Alde memarkirkan mobilnya diarea yang tersedia.
"Turun" titah Alde
"Yee lo mah, ngga ada sweet sweetnya. Biasanya kalo main bareng mah cwo nya bukain pintu cwenya bukan nitah buat keluar sendiri"
"Emang lo cwe gue? Ngga kan?"
Tenggelamkan saja Ara saat ini. Bodoh nya dia mengatakan hal seperti itu. Apalagi saat mendengar jawaban Alde. Benar benar memalukan.
"Ngga si" jawab ara dengan cengirannya
-bukan ngga cil, tapi belum. Biarin gue mantepin hati gue dulu buat lo- batin Alde
"Yauda turun" setelah itu Alde juga Turun dari mobilnya.
Banyak pasang mata yang melihat mereka berdua iri. Apalagi Alde yang tampan, tinggi, putih, dan memakai kacamata hitam sekarang. Sedang disampingnya ada seorang gadis yang manis, mungil, gembul, dengan kacamata hitam juga.
"Al, serasa kek artis gue bareng sama lo" ucap Ara
"Kok?" tanya Alde
"Panjangin dikit itu kalimat baru gue jawab, alasannya" jawab Ara dengan berlari meninggalkan Alde dibelakangnya
"Jangan lari, ntar jatoh" ucap Alde ketika ia berhasil meraih tangan Ara.
"Hehe iya maaf. Eh Al naik roller coaster yok" ajak Ara antusias
"Ha?" jawab Alde tak percaya. Pasalnya ia phobia dengan ketinggian. Bisa pingsan ditempat kalo gini ceritanya
"Kenapa? Lo takut? Cemen lo! Laki bukan si? Ayo naik" ajak Ara sedikit memaksa.
Dengan terpaksa Alde mengikuti langkah gadis kecil itu. Sudahlah, Alde harus benar benar mengucap maaf kepada siapapun yang pernah ia buat kesal. Mungkin kematiannya sudah dekat.
"Al, lo ngga papa kan? Ini belum mulai loh. Kenapa muka lo pucet banget?" tanya ara sembari mengejek.
"Ngga papa" setelah menjawab itu, permainan pun dimulai.
Benar saja, baru satu kali alde sudah merasa bahwa pusing benar benar menyerangnya. Ia selalu menahannya demi Ara.
"Al... Lo ngga papa kan? Kok pucet nya tambah?" teriak Ara
Sedangkan Alde hanya diam saja tak menjawab, sesekali ia memejamkan mata. Ia mencoba menikmati permainan yang membuat orang sepertinya gila mendadak.
"Al, udah selesai. Ayok turun" ajak Ara.
Dengan hati hati Alde turun dan menyeimbangkan badannya.
"Al, kita duduk dulu dibangku itu ya. Gue kasih lo minum" lagi lagi alde hanya menurut saja. Ia bingung apa yang harus ia lakukan. Apakah ia harus pingsan saja, atau lari dari tempat lucknut ini.
"Nih minum" ucap Ara sembari memberi sebotol Air mineral. Dengan segera Alde meneguknya, walaupun sedikit.
"Lo kenapa sih al? Kok pucet banget? Lo sakit? Apa lo takut main wahana tadi?" belum sempat Alde menjawab datang 2 pasang merpati, eh maksudnya abangnya tadi.
"Woee kalian ngapain disini?" tanya Bang rio
"Main lah, emang ngapain lagi?" jawab Ara seadanya
"Terus ini kenapa Alde nya nunduk mulu?" tanya Bang Vano
"Ngga tau, tadi Ara ajak naik rollercoaster eh turun turun udah pucet gitu. Terus ara ajak duduk dulu sambil minum deh" jelas Ara
"Apa? Alde lo ajak naik Rollercoaster Ra?" tanya Bang Rio kaget
KAMU SEDANG MEMBACA
Radar
Teen Fiction"Aldebara Putra Atmaja, gue benci sama lo" ucap gadis mungil itu "Me too Cil" balas Alde *** Gimana rasanya Ketika seorang laki laki yang kalian benci, yang kalian anggep troublemaker dihidup kalian ternyata yang bikin...