Syg

67 12 0
                                    

Evan POV.

"Mil.. Kalo nanti lo ketemu orang yang lo sayang... Gue mau jangan ada kata 'asing' diantara kita."

Diem. Respon yang gue dapet dari Mila.

Mungkin. Ini ketakutan gue. Takut gue dan lo jadi asing.
Takut gue dan lo nantinya berjauhan.
Takut nantinya gue hanya bisa melihat lo. Melihat lo dengan orang yang lo sayang.
Takut yang biasanya gue liat lo dekat, tapi nanti jauh.

Masih banyak lagi.
'Kita'
Iya kita. Karna gue juga takut. Takut gue yang membuat gue dan lo jadi asing.

Kalo lo takut pisah sama gue.. Gue lebih takut.

Sekarang gue baik baik aja, tapi entah ketika nanti gue harus menerima takdir.

Bahwa nantinya ada yang datang diantara gue dan lo, dan menjadi pembatas antara kita. Gue dan lo Mil.

Ketika kita berdieman, memandang langit senja. Disitu ada gue yang menghela nafas. Semoga lo gak tau apa alasan gue menghela nafas.

Karna alasannya adalah lo. Elo. Cuman lo.

Sekarang gue bisa membayar kangen nya gue ke elo, tapi gaktau nanti ketika lo bertemu orang yang lo yakini untuk menjadi pendamping lo di masa depan.

Dan gue? Evan? Menyaksikan lo bahagia. Melihat lo bersama orang lain. Dan berusaha bahagia tanpa lo.

"Gue bahagia liat lo bahagia" kalimat itu menurut gue emang bener. Tapi menurut gue lo bakal punya sisi sedih ketika lo bukan alasannya.

i'm happy to see you happy, but i'm sad too, if the reason you happy isn't me.

Entah seberapa banyak sakit yang nantinya gue dapat.

Akan ada masanya dimana gue gak bisa jalan jalan dengan lo lagi kayak gini.

Mungkin nanti ada kalimat "maaf Van gue gakbisa gue lagi sama cowok gue." dari mulut lo.

"Lo juga.. Lo boleh cerita ke gue.. Tentang apapun gue denger.. Sekalipun itu tentang game ps lo yang gue gak ngerti."

Dan ketika lo mengeluarkan kalimat itu, gue ketawa.
Yang nyatanya kepala gue pusing, pusing nahan nangis. Iya. Gue sedih.

Usaha gue gak sia sia, karna akhirnya air mata gue gak jatuh saat itu didepan lo.

Berat rasanya membayangkan ketika nanti lo dan gue pisah.
Semua kata kata lo hari ini membuat gue menjadi enggan buat pisah sama lo.

Nanti ketika gue mau jalan sama lo gimana Mil?
Kalo cowok lo ngelarang lo buat ketemu gue gimana?

This is so hard. Sesek dada gue.

Bersyukur ya gue, bisa ketemu sama perempuan kayak Mila.
Beruntung ya gue, bisa jadi orang yang Mila pilih buat nemenin dia ke festival hari ini.
Beruntung gue orang yang dia yakini bisa mengerti dia.

Semua kata beruntung itu akan gue tangisi dalam hati ketika gue gak bisa jadi temen hidup nya lo Mil.
Dan nantinya kata beruntung itu berpindah dari gue ke orang lain.

Mila.

iya, dia Milla... si bawel. bawel banget.
tapi gue ga pernah risih, gatau kenapa.

Milla cewek yang menemani gue, di saat gue lagi di atas dan disaat gue lagi di bawah. emang banyak yang bisa kayak gitu ke gue, tapi Milla, beda.

Lo bener bener beda Mil.

Milla yang buat bikin gue senyum hanya karna celotehan dia yang gajelas.
Semudah itu kah gue ketawa karna lo, mil?

World Of Evan & Mila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang