21 : tidak asing

17.4K 1.9K 50
                                    

"Eltacha openion aurthis." sebuah pola dengan tulisan kuno kerajaan Immortal muncul dengan cahaya abu-abu, berputar-putar sebelum membentuk lubang antar dunia, beberapa serigala menggeram, dengan langkah tegas masuk kedalam lubang antar dunia itu.

Kemudian sebuah gerbang merah merah terbuka. Segerombolan makhluk mirip manusia dengan kulit pucat masuk kedalam. Mata mereka merah melangkah dengan gagah kedalam sana.

Menarik nafasnya, Medio menatap kedepan. Peperangan ini adalah penentu kehidupan. Kalau mereka gagal maka tamatlah sudah. Dunia manusia akan dihancurkan oleh broken mirror dan dunia Immortal akan dihancurkan oleh Cyiburus. Sebenarnya ini bukan urusan mereka, tapi darah manusia dalam diri Vampire bukanlah kebohongan, begitu pula pada diri Werewolf dan Mermaid.

Faktanya, kebanyakan dari manusia tidak menerima mereka, manusia itu menggangap mereka monster, takut karena kekuatan mereka diatas manusia normal. Karena itu rata-rata manusia yang memiliki persilangan dengan makhluk Immortal lebih memilih tinggal didunia Immortal. Karena didunia Immortal perbedaan adalah tiket untuk tinggal disana.

Satu-satunya musuh makhluk Immortal adalah mereka yang bersekutu dengan iblis dan setan, sebuah kesalahan besar yang dilakukan para makhluk Immortal dahulu adalah membasmi para kaum pure blood. Mereka memang menggunakan darah iblis untuk membuka segel kekuatan terbesar mereka, tapi bukan bersekutu, darah iblis itu haruslah darah dari iblis yang dibunuh bukan darah suka rela.

Salah satu yang memperkuat alasan makhluk Immortal lain percaya bahwa pure blood melakukan kerja sama dengan iblis adalah karena kekuatan luar biasa Cyiburus sebelum diubah menjadi monster dan disegel oleh kakek dari Tuan Damian, Raja terdahulu dunia Immortal.

Kekuatan besar Karena mereka adalah darah murni digabungkan dengan kekuatan iblis dan pecahan belian kerajaan yang sempat ia telan membuat Cyiburus nyaris tidak terkalahkan.

Sebuah petaka nyata, monster broken mirror adalah parasit nyata yang menyerap kekuatan besar Cyiburus. Dengan jumlah mereka yang lebih dari 2000 ekor membuatnya semakin sulit dikalahkan dengan kekuatan Cyiburus yang berhasil diserap.

Demi menjaga keseimbangan dunia, mereka turun berperang. Menjaga dengan nyawa dan membawa puluhan harapan.

Portal itu menuju kearah sebuah hutan. Ada banyak penjaga dari dunia manusia yang bekerja sama menjaga keamanan disekitar portal, berdiri gagah dengan sejata api.

Manusia memang makhluk terlemah jika dinilai dari fisik. Umur mereka jauh lebih pendek dari makhluk Immortal, mereka juga mudah sekali mati.

Tapi mereka adalah makhluk yang tidak pernah berhenti berevolusi, menggali ilmu pengetahuan dengan rakus dan berhasil mengejar ketertinggalan mereka dari para makhluk Immortal.

Seorang dengan badan kekar maju, melangkah dengan tegas mendekati Medio yang berdiri paling depan sebagai pemimpin.

"Saya, Darex, pemimpin pasukan ini." suaranya tegas, Medio mengakui auranya yang kuat. Meski fisik Medio tidak dapat diragukan juga, mengingat dia adalah Werewolf dan rata-rata werewolf memiliki tubuh berotot dan kulit coklat yang terbakar matahari. Beberapa bekas luka dalam yang menunjukan kekuatan mereka.

Berbeda dengan Jack Hyde, pemimpin para kaum Vampir yang lebih memiliki aura maskulin dibandingkan bangsa lain. Tubuh mereka mulus dan proposional karena luka akan menghilang tanpa bekas. Mereka bisa mati, tentu saja. Hati adalah organ vitalereka, karena faktanya jatung para Vampire memang tidak pernah berdetak.

Yah, Vampir memang tidak terlihat kuat tapi semua makhluk Immortal tahu fisik Vampire dan werewolf adalah yang terkuat.

Peperangan akan segera dimulai.

➡⬅➡⬅

Semua menjadi lebih canggung, Leora merasa seperti tidak mengenal pelayannya lagi. Dia lebih diam. Formal dan Leora terusik.

Pria itu tidak seperti Ryunya yang menyebalkan dan hangat, pria ini dingin, kaku dan tidak dikenal.

Leora bingung bagaimana cara memulai percakapan ini. Dia berdiri dibelakang Leora sibuk mengeringkan rambut gadis itu.
Mereka berada di didunia Immortal mendekati detik-detik peperangan, Damian mengumpulkan seluruh bawahan terpercayanya.

Dan Leora adalah salah satu Mermaid terkuat, karena kekuatan Demon yang menurun dalam darahnya dia mendapatkan kekuatan yang tak kalah besar.

Leora mengigit bibirnya, menatap pada kaca didepannya. Pria itu masih sibuk, mulai menata rambutnya, memasang beberapa riasan kecil pada rambut gadis itu, Leora tersenyum kecil mengingat alasan mengapa Ryu lebih memilih hiasan kecil untuk rambutnya. Dia bilang semua yang terlalu besar dan terlalu mahal akan langsung hancur ditangan Leora. Pria ini mengenalnya, dengan sangat baik.

Begitu semuanya sudah selesai, Ryu mundur, memberi kode bahwa semuanya sudah selesai. Leora bangkit, melangkah pelan dan Ryu mengikutinya dari belakang.

Melangkah menuju meja makan, ada banyak orang disana. Ada Kakak Alicia, dia masih terlihat cantik dengan gaun putih dan rambut hitam panjangnya, dia masih terlihat cantik, di sebelahnya ada sang kakak Romeo. Dan teman-teman sang kakak Sam, Annie, Ken, dan Gea.

Kemudian Alai muncul, dengan senyum manis yang disambut hangat oleh orang tua Leora, Raja dan Ratu dunia Immortal.

Mereka mempersilahkan Alai duduk dihadapan Leora dan Ryu berdiri dibelakang gadis itu, menyiapkan makan Leora tanpa suara.

"Ayo Ryu, kau tidak ingin bergabung." Ivy tersenyum mengajak Ryu.

"Tidak apa, Nyonya. Saya akan makan nanti."_ Ryu membalas dengan senyum ramah dan sopan, matanya bergerak bertemu dengan mata Alai.

"Hey, bukankah dia terasa tidak asing?" Leora melirik, itu suara Ka Gea, berbisik pada teman- temannya.

Leora mengernyit, namun dia saja.

Selesai makan siang, Alai mendekatinya. Tersenyum dengan wajah seolah sedang jatuh cinta.

"Apa tidurmu nyenyak?" Alai bertanya lembut, menyentuh tangan Leora dengan sentuhan ringan.

"Permisi." Annie menyapa pria itu. Menepuk bahu pria yang sibuk memamerkan perhatiannya pada Leora.

Pria itu menoleh dengan senyuman. Memberikan senyum rumahnya.

"Apa kita pernah bertemu?" Gea bertanya dengan nada sedikit bingung. Jujur saja mereka berempat merasa tidak asing dengan pria itu. Mereka merasa dekat.

Dahi Alai mengerut bingung, "benarkah? Ah, aku tidak begitu mengingat." Alai menggelangsar dengan senyum, meski ada raut menyesal pada wajahnya.

"Kau yakin? Aku benar-benar yakin kita pernah bertemu." Mata Sam menyipit. Mereka benar-benar yakin.

"Tapi apa mungkin? Bukankah selama ini kalian berada didunia manusia? Aku besar di dunia Immortal. Kalau kita bertemu akhir-akhir ini aku pasti ingat." Alai mengerutkan dahinya.

Gea mengigit bibirnya, memang sulit dipercaya, tapi entahlah dia hanya terlalu yakin.

"Tidak usah dipikirkan, yang penting kita saling mengenal sekarang." Alai tersenyum lagi, bibirnya melengkung dengan mati hingga matanya sedikit tertutup.

Entahlah, mereka berempat hanya curiga.

My pure blood butler (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang