Sama - Kaera Lesira Tasya

29 2 0
                                    

Kaera POV.

Dulu gue selalu dikata lemah. Padahal gue rasa gue sudah menjadi yang paling kuat lebih dari diri gue sendiri bisa.

"Kamu gitu doang nangis,lemah." Gue dibilang lemah hanya karena gue menangis karena terjatuh dari tangga.

"Gimana sih? Yang lain juga biasa aja kamu, malah sakit, lemah." Gue dibilang lemah hanya karena gue deman setelah mengikutin acara eskul dari pagi hingga malam.

Mungkin menurut papa itu salah satu caranya agar anak perempuan nya ini menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Iya papa yang selalu bilang gue lemah ketika gue sakit, nangis, atau apapun itu ketika gue melakukan kesalahan.

Karena itu gue gamau di bilang lemah. Cewek lemah.

Karena papa.

Dan sepertinya gue mengikutinya, untuk menjadi kuat, untuk gamau dibilang lemah sekalipun gue terlihat lemah.

Lalu muncul banyak pertanyaan kenapa gue harus menjadi kuat. Apa karena supaya gak ada satupun yang bisa menyakiti gue? Kenapa mereka gak berfikir bahwa lemah nya setiap orang berbeda?

Iya gue jadi kuat, tapi gue marasa bahwa gue bukan gue. Gue bukan diri gue sendiri. Gue merasa makin jauh dengan diri gue sendiri.

Memang gue ingin menjadi kuat dari biasanya cewek cewek mampu.

Mungkin kalau telinga gue bisa ngomong mungkin mereka bakal ngomong capek untuk mendengar kalimat "Masa lo gapunya pacar sih?"

Suka suka gue lah.

Karena gue gamau mengistimewakan manusia. Sekalipun memang ada yang patut gue istimewakan.

Terus kalau mata gue bisa ngomong, walaupun ada mulut, mungkin mereka bakal ngomong "bosen" untuk melihat kembali seorang laki laki yang sekarang kembali memaksa gue untuk pulang bareng dia dan menamaninya makan siang.

Kalau aja dulu dia bukan temen smp gue, mungkin setiap hari gue bebas mau naik apa gue pulang, mau kemana dulu, dan bisa langsung pulang ke rumah untuk istirahat atau melakukan apa yang gue mau.

Kalau aja gue gak ingeti kala gue dan dia pernah sama sama membutuhkan.

Dia selalu membutuhkan rumus matematika, dia selalu butuh belajar tambahan matematika sama gue.

Gue selalu butuh tips dari dia gimana caranya untuk inget semua materi IPS yang bakal di ulangankan. Dan selalu butuh belajar tambahan ips sama dia.

Rasanya gue pengen bilang ke supir bus yang biasa gue naikin pulang kampus untuk lebih cepat datang ke halte deket kampus gue. Supaya dia gak lebih cepat datangnya dan berakhir gue pulang bareng dia.

Dasar bus lelet. Emosi kan gue.

"Asik, gue lebih dulu datangnya dari pada bus yang lo tunggu." Dengan enteng nya dia menarik tangan gue untuk masuk ke mobilnya.

Pait pait.

Setelah itu dia akan senyum yang memperlihatkan semua deretan gigi nya selebar mungkin sambil berkata, "Temenin gue makan siang dulu ya hehehe, harus mau."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
World Of Evan & Mila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang