh alde sudah jatuh menubruknya, begitu lemas pikirnya
"Al, lo ngga papa?" tanya ara panik
"Al, sadar ihh. Gue ngga mau lo sakit!! Al udah cukup lo dulu masuk rumah sakit, jangan lagi" ucap ara bergetar
Alde mengulas senyumnya, manis sekali, bahkan meskipun di keadaan yang seperti ini.
"Gue sayang lo ra" ucapnya pelan"Apaan si al, lo udah punya pacar bego" ucap ara kesal
"Bukan, i just wanna and love you" alde berucap sembari merasakan pusing yang semakin lama semakin sakit saja.
"Al bertahan, jangan tutup mata dulu" ucap Ara mulai menangis
"Bang rio cepet bang!!!! Bunda, ayah cepet!!!!" teriaknya pada orang orang rumah, setelah alde jatuh tadi, rio memutuskan untuk masuk dan meminta bantuan pada ayah serta bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radar
Teen Fiction"Aldebara Putra Atmaja, gue benci sama lo" ucap gadis mungil itu "Me too Cil" balas Alde *** Gimana rasanya Ketika seorang laki laki yang kalian benci, yang kalian anggep troublemaker dihidup kalian ternyata yang bikin...