"Kakak! Kakak!" Ryu berteriak heboh. Mengangkat tangannya yang tertutup jubah menunjukan seekor ikan kecil berwarna merah mengkilap."Cantik-kan?" pria kecil itu tersenyum lebar, mengabaikan jubahnya yang basah karena bermain disungai. Ini siang yang sangat terik, ketika sedang dalam perjalan pulang setelah berkeliling disekitar tempat tinggalnya.
Ryu melihat beberapa anak seumurannya tampak asik bermain ditepi sungai dengan alat kecil ditangannya.
Namun ketika Ryu menyapa mereka, mereka memilih menatap pria kecil itu tajam. Dan tanpa bicara apapun meninggalkan Ryu sendirian.
Tak apa ....
Pria kecil itu sudah terbiasa, sejak kepindahannya ke desa kecil yang merupakan salah satu daerah netral. Daerah yang tak hanya ditinggali oleh satu bangsa Immortal saja.
Mereka menjauhi Ryu lantaran penampilannya yang sangat tertutup. Ryu juga memiliki paras yang sangat rupawan diusianya yang masih terbilang kecil. Gurat-gurat ketampanan sudah terlihat meski wajah pria kecil itu nyaris saja cantik.
Tidak ada yang tahu dia berasal dari bangsa mana, kecuali sang kakak ,tentu saja. Membuat penduduk desa yang lain menerka-nerka makhluk apa Ryu ini.
Karena penampilannya yang selalu memakai jubah terkadang penduduk menduga ia adalah bangsa iblis.
Ryu menunduk menatap tempat anak-anak seusianya tadi bermain air. Matanya membulat antusias begitu melihat seekor ikan kecil dengan warna merah mengkilap berenang pelan. Ryu turun, masuk kedalam sungai membiarkan jubah dan tubuhnya basah karena air.
KAMU SEDANG MEMBACA
My pure blood butler (END)
FantasíaAku tidak tahu apa yang di pikirkan ayah tampanku itu, kehilangan kakak memang membuat mereka lebih overprotective padaku. Tapi pria di depan ku ini, oh astaga serius ?? " Nona pilih salah satu tanganku," ia mengangkat kedua tangannya yang terkepal...