You in Me 39 (END)

1.9K 101 32
                                    

Seluruh keluarga Jeon dan Kim baik keluarga Taehyung maupun Matthew berkumpul dirumah sakit di Tokyo menunggu operasi yang saat ini sedang berlangsung.

Jiwoo mendekap erat sang ibu dengan tangis yang terus mengalir. Di dalam sana suaminya sedang meregang nyawa. Berusaha bertahan hidup usai timah panas itu menembus punggungnya. Dokter bilang pendarahan hebat membuat keadaan Taehyung parah dan kritis.

Setelah Jiwoo berhasil tenang semalam. Shubuh tadi mereka berangkat dari Seoul menggunakan jet pribadi sahabat keluarga Matthew dan tiba di Tokyo siang harinya. Sudah hampir empat jam dokter berkutat menangani Taehyung dan sampai saat ini belum ada kabar apapun dari dalam sana.

"Oppa" lirih Jiwoo dengan tangisan yang menyayat hati orang yang mendengarnya.

Somin yang iba melihat keadaan sang adik beranjak dari tempat duduknya dari samping ayah mertuanya menuju ke tempat Jiwoo yang bersebelahan dengan orangtua Taehyung yang juga sedang saling menguatkan.

"Jiwoo ya. Aku yakin Taehyung pria yang kuat. Dia akan bertahan demimu dan bayi kalian" ujarnya sambil mengelus bahu sang adik.

"Suamiku... meregang nyawa...hiks... Oppa..."

"Tenanglah Nak. Kau juga harus pikirkan bayi kalian. Jika kau sedih,mereka juga ikut sedih" ujar Tuan Jeon yang untuk kali pertama terdengar begitu lembut ditelinga Jiwoo bahkan dirinya terkesiap saat melihat airmata sang ayah mengalir dengan tangan yang mengelus kepalanya.

"Maafkan Appa yang tak menyadari keberadaan senjata itu hingga suamimu harus terluka"

Jiwoo meraih sang ayah dan memeluknya erat dan kembali menangis sesegukan dipelukan ayahnya yang terasa hangat.

Matthew yang merasa bersalah karena Taehyung terluka karena melindunginya berjalan menuju keluarga Jeon dan luruh dihadapan Jiwoo.

"Maafkan aku Jiwoo ya. Taehyung begini karena menyelamatkanku. Aku minta maaf" ucapnya tulus dan matanya tampak berkaca- kaca.

Jiwoo menatap Matthew dan menggeleng halus.

"Kau sahabatnya. Sudah tentu dia akan berusaha menyelamatkanmu. Tolong do'akan suamiku selamat Oppa. Aku membutuhkannya" suara tercekat Jiwoo membuat tangis Matthew tak terbendung. Pria itu ikut sesenggukan tak kuasa menahan perasaan sesak didadanya.

"Permisi"

"Sekretaris Ahn" Tuan Kim menatap sekretaris pribadinya yang baru datang diikuti tatapan yang lainnya kecuali Jiwoo dan Matthew juga ibu mertua Jiwoo yang masih menangis.

"Semua sudah selesai. Kim Doyoung dan para pegawainya sudah mendekam di penjara dan Kim Jisoo juga ada disana diamankan sebagai saksi"

Mendengar nama Jisoo disebut sepontan Somin dan Matthew saling menatap dan Somin memalingkan mukanya sesaat setelah mereka saling bertatapan.

"Tuan Kim Matthew dan semua yang hadir saat rapat diminta menjadi saksi. Kita mulai penyidikan besok"

"Tapi Taehyung belum keluar dari ruang operasi" ujar Tuan Kim ayah Matthew.

"Semoga Taehyung ssi melewati semuanya dengan lancar"

"Aamiin..."

TIIIIIT~

Suara dari dalam ruang operasi mengalihkan fokus mereka dan Jiwoo menangis histeris meronta didalam dekapan sang ayah.

"OPPA..."

6 Years later.

Jiwoo membenahi pakaiannya dan menaruhnya didalam lemari pakaian yang berada didalam kamarnya lalu menutupnya saat suara langkah- langkah kaki yang sedang berlari terdengar oleh telinganya.

"EOMMA... MINSOO NAKAL" ujar seorang anak lelaki berambut pendek dengan poni lucu di depannya menubruk tubuh Jiwoo dan menelusup diantara lekuk blouse sang ibu.

"Kalian kenapa lagi?" tanya Jiwoo lembut lantas menatap satu lagi anak dengan wajah serupa dengan anak dalam dekapannya yang berambut lebih pendek.

"Minjoo dan Subin Hyung menjahili Se Ah Noona terus Eomma. Se Ah Noona jadi tidak mau main denganku" jawab sang  anak memberengut sambil memilin- milin  kemeja denim yang digunakannya yang sama dengan yang dipakai sang adik di dekapan ibu mereka.

"Jadi... siapa sebenarnya yang nakal disini?" tanya Jiwoo menatap keduanya bergantian membuat Minjoo pada akhirnya mengerucutkan bibirnya.

"Aku dan Soobin Hyung hanya mengajak Se Ah Noona main. Minjoo kan sudah main terus dengan Se Ah Noona dari tadi" ujarnya mengakui kesalahannya.

Jiwoo tertawa pelan lantas merangkul kedua anaknya.

"Hei... kalian itu saudara kembar. Sejak dalam perut Eomma kalian sudah saling berbagi, jadi kenapa saat sekarang kalian tidak bermain bersama juga dan mebuat permainan seru dan bukannya saling mengganggu seperti ini?"

Minjoo dan Minsoo saling bertatapan dan akhirnya saling tersenyum kemudian keduanya saling berpelukan.

"Maafkan aku ya Minsoo ya. Aku tidak akan nakal lagi" ujar Minjoo pada sang kakak.

"Tak apa. Minjoo juga salah"

Jiwoo tersenyum menatap kasih sayang antara kedua anaknya dan ikut bergabung memeluk putra- putra kesayangannya itu.

"Apa Appa melewatkan sesuatu?"

"APPA..." pekik Minsoo dan Minjoo kala suara sang ayah terdengar dan keduanya menghambur memeluk tubuh kekar sang ayah.

"Muach... muach..." Taehyung mengecupi pipi kedua bocah duplikatnya itu dan memeluk keduanya erat. Kerinduan yang membuncah usai seminggu rak berjumpa karena harus menyelesaikan pekerjaan diluar negeri membuatnya seakan tak ingin lepas dari dua jagoannya yang lahir hampir enam tahun lalu itu.

"Kau sudah pulang? Katanya pamerannya akan lebih lama dari biasanya?" tanya Jiwoo menghampiri suami dan anak- anaknya.

"Sudah ada Manajer Ahn jadi aku bisa pulang lebih cepat. Di Brazil tak ada kimchi seenak di Seoul" jawab Taehyung sambil terkekeh dan kini memeluk istrinya itu.

"Kau ini. Ya sudah ayo makan! Somin dan yang lain juga pasti sudah menunggu"

"Ayo! Hap" Taehyung mengangkat kedua putranya lalu keluar dari kamarnya dan Jiwoo menuju kebawah dimana keluarga mereka berkumpul.

"Aku lapar~~~" teriak Minsoo dan Minjoo membuat semua orang yang saat ini kebetulan sedang berkumpul dirumah menatap mereka dan menggelengkan kepala sambil tertawa.

"Ayo makan kalau begitu!" seru Matthew yang tengah menggendong nalita perempuan disamping Somin yang tengah menyiapkan piring makan bagi putra tertua mereka yang lebih besar sedikit dari anak kembar Jiwoo dan Taehyung.

"Okkk" seru mereka riang dan berebut lari menujj ke tempat duduk mereka diikuti Taehyung dibelakang mereka.

Jiwoo dan Somin saling memandang dan tersenyum. Hidup mereka berjalan lebih baik usai kejadian di Jepang yang menimpa Taehyung dan Matthew. Matthew memilih pulang ke rumah istrinya bersama bayi mereka saat itu dan berjanji akan menjadi suami yang baik begitupun Taehyung yang saat itu nyaris kehilangan nyawanya namun Tuhan masih begitu baik padanya. Hingga sempat koma beberapa hari namun kembali sadar dan pulih hingga dirinya bisa menepati janjinya untuk pulang pada istri, anak- anak, dan keluarganya.

"Sayang ayo makan!" ajak Taehyung dijawab anggukan oleh Jiwoo yang lalu ikut duduk disampingnya dan makan bersama yang lain.

THE END

Alhamdulillah... finally... You in Me tamat juga. Terimakasih untuk semua reader yang sudah mendukung,  memberi ide, menginspirasi Kak Ling biar bisa nuntasin cerita ini biarpun waktunya molor sangat. Sekali lagi terimaksih semuanya. Tunggu Kak Ling dicerita lainnya ya. See you 😘🙏

You In MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang