Chanyeol tengah menunggu Hani pulang ke apartemen mereka, sungguh dia sangat kesal dengan Hani. Tapi dia juga sangat merindukan Hani. Tak bertemu dengan Hani selama sebulan membuatnya hampir gila karena menahan rindu. Seandainya dia bisa cuti dari pekerjaannya pasti dia tak akan merasakan rindu yang sangat amat membunuhnya itu. Namun, saat dia pulang, dia harus melihat istrinya dengan pria lain. Dia menjadi mengingat masa itu. Dimana dia baru saja pulang konser tour dan ingin bertemu Hani tapi Hani malah dengan pria lain. Tapi itu hanya salah paham, dan berakhir seperti sekarang coba saja dulu dia mendengarkan penjelasan Hani dan tidak menyuruhnya pergi pasti sekarang hanya dirinya dan Hani tak ada yang lain.
Namun, itu sudah di takdirkan Tuhan. Mungkin ini jalan terbaik bagi mereka.
Chanyeol melamun cukup lama sampai suara pintu membuyarkan lamunannya.Ceklek....
"Darimana saja kau?" Tanya Chanyeol menahan emosinya yang tiba-tiba ingin meledak.
"Cha.. Chanyeol.. kau pulang?" Tanya Hani terbata-bata karena kaget ternyata Chanyeol sudah pulang.
"Aku bertanya darimana saja kau!" Bentak Chanyeol. Sungguh dia tak bermaksud untuk membentak Hani tapi, emosinya sudah mencapai di ubun-ubun. Sudah dua kali Hani tertangkap basah menemui pria saat berhubungan dengannya. Dulu saat mereka masih sepasang kekasih juga begitu dan sekarang tak perlu di jelaskan lagi kalian sudah tahu sendiri.
"Kau.. membentakku?" Tanya Hani.
BRAKKKKK .....
Chanyeol menggebrak meja di hadapannya dan bangun tergesa-gesa menghampiri Hani. Di tariknya Hani dengan paksa. Cengkraman tangannya pada Hani sangat kuat membuat lengan Hani memerah.
BRAKK ....
Chanyeol kembali membuka pintu kamar mereka dengan sangat kasar menimbulkan bunyi yang keras. Membuat nyali Hani semakin ciut dibuatnya. Sungguh baru kali ini Hani melihat Chanyeol marah padanya sampai segininya.
Setelah mereka masuk Chanyeol kembali membanting pintu agar pintu kamar mereka tertutup rapat.
Chanyeol menubrukkan tubuh Hani di balik pintu dan mengunci pergerakan Hani. Di tatapnya mata Hani penuh rasa kecewa dan marah.
"Kau darimana?" Tanya Chanyeol dan nada yang sangat lembut. Dia berusaha mati-matian untuk tak termakan emosinya sendiri.
"Aku...mmmmpppphhhhhhhh" Ucapan Hani terpotong karena bibirnya telah di bungkam duluan dengan bibir tipis Chanyeol.
Chanyeol tak peduli Hani mau membalas ciumannya atau tidak yang dia inginkan hanya Hani menjadi miliknya sekarang. Sudah cukup dia mendengar pernyataan bahwa Hani mencintai pria lain itu membuat hatinya sangat sakit.
Hani memberontak ingin melepaskan tautan mereka namun, Chanyeol semakin memperdalam ciuman mereka.
Hani kehabisan nafas, dia memukul dada Chanyeol bermaksud agar Chanyeol melepaskan tautan mereka, Chanyeol yang mengerti maksud Hani pun melepaskan tautan mereka.
Chanyeol menatap mata Hani. Sungguh dia sangat sakit hati mendengar pengakuan Hani tadi.
Chanyeol meraih tengkuk Hani, semakin lama wajah mereka semakin dekat. Hani pun seakan terhipnotis dengan gerakan Chanyeol. Tak lama benda tipis nan kenyal itu pun saling bertautan. Ciuman yang penuh cinta Chanyeol berikan pada Hani. Tak ada lagi ciuman paksaan seperti tadi. Hani tak membalas ciuman Chanyeol sama sekali. Chanyeol tak peduli dengan itu. Dia terus mencium Hani. Sampai akhirnya Hani mengalah dan membalas ciuman Chanyeol.
Chanyeol yang merasa ciumannya dibalas Hanipun tersenyum disela tautan mereka. Ciuman yang awalnya penuh rasa cinta pun berubah menjadi ciuman yang panas dan menuntut. Tanpa sadar Hani sudah mengalungkan tangannya dileher Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tender Love (Pcy)
RandomBudayakan Vote dan Comment Aku membutuhkan vote kalian..