You in Me 14

1.2K 101 19
                                    

"Selingkuh? Apa kau melihat ada indikasi diriku berselingkuh dengan L Sunbae? Kau tak dengar dia bilang kami tak sengaja bertemu dan dia mengantarku pulang?" Jiwoo membalas tatapan Taehyung tak kalah tajam dan berusaha melepaskan cekalan tangan Taehyung dikedua lengannya yang mulai merasakan kesakitan.

"Bisa saja kan itu hanya alasan kalian agar aku tak tahu?" lahi Taehyung berkata sarkastik.

"Kalau pun iya aku berselingkuh dengannya apa masalahmu hah? Setidaknya dia lebih baik dari seorang pria yang meninggalkan istrinya yang mengajaknya bermesraan karena wanita lain" skak mat perkataan menusuk Jiwoo membuat Taehyung kelu dan akhirnya lengah hingga Jiwoo berhasil melepaskan diri darinya dan segera masuk ke rumah, namun Taehyung kembali tersadar dan ego kembali menyulut emosinya. Dia mengejar Jiwoo dan kembali mencekal lengannya.

"Oppa lepaskan! Aku tak mau orangtuaku melihat pertengkaran kita" cicit Jiwoo memberontak.

"Siapa yang mengajakmu bertengkar?" Taehyung kali ini menyeret Jiwoo ke dalam rumah dan beruntung saat itu rumah tengah sepi. Sepertinya penghuni rumah sedang pergi keluar.

Sesampainya didalam kamar mereka dengan kasar Taehyung mendorong Jiwoo hingga terhempas ke atas ranjang mereka dan dirinya segera menindih tubuh sintal gadis itu membuat Jiwoo terkejut bukan main.

"Oppa" pekiknya sedikit takut pada Taehyung.

"Ini kan yang kau mau Jeon Ji Woo? Baik. Aku akan memberikannya" dan detik berikutnya bibir Taehyung menyentuh bibir Jiwoo rakus dan tanpa menghiraukan protes maupun perlawanan Jiwoo pria itu terus menyentuh Jiwoo disegala titik tubuhnya hingga akhirnya tubuhnya tumbang menindih tubuh sang istri yang terlihat kelelahan dan banjir keringat.

Cup~ dikecupnya bibir Jiwoo lama sebelum beranjak dari atas tubuh sang istri yang terkulai lemas dan tak sanggup lagi bicara sangking lelahnya.

Taehyung menarik selimut dari bawah kaki mereka lalu menyelimuti dirinya dan Jiwoo yang kini terlelap diatas lengannya.

Mata Taehyung menatap langit- langit kamar bernuansa putih itu dan ingatan akan pertemuannya dengan Chaekyung yang menjadi salah satu faktor kekesalannya malam ini kembali berputar dikepalanya.

FLASHBACK

Taehyung mengambil kedua  tangan Chaekyung dan menangkupnya dengan kedua telapak tangannya.

"Chaekyung ah, ayo kita menikah!"

Chaekyung melepaskan tautan tangan mereka dan menatap Taehyung penuh kejutan.

"Maksud Oppa apa?" tanya Chaekyung menatap lekat pria dihadapannya.

"Iya kita menikah. Aku ingin menikahimu" jawab Taehyung tegas.

"Lalu Jiwoo?"

"Kau tahu aku tak pernah mencintainya Chaekyung ah. Aku terpaksa menikahinya. Aku hanya mencintaimu Chaekyung ah, jadi ayo kita menikah!" sekali lagi Taehyung menggenggam tangan Chaekyung dan kembali gadis itu melepaskannya membuat Taehyung menatapnya tak mengerti.

"Maaf Oppa, sepertinya kau lelah. Lebih baik kau pulang dan istirahat. Aku harus kerja lagi"

"Yoon Chae Kyung, aku sungguh- sungguh"

"Maaf Oppa. Aku mungkin wanita kedua diantara kalian saat ini. Aku masih bisa menerima jadi yang kedua dalam hubungan sepasang kekasih tapi aku tak mau jadi yang kedua dalam status pernikahan. Aku ingin jadi satu- satunya sama seperti yang lainnya"

"Maksudmu kau tak mau jadi istriku yang kedua? Aku pastikan aku akan lebih mencintaimu daripada Jiwoo. Kau jelas tahu cintaku untuk siapa" amarah Taehyung terpancing mendapati penolakan yang berkali- kali dari Chaekyung. Padahal dia ingin mempertahankan wanita itu selagi dia mencari jalan untuk menceraikan Jiwoo.

"Ceraikan dulu dia baru minta aku untuk menikah denganmu. Oppa aku hanya ingin berdua denganmu. Tak tahukah Oppa aku tersiksa harus berbagi seperti ini?" kini intonasi suara Chaekyung meninggi karena emosinya juga ikut terpancing.

"Kita bisa berpacaran seperti biasanya sampai Oppa menceraikannya baru kita menikah. Jika Oppa memang mencintaiku Oppa pasti akan berusaha untuk menceraikannya. Maaf aku masih harus kerja" dan Chaekyung pun berlalu meninggalkan Taehyung dengan segala kekesalannya.

FLASHBACK OFF

Sekali lagi Taehyung menatap Jiwoo lantas menjambak rambutnya. Saat ini masalah semakin rumit karena ketidak becusan dirinya melawan nafsu dan amarahnya. Melihat Jiwoo dengan peia lain membuatnya kalap hingga melakukan hal yang pasti amat berat resikonya untuknya nanti. Dia hanya berharap apa yang dilakukannya dan Jiwoo malam ini tak semakin membuat runyam keadaannya dimasa depan.

***
Seharian ini Somin hanya terbaring lemah diatas tempat tidurnya. Hanya pembantu dirumahnya yang setia menemaninya saat ini dan sang kembaran juga sempat menemaninya sebentar sebelum akhirnya pamit untuk berjalan- jalan tadi. Somin mengecek ponselnya berharap ada pesan dari orang yang begitu dicintainya yang saat ini berada cukup jauh darinya namun nihil tak satupun pesan diterimanya membuatnya mengerucutkan bibirnya sebal.

"Ishhhh... Apa dia lupa ya kalai dia punya istri yang masih sakit disini, ck" Somin melempar ponselnya asal diatas ranjang lalu mengelus perutnya.

"Nak... Daddymu kemana sih? Apa dia lupa pada kita ya? Apa dia berubah lagi?" suara penuh kesedihan itu diucapkannya pada sang jabang bayi yang masih berada dalam perutnya.

'Ireohke neol bulleo~~' suara deringan ponselnya membuat Somin menoleh dan segera mengangkat telepon tanpa melihat siapa orang yang meneleponnya.

"Halo..."

"Bersiaplah untuk kehilangan lebih banyak lagi!"

Tut... tut... tut...

Jantung Somin berdetak cepat dan ponselnya jatuh begitu saja dari tangannya. Ada orang misterius meneleponnya dan mengancamnya. Dengan nada suara bergetar dia mulai menggumamkan satu nama.

"Appa... hiks..."

TBC

Sesuai janji ya, monggo... 😘

You In MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang