Berjauhan

3.2K 401 60
                                    

maaf kalo banyak typo atau salah penulisan. Hehehe

Selamat membaca.!

Btw, puasanya masih semangat kan. Hehe




Dari terminal kedatangan luar negeri, Shani bersama beberapa member juga Staff berjalan menuju lobby bandara. Gadis cantik berkulit putih itu terlihat mulai mengitari mata nya untuk menyapu ke sekitar. Mencari sosok yang sangat di rindukan beberapa hari ini.

Namun, matanya tidak melihat sosok itu di mana pun.

Apa Gre, gak jadi jemput ?" Batin Shani.

"Kak Viny " seruan Yupi mengalihkan perhatian Shani.

Ia melihat sosok gadis manis berambut pendek sedang berdiri sambil melambaikan tangan ke arah mereka. Ia membalas senyuman manis milik mantan kapten tim nya dulu. Yang sekarang sudah kembali satu tim, walau sudah tidak lagi menjabat sebagai kapten.

"Hai " sapa Viny, padanya.

Shani mengulum senyum nya, "kakak kok disini ?"

"Sengaja "

Dahi Shani mengerut, tidak paham dengan maksud gadis yang lebih tua dari nya. "Jemput kamu Shan " ucap Viny.

"Cieee... ci Shani mah enak, udah ada yang jemput " ledek Aurel.

Shani hanya mendengus. Ia hanya mengulum senyum nya pada Viny. Lalu kembali matanya menyapu area lobby bandara. Tidak ada tanda - tanda Gracia di situ.

"Shan, ayo " ajak Viny, meraih koper milik Shani.

Ia terlalu serius mencari sosok yang di rindukan. Sehingga tidak sadar kalau yang lain sudah lebih dulu pamit.

"Emm. Kak,aku -"

"Udah, ayo. Hari ini kan bakal ada latihan. Nanti telat lagi " ujar Viny, meraih pergelangan tangan Shani. Dan membawanya pergi menuju parkiran.

Dan di saat kepergian Shani dan Viny. Tidak berapa lama kemudian sebuah mobil suv hitam berhenti tepat di depan lobby. Gracia turun dengan sedikit terburu. Ia menyuruh supir nya untuk memarkir mobil dulu sedang kan ia memilih untuk mencari Shani.

Ia berjalan menuju terminal kedatangan luar negeri. Matanya dengan jeli mencari sosok yang beberapa hari ini yang sangat ia rindukan.

Jantung nya berdebar kencang, entah karena kelelahan karena terburu atau karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan si pemilik rindu.
Waktu sudah berlalu, Gracia belum juga menemukan Shani.

Ia sudah berdiri hampir setengah, sudah ratusan kali ia melirik jam tangan nya. Tapi, sosok Shani dan juga member yang lain nya tidak juga muncul.
Hingga orang - orang hilir mudik dari terminal itu sepi.

Kemana Ci Shani ? Apa gak jadi balik hari ini ? Atau gue telat ? Batin Gracia mulai was - was.

Gracia pun kemudian mengambil hp di dalam saku celana jins panjang nya. Dan melihat ada beberapa notif yang masuk yang tidak di sadari nya sejak tadi.

Kesayangan : Gre, jadi jemput ?

Kesayanga : sayang, udah di mana ?

Kesayangan : Gre, aku udah nyampe nih, kamu di lobby kan ?

Kesayangan : sayang

Kesayangan : Gre, aku udah pulang. Kamu gak jadi jemput ya. ? Kita ketemu di theater aja ya.

Gracia mendesis keras, membuang napas lelah nya. Membaca semua notif yang di kirim Shani sejak tadi. Ia terlambat.

Maka di putuskan nya untun berbalik pergi dari sana. Dengan langkah lesu berjalan menuju sopir nya.

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang