kembali

21 2 2
                                    

"Welcome at home Alde" teriak Ara memekakkan telinga semua yang ada diruangan itu.

Hari ini Alde sudah boleh pulang kerumah, walaupun memang masih harus dalam masa pengawasan.

Ia bersama Vano dan Rio sampai rumah pada pukul 8.00 pm.
Sebenarnya Ara hanya berniat menyambut saja, namun bagaimana pun Alde ya tetap Alde. Seorang pria yang sangat sulit disentuh hatinya.

"Al, lo bilang apa gitu kek. Gue dari tadi sore nyiapin ini semua biar lo seneng. Eh lo nya ngga ada usaha banget buat ngehargain usaha gue. Gue cape tau. Dari tadi nyiapin sendiri. Eh taunya lo malah pasang wajah flat banget gini" keluh Ara, sekali kedip saja pasti air matanya mengalir membentuk anakan sungai pada pipi gembulnya. Cengeng sekali memang.

"Maaf, tapi gue cape Ra. Mau istirahat" jawab Alde lembut sembari meninggalkan Ara, Rio, dan Vano

"Bwahahaha usaha lo gagal lagi cil?" tanya Vano mengejek.

"Paan si lo bang. Sana lo pergi. Mau tidur gue. Males ngladenin cowo ngga beres dirumah ini" sinisnya lalu melangkah pergi keatas

"Wetsss gue ngga termasuk kali Ra" teriak bang Rio

"Kalian itu sama aja. Dasar cowo ngga berperasaan" teriak Ara yang sudah berada lumayan jauh dari ruang yang ia tempati tadi.

Disana dapat terdengar suara tawa vano dan Rio yang menggelegar

"Dasar Alde jahat! Ngga tau terimakasih" gerutunya lalu membuka kamarnya dan langsung menuju tempat tidurnya. Ia berharap ia bisa langsung terlelap.

"Ra gue masuk boleh?" itu suara Alde yang telah berada diambang pintu.
Ah, Ara baru ingat jika ia lupa menutup dan mengunci pintunya

"Mau apa lo?" sinis Ara

"Makasi buat yang tadi. Maaf ninggalin lo gitu aja" ucap Alde tulus

"Sadar lo?"

"Maaf Ra, tadi emang kepala gue agak pusing lagi. Biar ngga ketawan makanya gue pergi" jelas Alde jujur

"Lo ngga bohong? Sekarang masih sakit?" tanya Ara yang sekarang sudah berubah posisi menjadi duduk ditepi Ranjangnya

"Ngga" jawab Alde singkat

"Beneran? Lo ngga bohong kan? Jangan sakit lagi Al, gue ngga punya tebengan kalo lo sakit" ucap Ara dengan ekspresi yang dibuat sesedih mungkin

"Dasar! Sono tidur lagi lo" ucap alde yang ingin melangkah pergi keluar kamar Ara

"Lo ngga mau ngucapin selamat malam Aramela cantik. Atau ngga gini night my sweet heart, have a nice dream gitu?" tanya Ara pada Alde

"Ngga. Unfaedah" jawab Alde datar dan segera melangkah keluar kamar Ara menuju kekamarnya

"Dasar lo! King of kutub" teriak Ara kesal dan menutup pintunya dengan keras.

Alde hanya terkekeh melihat tingkah Ara yang sangat lucu baginya.
Setidaknya Hari ini ia sudah berhasil mengucap kata terimakasih kepada seseorang yang telah mati matian berusaha untuk menyambutnya.

"Terimakasih Tuhan, telah memberikan Mentari setelah bunda dihidup Alde" gumamnya Lirih

-kalo suatu saat gue jatuh hati sama Ara gimana ya? Tapi gimana kalo Ara ngga bales perasaan gue? Gue takut sakit hati lagi. Tapi gue juga ngga bisa mencegah rasa yang sialnya selalu muncul seenaknya ini. Tau ah pusing gue- kini batin dan fikirannya sedang bertengkar hebat.

RadarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang