You In Me

You in Me 25

Mendekati pertengahan tahun J Group mengadakan rapat untuk pengadaan makanan baru khas musim panas dan saat ini tim produksi sedang rapat untuk pembelian bahan serta target pembuatan produk terbaru tersebut.

Jiwoo asyik melihat- lihat bahan baku ditemani L yang ikut terjun mengawasi kinerja para karyawannya.

"Kita harus kejar target seribu bungkus pertama untuk produk ini. Jadi kerja kita juga harus lebih keras lagi" ujar L sambil membuka penutup mulutnya saat mereka keluar dari gudang bahan baku.

"Aku juga akan berusaha sebaik mungkin menggerakkan tim kami Pak" balas Jiwoo mendapat senyuman bangga dari L.

"Oh iya ini sudah waktunya makan siang. Kau mau makan bersamaku?" tanya L menatap Jiwoo.

"Eum... ok. Lagipula setelah ini kota juga harus berangkat mengecek peralatan di pabrik juga kan?"

"Hm. Kau mau makan apa?" tawar L.

Jiwoo memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jas pelindungnya dan tampak berpikir.

"Eum... seafood?" Jiwoo mengerlingkan matanya.

"Ok. Kita makan seafood hari ini. Ayo!" L menarik tangan kiri Jiwoo lembut membuat Jiwoo yang hendak melangkah pun menahan tangannya dan L pun ikut berhenti.

L menatap Jiwoo heran dan kebingungannya terjawab saat dia menyadari jika baru saja tangannya tanpa sengaja mengait tangan Jiwoo. Refleks L melepaskan genggamannya dan membuat suasana menjadi canggung.

"Eum... ma... maaf" sesal L tak enak hati. Digaruknya tengkuknya yang tak gatal.

"Ah... tak apa Sunbae. Ayo kita pergi" balas Jiwoo berusaha santai meski dia merasa tak enak hati juga pada atasannya itu. Dia melangkah duluan dan kemudian disusul oleh L yang berjalan dibelakangnya dengab perasaan kikuk.

***
SRAAAAKKK

"BRENGSEK"

PRANGGG

Doyoung melempar pajangan dimejanya ke arah cermin besar yang berada di ruang kerjanya dan mendelik menatap Jisoo yang terlihat gemetar melihat sikap adiknya saat ini.

"Kau... kau kan yang membocorkan rahasia ini?" tuduhnya menunjuk Jisoo.

"Rahasia apa?" tanya Jisoo tampak ketakutan sekaligus kebingungan mendengar tuduhan Doyoung padanya.

"Pasti kau yang memberitahu perusahaan kekasih sialanmu itu jika perusahaankulah yang mencuri ide itu. Iya kan? Kau tak tahu di untung Jisoo ya" Doyoung mencengkram kedua bagian pipi Jisoo membuat gadis itu memekik kesakitan.

"Aw... tidak Doyoung ah. Demi Tuhan aku tak melakukannya" rintih Jisoo.

"BOHONG"

"Su... sungguh... aw... sakit Doyoung ah" Jisoo berusaha melepaskan cengkraman Doyoung di pipinya namun tenaga pria itu begitu kuat.

"JIKA BUKAN KAU LANTAS SIAPA HAH? BRENGSEK"

"AKH..."

Doyoung melepaskan cengkramannya tanpa perduli jika kini Jisoo terhuyung kesakitan. Mungkin orangtua mereka akan menemukan bekas luka pada Jisoo tapi Doyoung tak perduli.

"Aku harus menghancurkan pria itu segera" gumam Doyoung dengan napas memburu.

***
Jiwoo dan L tengah menikmati seafood pesanan mereka. Sesekali Jiwoo tertawa akibat kelucuan yang L buat. Jiwoo tak menyangka jika L bisa konyol juga dibalik ekspresi wajahnya yang selalu serius.

"Kau tahu Jiwoo ya. Waktu di Australia dulu aku sempat disukai seorang pria. Itu benar- benar pengalaman buruk" ujar L bergidik.

"Hahahahaha jadi kau dimintanya jadi pacar?" tanya Jiwoo yang pecah tawanya.

"Iya, benar- benar gila. Dia nyaris membuatku gila karena tiap hari menyambangi kampusku hanya untuk bilang aku merindukanmu"

"Hahahaha astaga aku bisa membayangkannya hahahahaha" Jiwoo tertawa begitu gelak membuat L yang melihatnya begitu bahagia. Setidaknya dia masih bisa membahagiakan wanita ini.

'Andai saja tawa itu milikku' gumam L mendamba dalam hatinya.

"Hahaha astaga"

L terus memandangi Jiwoo dengan senyum manisnya dan tatapan menyejukkannya.

"Ehm..." dehaman keras seseorang mengejutkan keduanya yang langsung menoleh dan mendapati tatapan tajam seorang Kim Tae Hyung menghujam keduanya.

SRET

Taehyung menarik paksa tangan Jiwoo hingga bangkit dari duduknya sementara L menatapnya terkejut.

"Pulang!"

TBC

Nah loh kenapa pulak si Taehyunh mesti datang disaat Babang L lagi bahagia? 😁😁😁