You in Me 8

1K 107 11
                                    

Matthew dan Nyonya Jeon menemani Somin yang saat ini terbaring diatas ranjang rawatnya. Wajahnya terlihat pucat jauh berbeda dengan penampilannya yang biasa terlihat segar dan cantik.

Matthew duduk dikursi disamping ranjang sambil menyuapi bubur untuk Somin sementara Nyonya Jeon tampak merapikan pakaian- pakaian Somin yang akan digunakannya selama dua hari ke depan karena dia harus menjalani rawat inap. Dokter mengatakan jika Somin harus di opname karena keadaan kandungannya melemah usai pendarahan yang dialaminya. Saat ditanya kenapa bisa dia seperti itu. Somin menjawab jika dia terjatuh karena terantuk ujung karpet didepan ruang kamarnya yang juga terhubung hingga ke depan kamar Jiwoo dan Taehyung. Selain karena hal itu juga dokter menangkap gejala stress pada diri Somin dan meminta Matthew agar bisa menjaga emosinya.

Matthew sadar jika memang salah satu faktor pendorong Somin mengalami stress juga dirinya yang bersikap tak baik pada istrinya itu maka dari itu dia berjanji pada dirinya sendiri untuk tak terlalu keras pada Somin dan berusaha bersikap baik pada wanita itu. Biar bagaimana pun saat ini Somin mengandung anak mereka. Darah dagingnya.

"Kalau kau mau ke kantor pegilah Matt. Biar Eomeonim yang jaga Somin" ujar Nyonya Jeon berniat mengambil alih mangkuk ditangan Matthew.

"Eomma..." rengek Somin yang tak ingin Matthew beranjak dari sisinya.

"Tidak apa- apa Eomeonim. Aku sudah minta Taehyung menghandle pekerjaan selama aku diluar. Biar aku menjaga Somin sampai sehat dulu" ucap Matthew membuat Somin tersenyum senang sementara Nyonya Jeon memberikan isyarat terimakasih pada Matthew lewat matanya yang dijawab Matthew dengan senyuman tipis.

***
Dikantor terlihat Taehyung yang begitu sibuk mengerjakan pekerjaannya. Matthew memberitahunya jika hari ini sampai besok mungkin pria itu tak bisa masuk karena harus menjaga Somin jadi Taehyung harus merombak ulang jadwal atasannya itu.

"Oh Tuhan... kenapa banyak sekali yang harus ku ganti?" keluhnya dengan peluh yang mulai terasa mengucur di kepalanya.

"Aku lapar" keluhnya saat melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul dua belas siang dan setengah jam lagi dirinya baru bisa beristirahat.

"Apa delivery saja ya?" gumamnya nampak berpikir, dan mendadak cahaya terang seakan menembus isi kepalanya.

"Chaekyung" gumamnya dan bibirnya melengkungkan senyum bahagia saat memikirkan apa yang akan dilakukannya saat jam istirahat nanti.

---
Kriing~

Suara bell pintu restoran terdengar saat seseorang masuk dan seorang waiter segera menghampiri Taehyung yang baru saja masuk.

"Silakan masuk Tuan" ucap sang pelayan ramah menuntun Taehyung menuju sebuah meja kosong yang berada disalah satu sudut restoran. Suasana restoran terlihat ramai. Maklum sudah memasuki jam makan siang.

"Anda mau pesan sekarang?" lanjut sang pelayan usai Taehyung duduk dikursinya. Kemudian sang pelayan menyodorkannya buku menu.

"Eum... Aku mau black hamburger medium dan orange juice saja. Itu saja" jawab Taehyung menyerahkan kembali buku menu pada sang pelayan yang baru saja selesai menuliskan pesanannya.

"Baik, silakan tunggu sebentar Tuan" ujar sang pelayan seraya berpamitan dan dijawab anggukan pria berusai dua puluh tujuh tahun itu.

Sepeninggal pelayan tersebut Taehyung mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru restoran tersebut dan bibirnya melengkungkan senyum saat menemukan seseorang yang dicarinya.

---
"Oppa"

Taehyung mengangkat kepalanya dan tersenyum tipis saat mendapati Chaekyung berada dihadapannya. Saat ini keduanya berada dibelakang restoran tempat Chaekyung bekerja. Tadi selesai makan Taehyung menghampiri Chaekyung dan meminta gadis itu menemuinya sebentar dan usai meminta izin pada manajer restoran kini keduanya bertemu disini saling memandang meluapkan emosi jiwa masing- masing.

GREP

Mereka berpelukan dan seketika Chaekyung menangis karena begitu merindukan pelukan ini. Pelukan hangat yang selalu membuatnya merasa aman dan nyaman.

Taehyung meregangkan pelukan mereka dan menatap Chaekyung penuh cinta.

"Aku merindukanmu Chaekyung ah" lirihnya lalu megelus sayang surai kemerahan wanita tercintanya itu.

"Aku juga merindukanmu Oppa. Hiks... kenapa kau harus menikahinya?" isakan lirih terdengar dari Chaekyung yang menundukkan wajahnya dan dengan sigap Taehyung menghapusnya.

"Maafkan aku Chaekyung. Aku terpaksa"

"Hiks... hiks..."

"Aku janji. Aku masih akan selalu ada untukmu. Aku janji aku tak akan pergi. Meskipun aku sudah menikah aku tetap milikmu"

"Tapi Oppa..."

"Ssst... pokoknya kau tak usah khawatir. Dibelakang Jiwoo aku tetap milikmu. Dia hanya punya statuski sebagai suaminya, tidak hatiku" kembali Taehyung menatap Chaekyung penuh cinta dan kali ini Chaekyung bisa tersenyum kemudian menyerukkan kepalanya didada bidang pria yang masih dianggapnya kekasihnya itu...

TBC

Ada yang mau nimpuk Taehyung atau mungkin nimpuk authornya? 😆😆😆😆 konflik ruamh tangga Jiwoo dan Taehyung dimulai... 🏃💨

You In MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang