25. Love ya

7.3K 857 99
                                    

"—Sekaligus calon menantu mu."

"Taeyong...."

"Jadi tolong katakan pada Ayah, bahwa aku tak ingin dijodohkan dengan siapapun."

Kalimat dan tatapan Taeyong pada Lalisa membuat segalanya menjadi utuh tanpa ada cela. Ia bersungguh-sungguh dan itu membungkam Lalisa, menyuguhkan sebuah pengharapan yang mekar dalam dada.

Taeyong menatap sang Ibu dengan keseriusan di sana.

"Karena aku hanya ingin menikahi gadis yang aku cintai," ucap Taeyong.

Usai dengan masalah Ibu Taeyong yang baru pulang dari luar negeri dan langsung menjenguk anaknya dirumah itu, ia tak banyak bicara lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai dengan masalah Ibu Taeyong yang baru pulang dari luar negeri dan langsung menjenguk anaknya dirumah itu, ia tak banyak bicara lagi. Ia rasa semuanya telah jelas. Apalagi prihal siapa gadis yang anaknya inginkan. Sepertinya sang Ayah akan terkejut dengan hal ini.

Sang Ibu kini menyusul suaminya di amerika dengan wajah murung. Bukan tersebab Taeyong yang menyuarakan rasa. Tapi lebih kepada bagaimana refleksi bayangan nyata putrinya yang telah tiada dalam visual gadis yang ia temui sore itu.

"Alice...." Ia terus menggumamkan kata itu selama perjalanan dengan raut sedih.

Sang Ibu tak paham mengapa Taeyong jatuh cinta pada seorang gadis yang mirip dengan kakaknya?

Sepertinya untuk kedepannya Sang Ibu harus membiasakan diri melihat gadis itu setiap hari di sisi Taeyong; yang akan selalu mengingatkan nya dengan sosok putri manisnya yang telah tiada. Namun setidaknya ia lega, karena putranya nampak serius dan bahagia atas keputusannya.

Meski begitu, sang Ibu harus siap menghadapi amarah ayah Taeyong karna telah membantah keinginan perjodohannya demi nama perusahaan yang ia jalankan. Iya... Taeyong akan segera dijodohkan dengan seorang gadis. Dan belum saja bertemu dengan gadis itu, Taeyong sudah menolak mentah-mentah.

Selama perjalanan, Ibu Taeyong masih menimbang-nimbang dan memikirkan... Apakah sekarang ia harus berada di pihak suaminya atau pihak anaknya?

Bagaimanapun juga, kebahagian anaknya adalah yang nomor satu.Setelah kehilangan satu putri nya; ia tak kan pernah rela kehilangan kembali satu putranya, meski dirinya harus mengorbankan nyawa sekalipun. Taeyong harus bahagia, dan itu mutlak.

Kembali lagi kepada Taeyong dan Lalisa.

Gadis itu kini memutuskan untuk menginap di rumah Taeyong dengan dua alasan, hmm lebih tepatnya tiga.

Pertama, karena tidak ada yang merawat Taeyong. Ke-dua, sebagai ungkapan permintaan maaf Lalisa. Ke-tiga, ia ingin membicarakan banyak hal dengannya; terkhususnya memperjelas kalimat Taeyong yang mengatakan bahwa Lisa adalah calon menantu ibunya.

Tatapan Taeyong kini melembut pada Lalisa. Ia menghela nafas sejenak.

"Maaf udah jadiin kamu sebagai pengalihan. Kamu bisa nampar aku lagi sekarang," ucap Taeyong membuat Lisa terdiam di sana.

LOLLIPOP ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang