09.00 KST
"Bagaimana hasilnya, samchon?" Tanya Seokjin.
Pagi ini, paman Jong Suk datang untuk memeriksa keadaan Hara. Mereka mulai memasang infus pada punggung tangan Hara.
Teedengar helaan nafas kasar dari mulut pamannya, Hara angkat suara.
"Tidak usah dijelaskan. Aku sudah tau " ucap Hara dengan tersenyum.
Paman Jong Suk sudah mulai frustadi dengan sikap keras kepala Hara.
"Jungkook, bisa kau jaga Hara sebentar? Aku ingin berbicara pada kalian berenam" ucap pamannya dan disusul keluar oleh mereka berenam.
Jungkook duduk di samping ranjang tempat tidur Hara. Mengusap punggung tangannya yang terbalut infus. Dingin.
"Apa sakit?" Tanya Jungkook. Hara pun menggeleng.
"Jangan berbohong padaku, Hara. Aku merasakan apa yang kau rasakan sekarang" ucap Jungkook.
Lagi-lagi, Hara tetap tersenyum seperti tidak ada beban di tubuhnya. Seakan dia 'baik-baik saja'. Mulai sekarang, Hara sudah tidak bisa berakting. Topeng yang dikenakan Hara sekarang sudah hancur. Dihancurkan oleh kebenaran.
Disisi lain, di ruang tamu mereka berenam beserta manajer dan pamannya duduk melingkar mencoba mendengar penjelasan dari sang dokter.
"Stadium 4 sangatlah berbahaya untuk Hara. Kanker itu telah berjalan ke seluruh tubuh Hara" ucap pamannya.
Jimim dan Taehyung hanga dapat mendengar penjelasan dari sang paman, mencoba menahan isak tangis yang mungkin sebentar lagi akan keluar.
"Apa tidak ada cara untuk menghilangkannya, samchon? Apa kau tega melihatnya melawan penyakitnya sendirian?" Suara Seokjin meninggi mencoba menahan emosinya.
"Ada dua pilihan yang menurutku sangat mustahil untuk aku katakan" ucap sang paman.
"Katakanlah" sahut Yoongi.
"Membiarkannya melakukan operasi yang akan menghilangkan kanker itu dan Hara akan lumpuh, buta bahkan ia akan tuli atau membiarkannya hingga waktu tiba" ucap sang paman.
"Apa?! Pilihan macam apa itu?! Tidakkah ada pilihan lain?!" Yoongi naik pitam. Semuanya terlonjak kaget setelah mendengar pilihan sang paman.
Jimim dan Taehyung kembali terisak mendengar kabar itu. Tubuh Namjoon merosot kebawah mencoba menelan apa yang dikatakan pamannya barusan.
"Hyung, biarkan Hara yang memilih sendiri. Bukankah kau ingin yang terbaik untuk Hara sebelum dia benar-benar meninggalkan kita selamany?" Ucap Jimin pada Yoongi dengan terisak.
Di dalam kamar, Hara mendengar isak tangis Jimin. Hara menundukkan kepalanya mencoba tidak mendengar isakan sang kakak yang memliki eyes smiling itu.
Jungkook izin ke kamar mandi Hara. Bukan untuk buang air, melainkan untuk menangis. Jungkook mendengar apa yang dikatakan pamannya tadi. Mencoba terbangun lagi dari mimpinya. Ia bersender di pintu kamar mandi, menutup mulutnya agar isakannya tidak terdengar oleh Hara.
Tetapi percuma, pendegaran Hara tajam. Ia masih mendengar kembarannya menangis di kamar mandi miliknya. Bagai hati yang terbelah menjadi dua. Pupuslah harapan Hara menebar kebahagiaan pada ketujuh kakaknya. Sekarang, ia malah membuat mereka larut dalam kesedihan.
Tak lama, Jungkook keluar dengan mata sembab bersamaan dengan paman beserta mereka berenam masuk ke dalam kamar Hara.
"Samchon, aku ingin melihat diagnosaku" ucap Hara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold -BTS✔
Fanfiction[Completed] Sebuah kisah dimana seorang gadis cantik ini adalah anak dari konglomerat di Korea Selatan dan adik dari idol terkenal di seluruh dunia. Kebenaran bahwa nyawa gadis ini tidak akan lama akibat penyakit yang di deritanya. Satu kata yang a...