04. Karna permen

9.7K 1.2K 12
                                    

"Bunda... Lisa pulang," panggil Lisa sesampainya di rumah, tapi sepertinya tak ada orang di sana.

"Orang rumah kemana?" tanya Taeyong.

"Gatau, udah biasa kek gini, jadi jangan khawatir."

"Emang gw bilang khawatir ya?" Entah kenapa tiap Taeyong mengucapkan sebuah kalimat, kesannya seperti mengejek-ejek Lisa dengan wajah angkuhnya. Itu membuat Lisa selalu berdecak kesal.

"Lo mau makan apa kak? Gw delivery, bunda kayaknya ga masak."

"Gak usah repot-repot, nanti gw makan di rumah sendiri."

Lisa lagi-lagi menunjukkan wajah kesalnya pada Taeyong. Lelaki itu apa tak bisa tidak menolak sekali saja?

"Inget ga tujuan awal gw kesini? Jadi yaudah langsung aja," pinta Taeyong.

Lisa membuang nafas nya kasar, Taeyong emang bener bener ga suka basa basi.

Dan disini lah mereka... Di ruangan khusus pribadi Lisa, tempat Lisa sering membuat segala macam permen. Ruangannya begitu cantik, dinding berwarna pink dengan hiasan black & white polkadot disetiap sisi. Lampu tumblr yang menjuntai sepanjang dinding, meninggalkan kesan tersendiri bagi yang melihatnya.

Beragam permen terhias cantik di sisi meja, membuat Taeyong tak henti-hentinya berdecak kagum.

"Ini semua lo yang buat?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini semua lo yang buat?"

"Terus siapa lagi?"

"Keliatan manis, juga cantik, gak kek yang buat," sindir Taeyong, mencari ribut.

Lisa menatap sinis pemuda itu yang kini tersenyum miring, usil sekali dia.

"Jangan ngajak ribut deh," ujar Lisa singkat. "Mau belajar bikin permen atau mau gelut?"

"Gabisa di ajak becanda ya mba?"

"Becanda lo tuh nyebelin. Jadi lebih baik diem."

"Oke."

Lisa mulai mengambil peralatan pembuat permen nya, diikuti Taeyong dibelakang. Melihat Lisa mengambil mixer diatas lemari penyimpan peralatannya, Taeyong langsung ambil alih. Ia yang membawa semua peralatan itu ke meja untuk digunakan. Ternyata Taeyong cukup sadar atas diri peran nya sebagai lelaki. Setelah semua peralatanya terkumpul, mereka mulai membuat adonannya.

"Eh! Lo mau bikin permen atau apa? Kenapa gulanya dikit banget?" ujar Taeyong protes.

Lisa menggelengkan kepala. "Kalo mau buat permen yang sehat. Jangan terlalu banyak gula, nanti bakalan jadi penyakit. Lo mau?"

"Terus kalau ga banyak gula, namanya bukan permen lagi Lisaaa," ucap Taeyong gemas pada gadis di sampingnya itu.

"Yaudah kalo gitu buat sendiri aja permen nya! Jangan nanya lagi ke aku!" ucap Lisa dan melepas adonannya, sengaja mengancam. Dan Taeyong mendengus sebal. Oke, dia kalah.

"Fine! Lanjutin! Gw diem nih," ucap Taeyong mengangkat tangannya, mengalah, dan Lisa tersenyum senang.

"Gitu kek dari tadi."

Selama pembuatan permennya, Taeyong berusaha keras memperhatikan langkah-langkah gadis itu tanpa harus menertawakan Lisa yang kini terbalur tepung di beberapa bagian wajahnya.

"Nah sudah selesai," ucap Lisa sambil mengusap keningnya, hal itu membuat tepung di wajahnya semakin bertambah.

Taeyong tersenyum, menahan tawa, dan Lisa mengernyit bingung.

"Kenapa?"

Taeyong menggeleng, tak berniat memberitahu.

"Wih permennya cantik banget. Gw cobain ya?" pinta Taeyong mengalihkan pembicaraan.

Lisa mengangguk, "Kali ini gw bikinnya ga terlalu pedes, jadi aman buat seorang senior yang takut pedas," ejek Lisa membuat Taeyong menatapnya sinis di sana.

Selepas mencomot permen buatan Lisa, Taeyong tersenyum.

"Ini enak, kenapa ga buat yang kek gini aja kemarin? Gw kan gabakalan nyari masalah sama lo," ucap Taeyong membuat Lisa berdecak kesal.

"Lo mah emang modusnya aja nyari nyari celah kesalahan orang."

"Dih modus apaan? Enak aja."

Ia tak menggubris kalimat Taeyong, ia kini tengah membuka celemek yang melingkar di pinggangnya. Melipatnya, kemudian ia beranjak menuju kaca di dekat sana, hendak mengikat rambutnya, tapi...

"Anjirrr?! Muka gw cemong banget!!!"

Detik itu tawa Taeyong pecah, dan Lisa yang awalnya panik langsung menatap Taeyong kesal.

"Kak! Sengaja ya?! Apa gini caranya berterimakasih sama orang yang udah ngajarin lo cara buat permen?!" ucap Lisa berkacak pinggang, sudah ancang-ancang ngambil panci buat nabok Taeyong.

Taeyong pun lekas menghindar, dan mengangkat tangannya. "Oke ampun ampun! Lagian muka lo lucu sih!"

Lisa tertegun sejenak, mengerjapkan maniknya tiga kali. "Lucu apanya!?"
Kok Lisa jadi malu begini? Astaga heh sadar!

Di lain sisi, Taeyong sudah menghentikan tawanya, lantas kemudian melirik jam tangannya sekilas.

"Yaudah, gw pulang dulu ya. Oh ya, gw minta permen ini. Oke sampai ketemu besok," ucap Taeyong sambil mengambil setoples permen dan mengacak surai Lisa di sana. Setelahnya ia beranjak pergi, membuat Lisa jengkel luar biasa.

"Senior sialan!" umpat Lisa. Gadis itu mengusap wajahnya cepat cepat.

"Mau ditaro dimana muka gw abis ini?" ucap Lisa memegang kepalanya pusing. Sumpah malu banget rasanya tampil acak-acakan di depen senior yang dicap galak seantero sekolah!

Sebenarnya Lisa bodoamat sebelumnya, tapi ia juga masih punya rasa malu sebagai perempuan. Berwajah aneh didepan lelaki famous macam Taeyong mungkin bukan hal menyenangkan untuk dibiarkan begitu saja.

Semoga Taeyong tidak melakukan yang aneh-aneh atas insiden tadi.

Semangat buat 15 juni mendatang nya BLINKeu~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semangat buat 15 juni mendatang nya BLINKeu~


-ayuri.

LOLLIPOP ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang