Gua ga tau ini lagunya pas atau ngga tapi gua nulis ini sambil dengerin lagu ini. Walaupun ga terlalu ngerti tapi menurut gua pas kok lagunya. Hehehe, dengerin aja enak kok lagunya👌
💥
Ke empat gadis dan satu pria itu pun memutuskan untuk kembali ke kelas sebelum guru datang. Setibanya di kelas, tawa Beatriz perlahan kembali saat bersama teman-temannya namun tiba-tiba hatinya langsung gundah saat tidak melihat Darrel di kelasnya.
Ia pun menyampar Randy, Babams dan Dilan.
"Hai, um liat Darrel ga?"
Ketiganya pun saling bertatapan.
"Ngga tuh," jawab Dilan.
"Eh bukannya Darrel pergi ya?" Celetuk Babams. Ia pun langsung menutup mulutnya.
Tatapan Beatriz langsung ke arah ketiga pria yang sedang duduk itu.
💥
Nafas gadis itu terengah-engah seakan-akan ia sedang lari marathon atau dikejar oleh penjahat yang mau menangkapnya dan memutilasinya.
Ia terus, terus, dan terus berlari hingga ia menemukan seseorang yang dicari di bandara luas itu. Tangisannya tak bisa ia tahan. Sampai akhirnya ia melihat seorang pria yang sedang berjalan di dalam tempat pemeriksaan, ia pun mengambil barang-barangnya dan mulai berjalan. Namun tiba-tiba langkah pria itu terhenti ketika mendengar teriakan seseorang memanggil namanya.
"DARRELLLLL!!!!" pekik Beatriz kencang sampai semua orang berhenti melakukan aktivitas mereka dan melihat pertunjukkan yang sepertinya menarik.
"DARREL GUE SAYANG SAMA LO!! JANGAN PERGI DARREL!! Jangan tinggalin gue.." lirih Beatriz.
"Maafin gue udah ngomong gitu ke lo. Gue salah. Gue bego. Penyesalan selalu datang terlambat dan itu adalah hari ini Rel. Maafin gue. Ngga apa-apa lo ga maafin gue asal lo jangan pergi Rel. Jangan tinggalin gue sendirian.." Beatriz pun kembali menangis. Orang-orang mengelilinginya. Yang di dalam imigrasi pun melihat Darrel yang sedang memegang koper sembari melihat ke arah Beatriz.
Disisi lain, rasa bersalah itu datang lagi. Saat melihat Beatriz menangis lagi karenanya. Kenapa Beatriz selalu menangis karenanya? Kenapa? Ingin sekali rasanya ia membawa Beatriz ke dalam dekapannya, memeluknya dengan hangat, mencium keningnya dengan lembut, dan hal lainnya. Tapi, ia tidak bisa karena memang ia harus pergi.
Darrel pun dengan berat hati berjalan pergi, Beatriz berkali-kali memanggilnya tapi tak digubris olehnya. Hati Beatriz sekarang benar-benar mati.
Ia mengingat dimana saat Randy, Dilan dan Babams bicara dengannya.
"Darrel pergi kemana?" Tanya Beatriz.
"Darrel hari ini pergi ke New York. Ga tau deh baliknya kapan, kayanya dia bakalan netap disana deh." Jelas Babams.
"Oh iya gue lupa kalo itu tuh hari ini,"
Beatriz mencerna ucapan mereka untuk beberapa saat, "jam berapa keberangkatan pesawatnya?"
Setelah itu ia segera memesan taksi dan pergi menuju bandara untuk mencegah kepergiannya namun sayangnya ia telat. Sekarang ia harus pulang dengan hampa.
Ditengah-tengah, langkahnya terhenti. Ia tak sanggup lagi untuk berjalan dan air mata pun terus turun. Tangannya yang ia taruh di wajahnya untuk menutupi mukanya yang sedang menangis. Ia benar-benar menyesal sekarang. Ia ingin Darrel. Ia tidak ingin Darrel pergi meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finesse (1) {Completed}
Teen Fiction••Sequel Lost Stars•• Kemahiran membuat seseorang tertarik berkunjung. Darrel William berhasil memikat hati seorang Beatriz Nottingham. Dengan bodohnya Beatriz masuk ke dalam perangkapnya. Tapi seiring berjalannya waktu rasa itu ada dihati Darrel. ...
