Angin laut berhembus, suara deburan ombak mengisi detik-detik berikutnya. Kelereng jernih pria itu terbuka lebar, pupilnya bergerak terguncang. Mundur beberapa langkah wajah pria lain terlihat jelas, kedua jangan itu memeluk erat pinggang Nonanya.Wajah gadis itu sama bingungnya, menatap Ryu dengan tubuh membeku. Bau harum itu terus saja menganggu, sangat harum hingga menyengat dan mulai membuat Leora tidak nyaman.
Bergerak cepat Ryu menarik Leora kerahnya, memasang pose siaga dengan menarik Leora kebelakang punggungnya.
Pria dengan rambut coklat itu mengangkat tangannya menyerah. "Santai kawan, aku hanya ...." ucapannya menggantung, menatap Leora dengan senyum nakal kemudian kembali beralih kearah Ryu.
"Ingin bertemu Mateku." Pria itu melanjutkan ucapannya, dia tersenyum bersahabat.
"Alai, namaku Alai Jodf. Bangsa penyihir. " Pria itu mengulurkan tangannya. Ryu merubah posisinya. Terlihat lebih santai meski matanya tidak menggambarkan pose santai itu.
"Bagaimana aku bisa percaya itu?" Ryu tidak membalas uluran tangan itu, Alai menatap telapak tangannya kemudian mengangguk tidak peduli.
"Apa itu urusanmu? Ayolah, apa kau sudah bertemu dengan matemu? Menurutmu seperti apa tandanya?"
"Bau harum yang dikeluarkan dari gadis cantik itu sudah cukup."
Ryu membeku, bau harum yang dicium oleh pria itu memang sudah menjadi bukti kuat. Dan siapa Ryu? Hak apa yang dimiliki pria itu untuk membantah.
Alai mendekati Leora dan Ryu tidak melakukan apaun untuk mencegah, dia diam membeku dan tidak tahu harus melakukan apa.
"Kau harum sekali, seperti bunga kesukaanku." Leora bergeser tidak nyaman ketika Alai menghirup rambutnya.
"Jangan seperti ini Leora, kau ingin menghindari matemu?"
Ryu melirik tangannya menggantung dengan lemas. Kenapa sakit sekali? Kenapa terasa sangat mengganggu.
Kenapa ryu tidak suka? Kenapa dia terganggu? Bagaimana dia merasakan perasaan seperti ini untuk mate orang lain?
Tersenyum tipis Ryu ingin mentertawakan dirinya sendiri, apa ini artinya dia memang tidak memiliki mate ya? Apa matenya ikut terbunuh saat pembantaian bangsa pure blood?
Hanya seorang yang telah kehilangan matenya yang dapat menyukai mate orang lain.
Menyedihkan, Ryu bahkan tidak dapat memikirkan kata mana yang lebih cocok untuknya selain kata memalukan itu.
🎵🎵🎵🎵
Seluruh istana heboh dengan ke datangan Alai. Tidak ada yang tidak menggosipi penyihir tampan itu. Semuanya bahkan Alicia mate dari pangeran Romeo yang semakin hari semakin pucatpun penasaran.
Leora duduk disamping gadis itu, Alicia sang kakak ipar hanya duduk menyandar pada tempat tidurnya, tampak pucat dengan wajah yang hampir kehilangan warnanya.
"Apa kau menyukainya?" Alicia bertanya pelan, tenggorokannya sakit ketika bicara. Menatap Leora dengan pandangan mata penasaran dan bersahabat.
"Aku tidak tahu, aku hanya terkejut." Leora kebingungan, dia terkejut. Gadis itu benar-benar tidak tahu harus bersikap seperti apa.
"Jika dia benar mateku, aku pasti akan jatuh cinta padanya, kata Bunda mungkin akan sulit untuk percaya awalnya, karena kau tahu sebelum penyempurnaan atau percampuran darah kami tidak bisa mencium bau mate."
"Lalu bagaimana dengan Romeo? Dia tidak sama dengan mu? Saat pertama bertemu dia bilang aku harum padahal tidak memakai parfum?" Alis Alicia muncul pertanda dia bingung.
"Ya, meski kembar Kakak berbeda denganku, dia gen Demon lebih kental pada dirinya, jadi seperti Demon lainnya, dia bisa merasakan harum mate dari pertama bertemu," jelas Leora, tersenyum menatap Alicia yang tampak sudah mulai mengerti.
"Lalu, apa kau sudah bisa menciumnya bau matemu, kalian sudah pernah mencampurkan darah atau penyempurnaan? Tunggu penyempurnaan itu apa?"
Leora berkedip, menjilat bibirnya. Hal inilah yang mengganggunya sejak semalam.
"Penyempurnaan adalah hubungan intim dengan mate, jelas saja ini tidak terjadi karena kami baru bertemu. Dan mengenai percampuran darah aku tidak tahu. Mungkin saja aku pernah terluka disuatu tempat dimana dia juga terluka dan darah k ami saling tercampur tanpa kami sadari. Jadi aku bisa mencium harumnya." Leora tahu itu adalah salah teori yang terlalu memaksa. Tapi tidak ada lagi yang dapat ia pikirkan selain itu.
"Aaa, aku punya pendapat." Alicia tampak mengerti, dia menggigit bibirnya.
"Kau bilang Demon dapat mencium bau mate langsung saat pertama bertemu bukan, bagaimana kalau, kau bisa mencium bau itu karena kau memiliki darah campuran Demon didalam sana."
Itu maksud akal, meskipun Leora benar-benar ingin menyangkal hal itu. Ia tetap berpikir itu mungkin saha benar. Ada apa dengannya sebenarnya? Leora tidak tenang, dia terganggu dan tidak nyaman.
Dia merasa asing dengan Alai, dia merasa tidak terbiasa.
🕸🕸🕸
"Bagaimana menurutmu? Tentang mate Leora?" Ryu membisu, jalan dibelakang Demon menuju ruang rapat. Ke empat teman Pangeran dengan sang pangeran sendiri sudah menunggu diruang rapat bersama para petinggi.
"Saya tidak punya hak untuk berkomentar tuan." Ryu berujar Formal, pria dari gadis yang mungkin ia sukai itu tampak tenang. Melangkah dengan langkah tegas didepannya.
Damian melirik dalam keheningan, dia khawatir. Khawatir akan Ryu, dia adalah pria berbakat hampir tanpa cela, dia khawatir Ryu menyukai sang putri. Sebagai Demon Damian tahu jelas seseorang yang telah kehilangan mate dapat jatuh cinta pada mahkluk lain yang bukan matenya.
Damian khawatir mate Ryu terbunuh saat pembantaian sadis bangsa Pure Blood, dan akhirnya pria itu jatuh cinta pada Leora yang hanya akan menghancurkan hatinya.
Ryu maju membukakan pintu untuk Damian, menunduk mempersilahkan raja diatas raja itu masuk. Kemudian menyusul.
Semua orang didalam ruangan membungkuk hormat. Ryu duduk diatas sebuah kursi disebelah 4 teman pangeran Romeo.
"Aku yakin kalian semua sudah tahu kabar terbaru mengenai Cyiburus." Damian membuka rapat. Duduk dengan posisi tegak memamerkan sisi tegasnya.
"Semuanya akan aku bagi menjadi 2 bagian, untuk melawan Cyiburus dan satunya lagi untuk melawan monster Broken Mirror."
Semua petinggi mengangguk, termasuk Albed Neoco, seorang manusia, ketua bagian perhubungan dunia.
"Witch, wizard, mermaid, Fairy kalian akan bersama Romeo dan patahan kematian akan pergi untuk melawan Cyiburus. Kemudian, bangsa Manusia, secara khusus aku meminta kerja sama bangsa manusia, Werewolf, Vampire dan Para kesatria terpilih akan pergi ke dunia manusia bersama Putri Leora dan Ryu untuk menumpas monster broken Mirror."
"Akan ku jelaskan kepada kalian, monster Broken Mirror terbagi dua, Ei dan Ai, perbedaan kedua monster ini sangat mencolok, warna dan ukuran tubuh. Ei berwarna ungu dengan tubuh kecil, mereka ganas dan tak terkendali namun tidak begitu sulit untuk dibunuh. Kedua Ai, berwarna hijau dan ukuran tubuhnya besar, sebesar kuda dan Ai adalah jenis monster yang harus kalian basmi sebanyak mungkin, Ai akan terus bertambah kuat setiap menitnya setelah terbebas dari penjaranya, dan jika ia merasa telah kuat sepenuhnya, Ai akan bersatu membentuk satu monster besar dan kuat. Semakin banyak kalian menghabisi Ai maka akan semakin baik."
"Bagaimana dengan Ei? Tidak bersatu?" Gea, salah satu kesatria broken Mirror bertanya. Damian membalasnya dengan senyuman.
"Tidak, Ei tidak akan bersatu. Tapi itu tidak berarti kalian dapat membiarkannya, karena seperti kataku dia ganas. Dan tidak terpengaruh sama sekali oleh Ai. Satu jenis tapi mereka berbeda."
KAMU SEDANG MEMBACA
My pure blood butler (END)
FantasyAku tidak tahu apa yang di pikirkan ayah tampanku itu, kehilangan kakak memang membuat mereka lebih overprotective padaku. Tapi pria di depan ku ini, oh astaga serius ?? " Nona pilih salah satu tanganku," ia mengangkat kedua tangannya yang terkepal...