DiBas (Pulang) II

37 1 0
                                    

Diana Arina Fadila & Bastian Altarga Febrian

Ayo pulang, kembali, singgah selamanya, dan memulai kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayo pulang, kembali, singgah selamanya, dan memulai kembali.

_________________________

Diana POV.

Dia disana, di depan rumah gue berdiri bersandar di mobilnya dengan tangan di sakunya.

Dia disana memperhatikan gue yang berjalan pelan menuju nya.

Ke arahnya.

Tanpa kaki gue ingin melangkah kebelakang untuk gak menghampirinya. Tapi gue mau, gue mau untuk datang kembali kepadanya.

Tanpa tersirat kembali bagaimana kecewanya waktu itu.

"Diana..."

Matanya gak pernah berubah. Selalu penuh arti ketika melihat gue. Dan gue.. merasa bahwa dunia gue ada dimatanya. Dia dunia gue.

Dia.. arah gue untuk pulang.

"Aku jahat ya sama kamu?"

Ketika gue sudah berada di sampingnya tanpa melihat satu sama lain, gue merasa tenang. Terlebih lagi ketika nada bicaranya gak sedingin di telepon tadi.

Bahkan kini suaranya terdengar samar.

"Enggak." Jawab gue tegas.

Karena disini bukan cuman kamu, tapi aku juga. Kita sama jahatnya.

"Kita jahat, Bas."

Lalu gue merasa bahwa matanya sekarang sedang memperhatikan gue.

"Kamu jahat karena bikin aku kecewa, aku jahat buat pergi tanpa pamit."

Kita jahat. Kita sama sama membuat luka.

"Kamu anggep aku selingkuh, Din?" Tanyanya lagi. Mungkin selama ini Bastian menyimpan banyak pertanyaan di kepalanya selama gue pergi dan menghilang.

_________________

Bastian POV.

Walaupun nantinya gue mendapat jawaban iya.

Iya,bahwa dia menganggap gue selingkuh. Gue gapapa sekalipun gue benci untuk dikata selingkuh.

Tapi jawaban yang gue dapet buat gue semakin gamau dia pergi lagi. Entah dengan dia yang ingin pergi lagi atau enggak dari gue.

"Enggak," Jawabnya sambil tersenyum tulus. Tulus sehingga gue merasa waktu itu hari dimana gue paling menyakitinya.

"Aku sama kamu waktu itu.. lagi gabisa berpikir lebih dingin.."

Gue hanya diam menatapnya. Gue kangen Diana.

"Dan aku.. terlalu memutuskan sesuatu terlalu cepat."

She is my world. i don't want let her go again.

Lalu gak lama dia yang berbalik bertanya, "Aku mau tau gimana kamu waktu aku pergi.. kamu gimana?"

"My soul empty, when you leave me."

Lalu setelah itu mata gue dan matanya bertemu,

"Ibarat rumah.. aku gak tau siapa yang bakal singgah sampai akhir,"

Gue memegang tangannya erat sambil memperdalam tatapan gue,

"Cuman kamu rumah aku, cuman kamu tempat aku buat pulang."

Dia tersenyum, "Dan kamu.. jalan buat aku pulang, arah buat datang ke pemilik perasaan."

"Jangan pergi, jangan kayak aku yang sempat pergi," Katanya sambil menatap gue.

"Aku gak janji buat gak pergi, tapi aku janji buat pulang. untuk kamu. untuk kita." Gue manatapnya dalam.

"Kamu yang lebih duluan tepatin janji kita buat pulang, bahkan sebelum aku berjanji." Gue berterima kasih karena dia kembali. pulang.

Malam itu tepat jam dua pagi, gue dan Diana kembali memulai nya lagi. Memulai dari awal.

Dengan Bastian yang tau tempat singgahnya,

Dengan Diana yang tau arah kembali,

Dengan semua lembaran baru.
_________________

Gue bisa menerima bahagia yang Bastian beri buat gue. Gue bisa menerima cara dia membuat gue bahagia,

Lalu seharusnya gue juga bisa untuk menerima luka, kesedihan, rasa sakit yang Bastian beri buat gue. Gue harusnya bisa menerima cara dia membuat gue terluka. Sekalipun tanpa disengaja.

Karena cinta bukan bahagia semata.

Di dalam cinta lo gaboleh hanya menerima setengah yang akan terjadi. Lo gabisa hanya memilih untuk bisa bahagia.

Disaat lo jatuh cinta, artinya lo harus siap. Siap untuk menerima seutuhnya yang akan terjadi. Dari mulai bahagia sampai terluka.

Siap untuk menjalani bersama apapun yang terjadi, apapun yang masing masing beri, dan.. siap untuk sama sama menerima luka.

-Diana Arina Fadila, yang siap apabila terluka kembali bersama Bastian.

________________________

Jikalau besok Diana kembali menghilang.. Bastian akan tetap menunggu dia pulang,namun hanya beberapa waktu. Kalimat Bastian kepada Diana yang tidak mau kembali kehilangan Diana.

Walaupun mereka berjanji untuk pulang. Namun manusia punya kata "lupa" dalam kamus hidupnya. Mereka takut lupa untuk pulang.

Jikalau nanti suatu saat berganti Bastian yang pergi.. Diana akan menegaskan, bahwa sebuah rumah yang lama di tinggal bisa memiliki penghuni yang baru. Kalimat Diana kepada Bastian yang takut kecewa kembali.

"Aku sayang kamu, Bastian."

"Aku lebih.. dari yang kamu tau, Diana."

Mereka pulang,

Mereka kembali.




———


akhirnya beres. wkwkwk chapter terniat.
maaf kalau ada typo. setelah ini, gatau bakal ketemu Bastian dan Diana lagi. Ig mereka : @dianaarinaf @bastianaltarga

hope you like it. sebentar lagi bakal beres nih wkwkwkwk. tinggal beberapa chapter lagi. babay

World Of Evan & Mila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang