08.00 KST
Hara terbangun dari tidurnya. Mimpi itu muncul lagi. Entahlah, ini ke sekian kalinya. Ia bertemu dengan neneknya lagi dan mengatakan dengan kalimat yang sama seperti saat dirinya pingsan.
Hara melihat ke luar jendela kamarnya, salju berhenti turun. Hanya saja beberapa pepohonan sudah di lapisi oleh salju yang tadi malam turun. Hara berniat ingin mengajak oppa-oppa nya melukis bersama di taman belakang yang di penuhi oleh bunga smeraldo milik ibunya.
Hara mendengar keributan diluar sana. Hara keluar dengan membawa tiang infusnya ke ruang tamu. Keributan kakak-kakaknya yang akan mengadakan konser di luar Korea hari ini. Hara memang tidak tau tentang ini, tapi firasatnya mengatakan bahwa hari ini BTS akan konser di luar Korea. Hara bahkan melihat beberapa koper dan beberapa tas besar di ruang tamu.
Seokjin yang menyadari Hara tengah duduk di sofa segera menghampirinya dengan nafas tak beraturan.
"Hara, apa yang kau lakukan disini? Kau harusnya ada di kamar. Kau butuh istirahat" ucap Seokjin dengan memegang kedua tangan Hara.
"Aku bosan di kamar lalu aku kesini. Mau kemana kalian?" Tanya Hara yang membuat semuanya berhenti melakukan aktivitas sebelumnya dan segera menghampiri Hara dan duduk berjejer.
Tak lama, terdengar helaan nafas dari Namjoon. Semuanya menyenggol siku satu sama lain memberi kode siapa yang menjelaskan lebih dulu.
"Hara, em, begini, kami ada konser di luar Korea hari ini. Jadi,--"
"Gwenchana. Pergilah. Aku tau kalian sibuk" ucap Hara memotong ucapan Namjoon.
Sebenarnya, mereka ingin menyembunyikan konser hari ini dari Hara karena mereka tidak mau membebani pikiran Hara. Tetapi, Hara lebih tau dulu karena keributan mereka. Mereka tak tega meninggalkan Hara yang sedang sakit. Tapi bagaimana konser dan fans mereka nanti.
"Hara, kami minta maaf. Ini mendadak. Maaf tidak memberitahumu sebelumnya. Kami tidak ingin memberatkan pikiran mu, Hara. Jeball mengertilah" ucap Hoseok.
Hara menghela nafas. Ia sudah merencakan ini, tetapi gagal. Ia mengerti apa yang dilakukan mereka.
"Apa yang kau inginkan sebelum kami berangkat?" Tanya Jungkook.
Hara melihat sekeliling ruangan dan mendapati kanvas, cat air dan palet di sudut ruangan. Hara lalu menunjuk benda itu.
"Tolong bawa itu ke taman belakang. Sebenarnya, aku ingin melakukan ini bersama kalian. Tapi, kalian sibuk, jadi aku akan melakukannya sendirian" ucap Hara.
Semuanya menoleh ke arah yang ditunjuk Hara. Jimin melongo apa yang barusan dilihatnya.
"Apa kau gila?! Diluar sana dingin, kau masih butuh istirahat, Hara" ucap Jimin. Hara mengerucutkan bibirnya setelah mendengar ucapan Jimin padanya.
"Sudahlah, ayo bantu aku" ucap Yoongi. Hara tersenyum melihat Yoongi membawa kanvas miliknya ke taman belakang. Jungkook mengambil jaket dan syal milik Hara dan memakaikannya pada Hara agar tetap hangat. Kemudian, mereka berjalan ke taman belakang.
"Uwah, salju tadi malam benar-benar lebat. Lihatlah hampir semuanya tertutup salju" ucap Taehyung.
Yoongi dan Seokjin menata tempat untuk Hara melukis. Mereka tau Hara akan melukis ketika ia merasa bosan dan sendirian. Hara memandangi hamparan bunga smeraldo milik ibunya yang tertutup salju.
"Seperti sepotong kecil dari debu yang mengapung di udara. Jika salju terbang adalah aku, apa kau bisa mencapai aku lebih cepat?" Gumam Hara yang dapat Jungkook dengar.
"Hati mengikuti waktu. Gerbong kereta Snowpiercer. Aku ingin menggenggam tanganmu dan membawamu ke belahan bumi lainnya dan mengakhiri musim dingin ini. Berapa kali aku harus kehilanganmu. Berapa lama harus jatuh seperti salju. Untuk menunggu datangnya musim semi" ucap Jungkook dengan menggenggam tangan Hara. Hara menyenderkan kepalanya ke bahu Jungkook tanpa mengalihkan pandangannya ke hamparan bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold -BTS✔
Fanfiction[Completed] Sebuah kisah dimana seorang gadis cantik ini adalah anak dari konglomerat di Korea Selatan dan adik dari idol terkenal di seluruh dunia. Kebenaran bahwa nyawa gadis ini tidak akan lama akibat penyakit yang di deritanya. Satu kata yang a...