You In Me 2

1.5K 139 8
                                    

Pagi yang cerah berbanding terbalik dengan suasana hati Taehyung yang sejak bangun tidur tadi terus menghela napas sebal. Bukan tanpa sebab, semalan dia tak bisa tidur karena harus sekamar dengan wanita yang begitu menyebalkan yang sialnya kini sudah menyandang marganya usai pernikahan kemarin. Orangtua Taehyung juga terlihat begitu bahagia mendapatkan menantu seperti Jiwoo yang kaya raya dan mereka bilang cantik. Bagaimana tidak senang. Biasa hidup sederhana dengan keadaan seadanya membuat keluarga Taehyung serasa diberi durian runtuh saat suatu ketika Taehyung mengatakan akan menikah dan mengenalkan Jeon Jiwoo sang pewaris kedua J Group yang bergerak dibidang kuliner top itu sebagai calon menantu mereka, bahkan mereka dengan terang- terangan membandingkan Chaekyung yang hanya anak petani tetangga mereka dulu dikampung dan mengatakan gadis itu hanya menjadikannya tempat berlindung saja di kota besar ini. Memang tak salah sih tapi kan Taehyung mencintai Chaekyung, jadi apa yang salah dengan melindungi gadis yang
dicintainya itu.

"Berhenti menghela napas seperti itu karena kau terlihat begitu mengenaskan Tuan Kim! Akan lebih baik kau mandi"

Pluk, Taehyung menangkap handuk yang hampir mengenai mukanya dan menatap garang si pelaku pelemparan yang malah menatapnya angkuh.

"Dasar menyebalkan" dengusnya lantas berlalu meninggalkan Jiwoo yang berdiri disisi ranjang mereka sambil bersedekap dada. Penampilannya masih sama seperti semalam sebelum tidur. Gaun tidur satin bertali kecil membalut tubuh indahnya.

Jiwoo yang tak mau ambil pusing dengan sikap ketus suaminya memilih merapikan selimut yang tadi dipakai Taehyung dan melanjutkan acara dandannya yang tadi sempat tertunda usai melihat sikap Taehyung.

***
Anggota keluarga Jeon dan kedua menantu baru mereka berkumpul dimeja makan dan menyantap sarapan mereka dengan tenang. Kedua pasangan baru yang kemarin baru saja menikah terlihat duduk saling berdampingan dengan pasangan masing- masing. Jika Jseph terlihat biasa saja menerima service Jiwoo yang menyiapkan makanannya berbeda dengan Matthew yang merasa teramat risih karena sejak tadi tak henti- hentinya Somin menambahkan lauk ke dalam piringnya.

"Oppa ini adalah udang crispy andalan keluarga Jeon. Cobalah! Enak sekali" celoteh Somin bersiap menyuapi Matthew yang menolak halus dengan menahan tangan Somin yang hampir menjangkau bibirnya.

"Biar aku cicipi nanti saja. Lauk di piringku sudah penuh" ucapnya berusaha tersenyum karena menghormati kedua mertuanya yang sedang makan bersama mereka.

"Somin ah berhenti mengganggu Matt! Nanti dia telat ke kantor" tegur sang ayah halus yang membuat Somin cemberut.

"Kami kan pengantin baru Appa" protes Somin manja yang sungguh terdengar menjijikan ditelinga Matthew.

"Somin ah jaga sikapmu!" kini giliran suara tegas sang ibu terdengar dan menambah kerucutan dibibir Somin.

Tak ingin suasana canggung terus meliputi mereka Matthew memilih mengambil udang crispy ditangan Somin dan melahapnya membuat binar kebahagiaan terpendar diwajah cantik Somin.

"Ini enak" puji Matthew jujur membuat senyuman Somin kian melebar sementara ibunya menatap Matthew datar. Jujur saja Nyonya Jeon tak begitu menyukai pernikahan kedua putrinya kemarin karena dia tahu jika semua terjadi karena keterpaksaan dan sebagai ibu hati kecilnya terluka mendapati kedua putri yang lahir dari rahimnya itu menikah dengan pria yang tak mencintai mereka. Ini semua karena kelemahan suaminya yang terlalu memanjakan Somin hingga dia tumbuh manja dan tak bisa ditolak kemauannya.

"Taehyung masih akan bekerja pada Matt?" tanya Tuan Kim menatap menantunya yang lain membuat Taehyung buru- buru membenarkan sikap duduknya dan menatap mertuanya segan.

"Iya Apeonim?" tanya Taehyung memastikan pertanyaan mertuanya.

"Aku tanya kau masih mau kerja sebagai sekretaris Matthew? Jika kau mau aku bisa memindahkanmu ke kantor J Group dan menempati posisi yang bagus" ujar Tuan Jeon tenang.

"Ah... itu. Ku rasa tidak usah Apeonim. Sejak lulus kuliah empat tahun lalu aku  sudah mengabdikan diriku pada Kim Sajang jadi aku rasa aku bekerja dengannya saja. Lagipula akan tak nyaman mendengar omongan orang jika aku nanti di cap sebagai pria yang menikahi putri keluarga Jeon hanya karena harta" jawab Taehyung berusaha tak menyinggung perasaan sang mertua.

"Perduli apa dengan mereka? Kau menantuku sekarang, jadi sudah sepantasnya kau dapat posisi bagus di perusahaan kami"

"Tetap saja itu tidak akan nyaman untukku Apeonim. Tolong biarkan aku tetap bekerja seperti ini sembari aku terus belajar. Siapa tahu jika aku sudah mahir aku akan mengambil kesempatan bagus itu meski mungkin kesempatannya tidak sebagus yang Apeonim tawarkan sekarang" ujar Taehyung merendah membuat mertuanya laki- lakinya menghela napas pasrah.

"Aku sudah tak akan memberikan uang jajan laginpada Jiwoo karena sekarang dia tanggung jawabmu. Apa kau sanggup memberinya uang bulanan untuk keperluannya?" tanya sang ayah mertua lagi tanpa ada maksud menyinggung.

"Itu..."

"Aku kan masih bekerja sebagai manajer di J group Appa dan aku juga tidak begitu boros dalam berbelanja. Aku juga kan harus menyesuaikan diriku setelah menikah. Aku bukan lagi gadis bebas seperti dulu. Aku akan mengikuti cara hidup suamiku bagaimana pun itu" ujar Jiwoo memotong ucapan Taehyung yang tadi pasti akan gelagapan jika diteruskan.

Taehyung menghela napas lega. Setidaknya Jiwoo menyelamatkannya meski dia heran dengan sikap Jiwoo kali ini.

"Ya sudahlah kalau memang mau kalian begitu, tapi untuk ini jangan menolaknya. Ini untuk keperluan kalian" Tuan Jeon menyodorkan sebuah kunci mobil yang Taehyung yakini merupakan mobil mewah melihat dari lambang merk dikunci tersebut.

"Terimakasih" Jiwoo menarik kunci dari hadapan ayahnya lalu menyerahkannya pada Taehyung.

"Terimakasih Apeonim"

"Ya sudah cepat habiskan sarapan kalian dan pergi bekerja!" ujar Tuan Jeon mulai mengeluarkan titahnya dan segera dilakukan semua anak dan menantunya.

***
Somin menyerahkan tas kerja Matthew lalu menggelayut manja dilengan kekar pria tersebut membuat Matthew merasa risih namun berusaha menahan perasaan itu mengingat kedua orangtua Somin ada dihadapan mereka.

"Hati- hati dijalan Oppa. Aku dan anak kita mendo'akanmu" ujar Somin manis membuat Matthew bergidik geli sementara yang lainnya menatapnya datar kecuali Tuan Jeon yang tersenyum melihat kebahagiaan putrinya.

"Iya" jawab Matthew singkat.

"Aku berangkat Yeobo" ujar Tuan Jeon pada istrinya dan dijawab senyuman manis dari wanita yang telah bersamanya selama hampir dua puluh lima tahun itu.

"Hati- hati di jalan!"

Tuan Jeon melangkah diikuti Matthew, dan Taehyung juga Jiwoo usai ketiganya berpamitan. Somin tidak bekerja di J group karena dia sendiri adalah seorang desainer interior yang bekerja sendiri makanya dia tidak ikut pergi.

"Ah... aku bahagia" gumamnya mengamati kepergian Matthew dengan mobil mewahnya.

"Bersikap biasa akan lebih  membuatmu lebih anggun anakku" ujar sang ibu datar dan entah kenapa begitu menyakiti hati Somin yang menatap kepergian sang ibu dengan tatapan sendunya...

TBC

You In MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang