You in Me 33

1.1K 88 9
                                    

Matthew terus berusaha menghubungi Jisoo tapi nihil gadis itu tak kunjung bisa dihubungi sejak isu skandal mereka terkuak. Rapat penentuan projek siapa yang akan diterima oleh Honto akan segera dimulai namun saat ini Matthew belum juga bisa mendapatkan bukti kejahatan grup lawan mereka. Dia sudah sangat frustasi. Dia merelakan waktu hidupnya selama hampir sebulan ini untuk penyelidikan bersama Taehyung dan Sekretaris Ahn tapi hasilnya nol besar. Kini dirinya begitu merindukan kehidupan amannya sebelum skandal ini keluar. Kehidupan yang meskipun dijalaninya dengan terpaksa tapi setidaknya membuatnya merasa cukup aman meski harus merelakan sesuatu yang amat berharga untuknya saat itu. Dulu dia berpikir jika mungkin Jisoo adalah segalanya untuknya tapi saat ini dia merasa kepercayaan itu pudar seiring ketiadaan wanita itu saat dirinya benar- benar terpuruk seperti ini. Ingin pulang pun sulit. Wartawan pasti mengejarnya dan meminta penjelasannya yang jelas jika dia jawab jujur pasti sulit bagi orang- orang mempercayainya. Memikirkan itu, dia jadi merasa merindukan sosok Somin. Somin yang selalu mendukung dan mempercayainya dan selalu berusaha memberikan semangat untuknya meski jelas dirinya tak menghiraukan hal itu. Somin yang terakhir kali pertemuan mereka marah karena poto- poto skandal itu. Somin yang kini mungkin membenci dirinya. Somin yang membawa separuh nyawanya yang ada pada bayi mereka. Bayi mereka yanh dirindukannya. Harusnya hari ini adalah jadwal check up Somin memasuki usia kandungannya yang ke enam bulan.

"Ya Tuhan" lirihnya sambil mengusap wajahnya yang terlihat kuyu dan lelah.

"Matt" panggil Taehyung saat pria itu tiba di hadapannya.

"Tae. Bagaimana?" tanya Matthew merujuk pada hasil penyelidikan mereka.

"Kita masih berusaha dan aku percaya Sekretaris Ahn pasti bisa membantu kita" jawab Taehyung berusaha menenangkan.

"I hope so"

***
Di klinik tempat biasa Somin memeriksa kandungannya saat ini dirinya dan Doyoung serta Jiwoo yang juga hendak memeriksakan kandungannya untuk pertama kali pada dokter kandungan Somin tampak duduk bersama diruang tunggu bersama ibu- ibu yang lain.

Somin yang saat ini dekat dengan Doyoung sejak sebulan lalu itu tampak asyik membaca buku- buku kehamilan. Somin sengaja meminta bantuan Doyoung karena merasa tak aman jika tak ada yang menemaninya. Jiwoo sendiri menyuruh Taehyung pergi saja dan menyelesaikan rapat karena dia merasa dia akan baik- baik saja.

'Nuga geuraesseo'

Lantunan nada dering miliknya membuat Jiwoo merogoh tasnya dan membuka pesan dari Taehyung yang bilang dia ingin sekali datang kesana. Segera Jiwoo mengetikkan balasan dan bilang kalau Taehyung nekad dia akan mogok makan yang otomatis berhasil membungkam pria itu.

Jiwoo melarikan tatapannya pada sekitar dan berhenti tepat ke sampingnya ke samping sang kakak yang begitu akrabnya dengan Doyoung.

***
Ruang rapat terasa mencekam. Semua orang diam termasuk moderator rapat kali ini. Permasalahan kali ini tak hanya menyangkut satu perusahaan tapi beberapa perusahaan yang terlibat investasi.

Yunhyeong yang memimpin rapat kali ini menatap kedua wakil perusahaan yakni Matthew dan seorang Sekretaris dari CEO grup DY yang jadi saingannya dengan lamat.

"Setelah masa pertimbangan dan penyelidikan bersama selama hampir sebulan ini kami Honto selaku pemberi investasi terbesar menyatakan akan menguji kelayakan produk K Group sekali lagi dan juga begitu bagi DY group. Kompetisi akan dilaksanakan sebulan dari sekarang jadi siapa yang terpilih tergantung pada siapa yang memberikan desain terbaik"

Matthew dan sekretaris ceo dari DY group saling berpandangan dan dapat Matthew lihat kebencian dan tantangan terpendar jelas dari tatapan pria yang mungkin seumuran dengannya itu...

TBC

Karena menuju klimaks adalah hal tersulit bahi para author 😥. Do'ain ide lancar biar bisa update lagi secepatnya 😘

You In MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang