26 : Alai "Im sorry"

16.4K 1.9K 213
                                    


Sekelebat bayangan merah darah melewati kepala Leora, bergerak sangat cepat menusuk sosok menjijikan dibelakangnya. Nafas Leora tertahan sekian detik sebelum kembali fokus, matanya menatap kerah Ryu yang menatapnya dengan raut khawatir, kemudian berubah menjadi senyum kecil.

Leora terdiam, senyum itu seolah membekukan seluruh saraf tubuhnya. Tersentak mendadak tubuhnya ditarik oleh helaian merah dari punggung Ryu,  pinggangnya ditahan oleh lengan gagah itu, dibawa melompat menjauhi sebuah kuku panjang yang menancap dalam didalam tanah.

"Fokus Leora, apa yang kau pikirkan?" bisikan Ryu terdengar begitu khawatir.

"Tentu saja dirimu! Juga hatiku yang hancur." Leora ingin berteriak mengatan apa yang ia pikirkan, mendadak rasa kesal muncul didada gadis itu, namun tidak ada sepatah katapun yang keluar.

Begitu kaki Ryu menapak di tanah, Leora menatap Kearah kuku yang menyerangnya, tidak bukan kuku. Itu moster setinggi 20 kaki, dan terus membesar.

Leora menggelengkan kepalanya, menarik nafasnya kuat-kuat kemudian menghembuskan nafasnya. Tangan gadis itu mengeluarkan cahaya biru, mengumpulkan kekuatannya membentuk bongkahan es besar berujung tajam. Melempar bongkahan besar itu dan berhasil merobek kaki monster sialan itu.

Namun dengan cepat monster-monster kerdil itu berkumpul menutupi luka dan menyatu dengan sang monster besar.

Sebuah bola hitam besar meluncur diatas kepala Leora, menghantam kepala monster itu, namun seperti sebelumnya dengan cepat monster-monster kecil itu berkumpul dan menutupi luka dengan tubuh yang menyatu.

Leora mendongak menemukan sang Ayah yang terbang dengan kedua sayap lebarnya, sebagian kekuatan ayah memang ikut ke dunia manusia. Karena itu lah Ayahnya tidak dapat memberikan serangan dengan seluruh kekuatannya.

Monster itu menyatu dengan bentuk menjijikan, seperti kadal dengan kepala tegak, ekor panjang yang terbelah dua dibagian ujungnya, 2 tangan panjang dibagian depan dan 2 kaki pendek dibelakang.

Tangan panjang monster itu bergerak menyapu tanah, melemparkan beberapa pasukan-pasukan kerajaan Immortal dan monster-monster kerdil.

Ledakan besar terdengar dari belakang pasukan Immortal, beberapa bola meriam meluncur menghantam mosnter besar itu, bau bubuk mesiu dari pasukan dunia manusia menyebar diudara.

Beberapa manusia dengan seragam lengkap berwarna hijau maju kedepan dengan senjata api.

Mereka harus membelah tubuh monster itu, jika tidak, dia akan menerus beregenerasi.

"SERANG TANPA HENTI, Ken, Gea, Leora, Ryu, Dan sebagian Mermaid serang terus tubuh monster itu, Sam Anne, Kaum manusia, dan Vampire, serang habis monster kecil dan pastikan mereka tidak dapat menutupi luka pada monster itu." perintah dari sosok tinggi diatas sana menarik semua perhatian, yang kemudian diangguki dengan serentak.

Seragam berutal itupun dimulai, sebelum kemudian suara teriakan baik dari bangsa manusia maupun Immortal terdengar.

Leora menoleh cepat, kemudian matanya menangkap sosok lain. Dengan jubah merah dan tampak mencolok, beberapa orang datang dan menyerang pasukannya.

Sebuah bola biru melesat kearahnya, Leora tidak sempat menghindar, mata terpejam ketika sosok lain mendadak memeluk tubuhnya, tubuh Leora kaku. sosok itu bernafas lega.

Mengangkat kepalanya Leora menemukan Ryu dengan prisai atfanya yang menahan serangan tadi.

Berbalik, Ryu menatap beberapa orang yang datang, ada empat orang disana, dan dengan jelas Ryu tahu mereka.

Amarah menyala dimata Ryu, mereka yang membunuh Iluka. Mereka yang membunuh kakak cantikya seratus tahun lalu.

"Ah, anak sialan itu ternyata memang benar masih hidup." salah satu pria berjubah merah itu menatap Ryu dengan mata nyalang.

My pure blood butler (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang