Maaf dan Makasih

32 8 0
                                    

Evan POV.

Gue melirik sekitar gue hanya untuk mencari keberadaan seseorang.
Melirik kesemua arah untuk melihat apakah ada tanda-tanda orang yang gue tunggu datang.

Setelah gue mengurusi ini itu untuk kuliah gue, sekarang gue lagi di sebuah cafe yang sangat familiar buat gue.

Cafe yang selalu gue kunjungi dengan Mila dan satu orang lain yaitu Rina.

"Vann! Tunggu!" suara yang selalu ingin gue denger itu memamggil gue waktu itu ketika gue akan keluar kampus untuk ke cafe ini.

"Napa lo? Kangen sama gue?" Nada bicara gue selalu terkesan bercanda.

"Yeuuuu" Dan tangan itu, tangan tersering yang menoyor kepala gue.

"Mau kemana? Lo dah beres ngurusin pendaftaran nya?" tanyanya sambil menatap gue.

"Udah Mila Adela."

Iya dia, Mila Adela yang selalu gue ingin dengar suaranya, yang selalu menoyor kepala gue.

"Ohh, eh maaf ya..."

"Maaf kenapa sih?" Tanya gue dengan mengerutkan kening karna bingung.

"Kemarin lupa kabarin lo."

"Gapapa kali Mila." Kata gue mengacak rambutnya.

Gapapa kalo lo lupa kabarin gue, asal lo jangan lupa kalo disini ada gue yang gak pernah lupain lo.

Cukup lama Mila hanyan diam menunduk menatap tanah dan menggesek gesek tanah dengan kedua sepatunya itu.

"Debu Mil, nanti lo sakit." Kata gue sambil memegang dagu nya "Jangan nunduk."

Dan akhirnya Mila menengadah dan menatap gue "udah makan lo?"

"ini gue mau makan..."

"Mau bareng?" Entah kenapa yang biasanya gue langsung menarik nya untuk naik ke motor gue dan membawanya ke tempat makan, tapi ini gue bertanya terlebih dahulu.

"G-gue.. Ada janji.."

Ada sebuah kekhawatiran dari nada bicara Mila.

"Sama? Andra?"

Gue mengira itu Andra, karna gue rasa mereka mulai dekat, dimulai dari Andra mengantar Mila pulang dan memberikan sebuah coklat.

"Sama Wendy."

"Terus?" tanya gue.

"KOK LO GITU SIH!!!" Dia mengerucutkan bibirnya itu.

"Iya-iya, sana gapapa."

Karna gue tau, Mila gamau gue marah hanya karna dia ga makan siang bareng gue.

Yang padahal gue fine-fine aja kalo dia lagi gak bisa makan siang bareng gue.

"Kok gak sama Andra?"

"Evan!!!"

"Eh gue tunggu ya lo cerita tentang Andra adik si Bastian itu." Kata gue sambil tertawa. Tertawa hambar lebih jelasnya.

Cerita ya Mil, jangan lo pendem.
Gue mau lo tau kalo gue selalu menunggu semua bacotannya lo, unek uneknya lo, dan cerita cerita lo itu.

"Apaan sih." katanya sambil memasang muka bete.

"Lo juga gue tunggu cerita tentang ke timezone sendirian."

Gue diem.

"Terus main permainan basket.."

Gue masih diem menatapnya.

"Cerita kalo lagi keinget Rina.."

Dia tau. Dia masih inget.

World Of Evan & Mila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang