#11 The Truth

7.5K 581 11
                                    

"Hara! Ada email untukmu!"

Mendengar Jungkook mengatakan bahwa ada email masuk, Hara segera merampas ponsel miliknya yang dipegang oleh Jungkook dan membacanya.

Hai, Unnie^^ <inbox>

Amellia Ika
To Jeon_Hara
1 Februari 2017

Hai, Unnie. Kau masih ingat aku?

Hara mengerutkan keningnya. Siapa ini? Seorang antis kah?

Hari itu, aku lupa mengatakan namaku padamu. Aku orangnya memang pelupa, jadi mohon dimaklumi ya.

Hara terkekeh pelan membaca pesan dari anak perempuan ini.

Panggil saja aku Amel atau Ika. Tapi aku lebih suka dipanggil Amel. Karena menurutku itu cocok untukku. Aku sengaja menulis dalam bahasa indonesia karena aku tidak bisa menulis hangul. Aku bisa berbahasa korea tetapi tidak dengan hurufnya.

Hara tersenyum melihat tiap kalimat yang Amel sampaikan padanya.

By the way, sudah lama kita tidak bertemu. Tak terasa sudah hampir satu bulan kita tidak bertemu. Oh iya, bagaimana kabarmu? Apa kau baik-baik saja? Aku tak akan memaafkan diriku kalau terjadi apa-apa padamu.

Semula Hara tersenyum, tiba-tiba saja senyum itu pudar melihat kalimat apa kau baik-baik saja? Entah mengapa kepalanya kembali berdenyut.

Aku sungguh minta maaf tidak bisa mengantarkanmu hingga ke mansion tempat tinggalmu. Sebenarnya, aku ingin mengantarkannya bersama teman-temanku, tapi dicegah oleh Yoongi. Apa kau sadar Hara bahwa Yoongi itu sangat menyeramkan layaknya gorila di tengah kota? Yoongi sempat memarahiku karena kau pingsan gara-gara aku. Dia terlihat sangat khawatir padamu kalau kau akan mati karena tertimpuk oleh bola basket. Itu terlalu, bukan?

Hara menghela nafas kasar melihat kalimat itu. Yoongi selalu saja bersikap seperti itu, berlebihan. Kadang, Hara merasa bersalah pada mereka karena telah merahasiakan ini semua dari mereka. Bahkan temannya sendiri.

Maaf, aku terlalu berlebihan bukan? Wajar saja Yoongi khawatir padamu karena kau satu-satunya adik perempuan mereka. Mereka tidak mau kau kenapa-napa. Sebenarnya, aku ingin mengucapkan maaf ini lewat langsung tapi aku masih takut dengan Yoongi. Bagaimana jika ia akan menelanku? Esoknya, aku datang ke mansionmu, kosong. Kata pembantu yang disana, kau sudah pulang ke Korea bersama BTS. Aku minta maaf jika aku hanya bisa mengirim ini lewat email. Karena aku tidak tau harus meminta maaf lewat mana lagi. Terimakasih sudah memberikanku alamat emailmu, jadi aku bisa meminta maaf padamu.

Hara tetap tersenyum melihat sederet kalimat dari temannya beda negara. Hara pikir Amel akan lupa padanya. Karena sudah melukai wajah cantiknya ini.

Jika kau sudah baikan dan mempunyai waktu luang bisakah kau membalas pesan ini? Hanya memastikan bahwa kau benar-benar menerima pesan ini. Aku akan selalu berdoa yang terbaik untukmu, Hara. Kuharap, Tuhan selalu memberikanmu keselamatan dan kesehatan, Hara^^

Saranghae, Unnie. Salam untuk BTS ya, aku merindukan mereka. BTS hwaiting! Jeon Hara hwaiting!

Salam bahagia dari IndoMy^^
[Indonesia Army]
Amellia Ika

Hara menghela nafas ketika melihat kalimat semangat untuknya. Itu seperti semangat untuk Hara di masa pengobatannya nanti.

Hara tidak memberitahu Amel bahwa ia sakit. Sakit kritis.

Setelah beberapa saat Hara pingsan, akhirnya ia siuman. Yoongi memaksanya untuk ke rumah sakit mengecek keadaannya, tapi lagi- lagi Hara menolak karena ia merasa dirinya baik-baik saja walau pening ini masih sering datang.

The Truth Untold -BTS✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang