You in Me 27

1.2K 109 12
                                    

Kaitan tangan itu tak pernah terlepas sejak Taehyung memutuskan mengajak Jiwoo berjalan- jalan di taman kota usai menikmati makan malam mereka yang sempat terganggu dengan kedatangan Rowoon dan Chaekyung yang mereka tinggalkan disana.

Jiwoo menatap Taehyung heran karena pria itu tadi terlihat cuek saja melihat Chaekyung pergi bersama pria lain. Biasanya kan pria akan mengamuk jika melihat wanitanya diambil pria lain, tapi kok Taehyung terlihat datar- datar saja.

"Oppa"

"Hm?" Taehyung menatap Jiwoo yang memanggilnya.

"Kenapa tidak pergi?" tanya Jiwoo membuat Taehyung mengerutkan dahinya bingung dengan pertanyaan sang istri.

"Pergi kemana?" tanya Taehyung balik seraya membenarkan letak jaketnya yang dipakaika Jiwoo.

"Ya mengejar kekasihmu. Kau tak marah dia pergi dengan pria lain?"

Taehyung menyunggingkan senyum tipis dan mengajak Jiwoo duduk sesampainya mereka ditaman tengah kota yang malam ini terlihat lenggang karena hanya ada mereka disana dan beberapa pejalan kaki.

"Kenapa aku tidak mengejarnya dan kenapa tidak marah? Jawabannya sederhana" Tangan Taehyung menarik tangan Jiwoo dan menggenggamnya membuat Jiwoo terkejut namun tak melepaskan genggaman itu.

"Aku sudah tahu semua kebenarannya dan rasanya aku sudah benar- benar mwnjadi orang bodoh saat ini" Taehyung melepaskan genggaman tangannya dan menatap ke arah lain.

Jiwoo sendiri sempat terhenyak saat mendengar Taehyung sudah mengetahui semua kebenarannya apa itu juga termasuk kesalah pahaman masa SMAnya dulu juga, tapi siapa yang memberi tahunya?.

"Karena terlalu mencintainya aku buta dan tak melihat apa yang sebenarnya terjadi bahkan aku berusaha masa bodoh saat orang lain jelas- jelas dengan gamblang mengatakannya padaku. Sekarang aku nyaris kehilangan semuanya. Dirinya dan juga dirimu yang mengusirku pergi pada akhirnya" tawa miris itu keluar dari mulutnya dan tanpa dia tahu jika Jiwoo justru tengah menahan airmata melihat dirinya. Jiwoo merasakan sakit yang Taehyung derita saat Rowoon direbut oleh Chaekyung dan kini pria yang dicintainya juga merasakan hal yang sama karena wanita yang dicintainya berselingkuh dibelakangnya. Andai Taehyung bisa mencintainya seperti pria itu mencintai Yoon Chaekyung mungkin saat ini Jiwoo akan memeluknya dan bilang agar Taehyung bisa tetap diam disampingnya, tapi pria itu nyatanya tak mencintai dirinya sama seperti dirinya mencintai pria itu.

"Kau masih menyukai L Jiwoo ya?" Pandangan Taehyung kembali teralihkan pada Jiwoo yang berusaha menetralkan ekspresinya.

"Kenapa?" Jiwoo merutuki pertanyaan bodoh yang keluar dari mulutnya.

"Jika iya maka aku akan mempercepat proses perceraian kita. Kau tentunya harus bahagia juga. Maafkan aku tadi sempat membuatmu malu pasri di hadapannya. Aku akan minta maaf padanya juga" dan tangisan yang Jiwoo mati- matian tahan otu tumpah juga membuat Taehyung panik.

"Ji... Jiwoo ya kenapa kau menangis? Aku ada salah bicara?" tanyanya cemas sementara Jiwoo semakin sesegukan.

"Jiwoo ya..."

"Sebegitu sulitkah bagimu jatuh cinta padaku?" lirih Jiwoo membuat mata Taehyung membola terkejut akan perkataan Jiwoo.

"Ji... Jiwoo..."

"Apa yang harus ku lakukan agar kau bertahan disisiku? Tak bisakah kau melihat perjuanganku untuk menekan egoku agar rumah tangga kita tetap berjalan? Apa sebegitu buruk aku dimatamu? Apa kau tak melihat betapa sakitnya mengucapkan kata perpisahan itu padamu? APA KAU TAK SADAR AKU MENCINTAIMU?" lepas sudah semua yang selama ini Jiwoo pendam. Berusaha memendamnya agar Taehyung peka tapi ternyata semakin ditahan semakin terasa sakitnya hingga akhirnya Jiwoo tak mampu menahannya lagi.

"Jeon Ji Woo" Taehyung berusaha menggapai Jiwoo namun wanita itu menepisnya dan memilih bangkit dan hendak meninggalkan Taehyung saat mendadak kepalanya terasa berputar dan nyaris jatuh jika saja Taehyung tak sigap menangkapnya.

"JIWOO YA..."

***
Keluarga Matthew, Nyonya Jeon, Tuan Jeon serta kedua mertua Jiwoo yang baru datang dari kampung kini berkumpul di kamar Jiwoo dan Taehyung untuk melihat keadaan Jiwoo yang saat ini sedang terbaring tidur diatas ranjang mereka. Jiwoo pingsan di taman tadi dan Taehyung dengan segera membawanya ke rumah sakit. Usai menjalani beberapa pemeriksaan yang dibutuhkan Jiwoo pun diizinkan pulang setelah dua jam berada disana.

"Ini sudah larut. Sebaiknya kami pulang. Jiwoo juga sudah terlelap" ujar Tuan Kim, ayah Matthew menatap anggota keluarga lainnya.

"Iya benar. Kami berdo'a semoga Jiwoo cepat pulih" lanjut Nyonya Kim, ibu Matthew.

"Apa tidak menginap saja?" tawar Tuan Jeon pada kedua besannya itu.

"Tak usah. Kami harus packing juga karena besok harus berangkat ke Cina untuk memilih bahan baku" jawab Tuan Kim dengan senyum tipisnya.

"Baiklah kalau begitu hati- hati. Matt antar orangtuamu pulang Nak!" titahnya pada Matthew yang berdiri disamping Somin yang duduk disofa kamar Jiwoo tersebut.

"Baik Apeonim. Ayo Eomeoni, Apeoji!"

"Baiklah" lalu keluarga Matthew pun pulang menyisakan keluarga Jeon dan keluarga Taehyung.

"Besan juga pasti lelah setelah perjalanan. Mari kita istirahat. Biarkan Taehyung menjaga Jiwoo" ajak Nyonya Jeon pada orangtua Taehyung yang duduk disamping putranya yang berada diatas ranjang duduk disisi Jiwoo.

"Iya baiklah. Taehyung ah jaga menantu kami baik- baik!" ucap sang ayah menatap Taehyung.

"Iya Appa" jawab Taehyung lugas.

Dan kedua pasang orangtua pun berlalu bersama Somin yang berada dalam rangkulan sang ayah.

Sepeninggal mereka Taehyung kembali memfokuskan dirinya pada Jiwoo. Ditatapnya wajah pucat Jiwoo yang masih terlihat cantik lalu dielusnya surai kekuningan milik istrinya dan kemudian di kecupnya pipi sang istri penuh perasaan.

"Maafkan aku. Kenapa kau menyembunyikannya dariku dan membuatku merasa menjadi seorang pecundang?" bisiknya ditelinga Jiwoo lantas direngkuhnya tubuh sang istri dan dikecupnya ubun- ubun itu dengan sebelah tangan yang mengelus perut istrinya. Tanpa disadarinya Jiwoo yang masih terjaga menitikkan setitik airmata yang entah artinya apa.

TBC

Part special Jwoo Yeahhhhhhhh 🙌🙌🙌🙌

You In MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang