14: Karena aku tahu

27K 2.8K 259
                                    

Ryu menghela nafasnya, mematikan kompor yang menyala. Melepas celemeknya dengan dengan wajah tidak senang. Mengumpulkan beberapa peralatan masak yang ia pakai tadi kemudian menyimpannya dibak cuci.

Melap tempatnya masak sebentar agar saat kembali nanti dia tidak bertambah malas.

"Nona memang tidak pernah berhenti merepotkan."

Ryu berjalan keluar dari dapur mengambil jas hitamnya. Setidaknya dia tidak perlu mengganti pakaian karena tadi ia hanya melepaskan jasnya, tanpa mengganti kemeja putih dan celana kain hitamnya.

"Setidaknya ini akan sedikit menghibur."

Ryu berjalan keluar, mengambil kunci mobil diatas meja.

Ryu masuk kedalam mobil merah mencolok dengan kilat tajam ketika terkena cahaya.
"Aku salah memilih mobil." Ryu berdecak menghela nafasnya dengan tidak bersemangat.

----

Hari ini mungkin Leora tengah sial, ice cream yang ia beli tadi jatuh entah kemana. Dan dia berada ditempat ini. Entah diamana, tempat ini tidak gelap tidak terang, dan kosong.

Leora terikat dikursi dengan tangannya yang terikat dibelakang punggungnya. Cara yang payah, Leora bisa keluar dengan kekuatannya sebagai makhluk Immortal.

Masalahnya cuma satu, ditempat ini ia tidak bisa melihat air. Dan tidak tahu dimana letaknya. Leora belum sehebat itu, apalagi dia berada didunia manusia. Tidak seperti ayahnya yang seorang raja dari para raja, dengan bahasa lain yang paling kuat, dapat merasakan apapun tanpa melihatnya.

Leora tidak sehebat itu.

"Ryu." Leora mengirim Mindlink kepada pelayannya.

Bodoh! Leora menghina siapapun penculik yang berani menculiknya. Makhluk Immortal dapat berbicara melalui pikiran meski dalam lokasi yang jauh.

"Ya Nona." sahutan Ryu terdengar dari dalam pikirannya. Leora tersenyum, dari nadanya Leora tahu Ryu susah menyadari kalau dia diculik.

"Aku diculik, selamatkan aku. Mereka menatapku dengan tajam." Leora membuat suara seolah olah dia sedang tersiksa. Tapi bukan Ryu namanya kalau tidak peka.

"Saya tahu Anda sedang sendirian Nona."

Sialan si pelayan sok tahu, meski perkataannya benar, tetap saja sialan!

"Bisa Anda membuat ini lebih mudah Nona? Beritahu aku Anda berada dimana?"

"Bisa saja, hanya aku tadi pingsan. Jadi aku tidak tahu aku berada dimana. Cari saja." Leora menjawab dengan tidak peduli. Ryu akan menemukannya. Ryu akan selalu menemukannya. Leora tahu itu, saat kecil dulu Ryu adalah salah satu orang yang paling dekat dengannya. Mengikuti Leora kemana-mana, selalu.

Mungkin itu membuat ikatan batin diantara mereka, mungkin saja.

Leora tidak siap tanpa di sadarinya sebuah tendangan kuat mengenai kursinya, menghempaskan gadis itu beserta kursinya sejauh beberapa langkah. Kursi itu jatuh dan Leora terikat bersamanya.

My pure blood butler (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang